Sejumlah ruas jalan utama di Kota Bandar Lampung mengalami kerusakan cukup parah. Beberapa titik merupakan akses utama bagi aktivitas warga dan anak sekolah. Salah satu ruas jalan yang alami kerusakan parah ada di Jalan Raden Saleh, Kecamatan Tanjung Senang.
Jalan selebar sekitar 3-4 meter itu aspalnya banyak yang terkelupas. Lalu di beberapa titik ada lubang sedalam sekitar 4 sentimeter dengan lebar lebih kurang diameter 50 sentimeter.
Di sisi Jalan Raden Saleh, mengatakan, jalan tersebut adalah akses utama beberapa perumahan dan permukiman warga.
Kondisi jalan semakin buruk saat musim penghujan karena akan ada banyak genangan. Kerusakan itu sudah berlangsung selama satu tahun ini.Sering kecelakaan.
Menurut saya, kerusakan jalan tersebut membuat kondisi lalu lintas mengalami berbagai Hal Perubahan Termasuk
Dampak Jalan Rusak di Lampung
Jalan rusak di Lampung tentu saja berdampak negatif bagi masyarakat dan perekonomian daerah. Jalan rusak menyebabkan kemacetan lalu lintas, kerugian waktu dan bahan bakar, serta meningkatkan risiko kecelakaan.
Jalan rusak juga menghambat mobilitas dan distribusi barang dan jasa antar wilayah. Hal ini berpengaruh pada produktivitas dan daya saing daerah.
Selain itu, jalan rusak juga menimbulkan biaya sosial dan lingkungan yang tinggi. Biaya sosial meliputi biaya kesehatan akibat polusi udara dan kebisingan dari kendaraan.
Biaya lingkungan meliputi biaya perbaikan ekosistem akibat erosi tanah dan pencemaran air oleh limbah kendaraan. Jika tidak segera ditangani, jalan rusak akan semakin memperparah kondisi daerah dan mengurangi kesejahteraan masyarakat.
Kerusakan jalan tersebut membuat kondisi lalu lintas mengalami macet, khususnya pagi dan sore. Perbaikan jalan yang terjadi di Lampung kerap sekadar tambal sulam sehingga gampang rusak kembali. Jalan juga tidak diperbaiki secara merata.
Ya bagus kalau sekarang banyak yang disorot, termasuk kehidupan pejabatnya.” Sebelumnya pegiat medsos Bima Yudho membuat paparan dengan mengambil judul “Alasan Lampung Gak Maju- maju”.
Meski menjadi sorotan publik, pemaparan Bima pada video berdurasi 3 menit 28 detik tersebut justru banyak dibela netizen.
Adapun yang mengkritik Lampung tidak maju-maju soal infrastruktur (jalan) yang banyak rusak dan tidak laik untuk jalan.
Menurut dia, dalam satu kilometer jalan rusak, satu kilometer lagi rusak. Selain itu, banyak jalan di Lampung yang tambal sulam.
Infrastruktur khususnya jalan paling umum untuk mobilisasi ekonomi. “Tapi, jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus, satu kilometer rusak,”.
Solusi Jalan Rusak di Lampung
Untuk mengatasi masalah jalan rusak di Lampung, diperlukan solusi yang komprehensif dan kolaboratif dari semua pihak terkait. Solusi yang komprehensif berarti bahwa tidak hanya melakukan perbaikan fisik jalan, tetapi juga melakukan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi yang baik.
Solusi yang kolaboratif berarti bahwa tidak hanya melibatkan pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga masyarakat dan sektor swasta.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi jalan rusak di Lampung adalah sebagai berikut:
- Melakukan audit dan inventarisasi jalan secara berkala untuk mengetahui kondisi dan prioritas perbaikan
- Meningkatkan kualitas konstruksi jalan dengan menggunakan bahan dan metode yang sesuai dengan standar teknis dan kondisi geografis
- Menerapkan sistem manajemen jalan yang berbasis teknologi informasi untuk memantau dan mengendalikan kinerja
- Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kendaraan ODOL dengan menggunakan alat ukur dan sanksi
- Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan drainase jalan untuk mencegah genangan air dan erosi
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam pembiayaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan melalui mekanisme
Dengan solusi-solusi di atas, diharapkan jalan rusak di Lampung dapat segera diperbaiki dan tidak menjadi masalah berulang.
Jalan yang baik akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
Penulis: Hafid Candra H. (NIM: 202310110311165)
Mahasiswa Hukum Universitas Muhamadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News