Sejarah Perkembangan Radio

Sejarah Perkembangan Radio
Ilustrasi Radio (Sumber: Penulis)

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengancara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Pengertian “Radio” menurut ensiklopedia Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektro magnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm).

Sedangkan istilah “radio siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “ radio broadcast” (Inggris) atau “radio omroep” (Belanda) artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah denganmemanfaatkan gelombang radio sebagai media.

Bacaan Lainnya

Sejarah Radio bermula dari penemuan seorang ilmuwan yang bernama Marconi. Radio merupakan salah satu alat komunikasi paling penting dalam sejarah dunia.

Pada saat masa peran radio memegang peranan yang juga cukup penting dalam masa masa peperangan. Radio mulai jamak digunakan pada sektor maritim untuk mengirimkan pesan.

Sejarah Radio AM adalah jenis radio yang menggunakan prinsip kerja modulasi gelombang radio dan audio. Dalam konsep ini, gelombang radio menjadi gelombang pengantar atau carrier sementara gelombang suara akan menjadi gelombang pembawa informasi.

Sejarah Radio FM adalah jenis radio yang memodulasi frekuensi gelombang radio. Gelombang penghantar, dalam hal ini gelombang radio, dimodulasi frekuensinya mengikuti gelombang pembawa informasi atau gelombang suara.

Perbedaan antara radio AM dan FM adalah jenis modulasi yang dilakukan, dimana radio AM memodulasi amplitudo gelombang sedangkan radio FM memodulasi frekuensi gelombang. Pengembangan radio FM merupakan dampak dari kekurangan yang dimiliki radio AM, yang dikembangkan sebelumnya.

Sejarah Radio Satelit Setelah zaman radio AM dan FM, muncul jenis radio satelit. Radio ini mentransmisikan gelombang radio memakai sinyal digital. Radio berkembang menjadi HD (High Definition) merupakan jenis radio digital yang prinsip kerjanya menggabungkan radio analog dan digital.

Dengan konsep radio HD ini, stasiun digital dan stasiun analog bisa berbagi frekuensi yang sama dalam satu waktu. Dengan kondisi ini, lebih banyak konten yang dapat disiarkan ke publik pada lokasi yang sama. Ini akan meningkatkan efisiensi dari siaran radio itu sendiri. Dalam segi kualitas, radio HD memilki kualitas suara yang sama jernihnya dengan radio satelit.

Perjalanan radio di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, Nederlansch Indische Radio Omroep Mij (NIROM) merupakan stasiun radio paling besar dan berkembang sangat pesat, hal itu terjadi karena stasiun radio tersebut memperoleh dana dari pemerintah Hindia-Belanda.

NIROM menggunakan beberapa kota besar di Pulau Jawa untuk menyediakan pemancar radio di berbagai kota seperti Bandung, Surabaya, Solo, Semarang dan Yogyakarta.

Pemerintah Hindia Belanda menggunakan NIROM untuk mempertajam cakar kolonialnya di Indonesia. Selain itu, banyak stasiun radio swasta lain yang dijalankan oleh orang asing hanya menyiarkan program yang berbeda dengan berita berbeda terkait kepentingan bisnis. Ini sangat kontras dengan stasiun radio swasta pribumi, yang didanai oleh sumbangan dari anggotanya.

Pada masa penjajahan jepang pemerintah menguasai semua radio siaran swasta. Program program siaran yang disiarkan diarahkan untuk membuat propaganda perang Asia Timur Raya.

Pada masa ini terjadi perubahan yang sangat besar. Pada masa pemerintahan Jepang, segmen Penyiaran Sosial Budaya meraih materi siaran terbesar.  Pada tanggal 14 Agustus 1945, hari bersejarah penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu, para pemimpin radio sepakat membentuk organisasi radio dan menjadikannya sebagai Hari Radio Republik Indonesia.

Di masa orde lama, siaran radio diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Radio siaran swasta berkembang di Indonesia pada masa awal orde baru, dalam masa ini mulai diberlakukan peraturan pemerintah.

RRI melakukan berbagai program jurnalisme dan jurnalistik Radio yang sesyai dengan sistem komunikasi Indonesia sebelum Orde Reformasi lahir.

Pada saat itu, radio swasta hanya dijadikan sebagai media hiburan (meutar lagu, sandiwara dan lainnya). Di masa reformasi radio tidak lepas dari pandangan pergeseran peran tersebut. Pada saat itu radio fungsinya berubah yang awalnya hanya menjadi media hiburan berubah menjadi media komunikasi dan informsi.

Radio memiliki peranan penting dalam perkembangan media massa. Radio juga memiliki ciri dan sifat yang berbeda dari media massa lainnya. Penyampaian radio melalui lisan dan kata kata mampu membuat imajinasi pendengarnya berkembang.

Seperti publisitas yang disebarkan kepada publik secara umum dan banyak orang serta tidak ada batasan jika ingin mendengarkan radio. Tidak ada pemaksaan jika ingin mendengarkan atau tidak.

Radio bersifat universal, dimana sifatnya umum dan berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan yang biasa dialami oleh masyarakat, baik yang berkaitan dengan bisnis, kemasyarakatan, kehidupan dan lain-lain. Perioriditas, radio bersifat berskala atau tetap. Misalnya harian atau mingguan.

Pada siaran radio pesan yang disampaikan hanya oada saat radio mengudara. Kontinuitas, seimbang atau terus menerus sesuai dengan jadwalnya. Namun akan ada bebrapa program yang diulang.

Aktuitas, radio selalu menyiarkan hal hal yang baru sesuai dengan jadwal jadwalnya. Aktualitas juga mencapai titik kecepatan dari penyebaran informasi kepada pendengar secara luas.

Radio memiliki dampak positif para pendengarnya. Radio mampu menyebarkan informasi yang dibutuhkan dalam bentuk apapun tidak hanya mengenai informasi terkini atau darurat saja.

Radio juga mampu menyajikan platform platform informasi lainnya seperti ladang informasi pendidikan, penyajian musik dan hiburan, perkembangan bakat lokal, serta iklan dan dukungan bisnis.

Di samping sisi positif, radio pun memiliki dampak negatif dimana radio mampu membuat para pendengar nya merasakan beberapa gangguan seperti gangguan kesehatan, lingkungan, dan elektronik karena adanya paparan frekuensi yang tinggi sehingga pendengar sering mengalami insomnia, stress dan kelelahan.

 

Penulis:

  1. Diana Marischa
  2. Dewinta Rizky
  3. Puput Andita

Mahasiswa Ilmu KomunikasiUniversitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu: Moh. Dey Prayogo, S.I.Kom., M.I.Kom

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

Ambar. (2022, November 29). Sejarah Radio di Indonesia dan Perkembangannya. Media Komunikasi.

Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 1987).

Hasandinata, Neti Sumiati, Peran Pengelola Radio Komunitas dalam Mengembangkan Siaran Kearifan Lokal. Jurnal Penelitian Komunikasi Vol 17/2, 2016.Masduki, Perkembangan dan Problematika RadioKomunitas di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1/1 ,2018.

Muhammad Mufid, Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta : Kencana,2010.Nur Ahmad, Radio Sebagai Sarana Media Massa Elektronik, At-Tabsyir Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, Vol.3 No.2 Desember 2015

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses