Banyak orang beranggapan bahwa seorang public figure hidup dengan menyenangkan. Mereka hanya memperlihatkan kehidupannya yang glamour di sosial media dan penampilan mereka yang sangat memukau.
Siapa sangka banyak selebriti yang memiliki gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan lah yang sering terjadi pada kalangan selebriti.
Mereka tak segan menceritakan gangguan kesehatan mental yang dideritanya. Dengan itu, mereka akan memberikan dampak positif seperti pada pengagumnya yang akan memberikan simpati dan lebih peduli terhadap kesehatan mental.
Merasa cemas merupakan hal yang normal. Semua orang akan merasa cemas ketika merasa gugup. Contohnya, saat seseorang merasa cemas ketika akan berbicara di depan banyak orang.
Namun, ketika seseorang merasakan kecemasan yang berlebih serta kecemasan yang mengganggu aktivitas, itulah yang termasuk pada kecemasan yang tidak normal, kecemasan yang tidak normal tersebut masuk sebagai gangguan kesehatan mental yang sudah bisa disebut sebagai gangguan kecemasan.
Pada umumnya, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan merasa bahwa hal tersebut sangat mempengaruhi kehidupannya.
Baca Juga:Â Mindfulness sebagai Strategi untuk Mengelola Stres dan Emosi
Ahli Steven Schwartz pada tahun 2000 mengemukakan bahwa kecemasan berasal dari kata lain anxious, yang berarti penyempitan atau pencekikan.
Steven juga menyatakan kecemasan merupakan keadaan emosional yang negatif. Keadaan emosi yang negatif ini ditandai dengan munculnya perasaan khawatir dan keluhan somatik, seperti detak jantung meningkat, berkeringat, dan kesulitan untuk bernafas yang dikarenakan oleh ancaman yang tidak terduga di masa depan.
Adapun seorang ahli bernama Savitri Raiah mengungkapkan ada beberapa faktor yang menunjukkan reaksi gangguan kecemasan.
Terdapat 2 faktor, yaitu faktor internal yang berupa ancaman integritas diri dan ancaman sistem diri, kemudian faktor eksternal yang berupa pendidikan, status sosial, keadaan fisik dan tipe kepribadian.
Sejauh ini, tercatat 25 public figure yang termasuk dalam data selebriti yang mengalami gangguan kecemasan.
Mari kita bahas salah satu selebriti tanah air yang mengalami gangguan kecemasan yang terkenal dipanggil Vidi Aldiano.
Baca Juga:Â Pentingnya Menjaga Keseimbangan Emosi dan Pikiran
Di balik penampilannya yang selalu memukau, suaranya yang merdu, serta kepribadiannya yang dikenal menyenangkan dan memiliki banyak teman,
Vidi Aldiano mengungkapkan bahwa dirinya kerap mengalami cemas berlebihan saat ia akan naik ke atas panggung.
Bahkan dirinya mengaku pernah mengalami kecemasan berlebih yang membuat dirinya tidak sadarkan diri.
Vidi melanjutkan bahwa kejadian itu terjadi di pertengahan 2019 lalu dan membuat vidi mengalami kesulitan untuk tampil di atas panggung. Pernyataan tersebut dikutip dari kanal Youtube Daniel Mananta Network, Rabu (13/05/2020).
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan sebaiknya tidak dipendam begitu saja. Sebaiknya, seseorang membutuhkan bantuan orang lain.
Ahli menyarankan untuk melakukan terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini bertujuan agar pengidap dapat mengurangi kesulitan yang dialami oleh penderita.
Baca Juga:Â Pengaruh Kafein pada Penyakit Insomnia
Hal ini juga bertujuan agar pengidap dapat membangun kepercayaan diri untuk situasi dan menghadapi gejala kecemasan yang timbul.
Meskipun kita sering melihat public figure hidup dalam kemewahan dan kebahagiaan, banyak dari mereka yang mengidap gangguan mental, seperti salah satunya gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan dapat muncul sebagai perasaan cemas berlebih yang mengganggu aktivitas pengidap.
Meskipun demikian, beberapa selebriti, seperti Vidi Aldiano berani mengungkapkan ke public mengenai kesehatan yang dialaminya yang dapat memberikan dampak positif dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan mental.
Untuk mengatasi gangguan kecemasan tersebut, para ahli menyarankan untuk melakukan terapi perilaku kognitif (CBT) yang dapat membantu pengidap mengurangi kecemasan dan membangun kepercayaan diri untuk menghadapi gejala kecemasan yang timbul.
Penulis: Syifa Rifdah Izzati
Mahasiswa Prodi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News