Antrean Sholat di Masjid Tidak Menjadi Kendala bagi Mahasiswa/i UIN Raden Fatah untuk Melaksakan Kewajiban sebagai Umat Muslim

Masjid
Gambar 1 Tampak Depan Masjid Darul Muttaqin Uin Raden Fatah Palembang.

Masjid Darul Muttaqin adalah satu-satunya masjid yang ada di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang kampus (A). Terletak di Jalan Prof. K.H. Zainal Abidin Fikri KM. 3,5 tepatnya di samping Pascasarjana.

Di tengah kesibukan perkuliahan dan kegiatan kampus, para mahasiswa/i tetap melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat muslim untuk melaksanakan sholat tepat pada waktunya.

“Kita sendiri yang mengatur waktu, jangan karena ada kuliah jadi terlalaikan sholatnya. Jika sholatnya tepat pada waktu bisa berjamaah, tapi kalau waktunya sudah terlewat ya sholat sendirian. Saya rasa dosen juga sudah mengefisienkan waktu untuk kita sholat,” ucap Anggun Khoirunnisa dari Program Studi PGMI salah satu mahasiswa yang sering melaksanakan sholat di masjid.

Bacaan Lainnya
DONASI

Akan tetapi dengan ramainya pengunjung, salah satu kenyataan yang muncul adalah antrean panjang di masjid kampus saat waktu sholat tiba. Hal ini menjadi perhatian serius bagi sebagian mahasiswa, tapi saudari Anggung memberikan statement bahwasannya dirinya mewajarkan akan adanya hal itu. Mengingat keterbatasan fasilitas kampus yang tidak sepadan dengan ramainya jamaah yang hadir.

Mengenai antrean yang cukup panjang, dirinya mewajarkan adanya antrean jika hendak melaksakan sholat di masjid tersebut.

“Itu kan hal wajar karena mahasiswa di sini juga banyak dan mugkin keterbatasan fasilitas masjid. Seperti mukenah dan peralatan lainnya kan. Sehingga itulah yang menyebabkan ngantri dan lain sebagainya. Nah akan tetapi untuk hal lainnya saya rasa tidak menjadi kendala. Untuk ruangan sudah cukup bagus,” tegas Anggun.

Muhamad Sidik Adamalik salah satu petugas (marbot) Masjid Darul Muttaqin ikut memberikan masukan dan solusi untuk mengurangi antrean jamaah.

Menurutnya, “Jamaah harus bijak seperti mengambil wudhu sebelum adzan, menyimak arahan dari petugas agar merapatkan barisan. Dirapikanlah misalnya dipenuhi dulu dari tengah. Untuk yang ngantre boleh menunggu di belakang. Kemudian juga jangan ribut di masjid.”

Malik juga memberikan statement bahwasanya, “Kami sebagai pengurus masjid tidak akan diam saja dengan adanya keluhan dari jamaah, kami akan mencari solusi dengan misalnya mengadakan rapat supaya jamaah lebih nyaman dalam melaksakan sholat.”

Penulis: Manda Dwi Hidaya
Mahasiswa Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI