Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Saat ini, akses pendidikan semakin luas, pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan metode-metode interaktif seperti kecerdasan buatan serta realitas virtual semakin banyak digunakan.
Belajar secara online juga menawarkan fleksibilitas, terutama bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil. Namun, kemajuan ini bukan tanpa tantangan. Ada masalah seperti kurangnya interaksi sosial, kesenjangan digital, hingga dampak kesehatan mental akibat penggunaan layar yang berlebihan.
Tantangan ini terasa lebih berat di daerah-daerah yang sulit mendapatkan sinyal atau akses internet. Di sana, keterbatasan infrastruktur menjadi hambatan utama untuk merasakan manfaat teknologi pendidikan. Oleh sebab itu, pendekatan kreatif dan inklusif sangat diperlukan.
Contohnya, memanfaatkan aplikasi yang bisa digunakan secara offline, pembelajaran melalui radio atau televisi, hingga penggunaan modul cetak. Pemerintah juga perlu membangun jaringan internet secara bertahap untuk menjangkau daerah terpencil.
Alternatif lain adalah membuat perpustakaan digital yang menyediakan materi yang bisa diakses tanpa koneksi internet, atau melibatkan guru serta komunitas lokal untuk mendukung pembelajaran dengan teknologi.
Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana teknologi digunakan dalam proses belajar. Teknologi seharusnya menjadi alat pendukung, bukan menggantikan peran guru.
Baca juga:Â Pengaruh E-Learning terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa di Era Teknologi
Guru tetap memiliki peran penting sebagai pembimbing dan motivator, membantu siswa memahami pelajaran sekaligus membangun karakter, moral, dan empati. Pendidikan berbasis teknologi harus dirancang untuk mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan mampu bekerja sama, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Agar semua berjalan sukses, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menggunakan teknologi secara efektif. Sekolah juga perlu memperbarui kurikulum dengan menambahkan literasi teknologi dan kompetensi digital, tanpa melupakan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi.
Orang tua pun punya peran penting untuk mendampingi anak-anak mereka, memastikan penggunaan teknologi tetap bijaksana dan tidak berlebihan.
Teknologi harus digunakan untuk menciptakan pendidikan yang lebih bermakna dan manusiawi. Untuk daerah yang belum terjangkau internet, solusi seperti pembelajaran melalui media luring atau buku cetak bisa menjadi langkah awal yang efektif.
Dengan upaya bersama, kita bisa membangun pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat.
Penulis: Sabiikha Marsya Ananda
Mahasiswa Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News