Kurikulum Merdeka Belajar Buat Siswa Lebih Berekspresi?

Pendidikan
Ilustrasi: istockphoto

Merdeka Belajar merupakan program kebijakan yang dibuat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim.

Dibuatnya Merdeka Belajar karena ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi Covid-19, semua siswa dianjurkan untuk tetap di rumah dengan bantuan belajar berbasis online sehingga membuat siswa lebih kurang berekspresi dan berkreasi.

Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Bacaan Lainnya
DONASI

Merdeka belajar adalah suatu metode belajar siswa, yang mana siswa dapat bebas memilih pelajaran yang diminatinya saja. Merdeka belajar juga menghapus jurusan IPA, IPS, maupun bahasa dan diganti dengan peminatan.

Dengan adanya program Merdeka Belajar, siswa diberi kesempatan mengeksplorasi dan mengekspresikan minat belajarnya.

Salah satu keuntungan dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka lintas lembaga pendidikan adalah untuk menjawab kebutuhan zaman. Seperti yang kita ketahui bersama, pendidikan saat ini dan pendidikan pada masa lalu tentunya sangat berbeda.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, pembaruan kurikulum dituntut dari tahun ke tahun untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman yang cepat, sifat siswa juga semakin beragam dan kompleks. 

Tujuan Merdeka Belajar yaitu mendorong siswa untuk belajar dan mengembangkan dirinya, serta dapat mendorong rasa percaya diri dan keterampilan siswa. Di mana siswa bebas dan tidak lagi dipaksa untuk belajar mata pelajaran yang tidak diminati.

Hasil riset dari Save The Children, sebuah organisasi pembela hak anak, menunjukkan 7 dari 10 anak malas belajar selama masa pandemi sehingga kondisi ini menjadikan anak kehilangan kemampuan dalam pengalaman belajar (learning loss).

Terdapat banyak murid di Indonesia yang malas belajar karena masa pandemi dan adanya materi yang tidak diminatinya senantiasa banyak yang harus dipelajari membuat pusing. Sehingga tidak ada perkembangan dalam dirinya, yang mana tidak ada ekspresi yang ditonjolkan.

Jadi, menurut saya program Merdeka Belajar sangat efisien diterapkan di Indonesia karena anak-anak Indonesia membutuhkan pembelajaran peminatan untuk menunjukkan bakat yang mereka miliki.

Dengan adanya program tersebut siswa dapat mengejar tujuan mereka masing-masing untuk membentuk jiwa kompetensi dan karakter yang baik.

Penulis: Sabrina Aisah Putri
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI