Menjadi mahasiswa aktif di kota besar seperti Jakarta tidak hanya soal mengejar IPK tinggi, tetapi juga bagaimana bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman dan produktif. Salah satu keputusan penting yang kerap dihadapi oleh mahasiswa rantau adalah memilih tempat tinggal: tinggal di kos atau menyewa apartemen?
Keduanya punya kelebihan masing-masing. Tapi jika kamu mahasiswa yang aktif berorganisasi, ikut magang, atau punya jadwal padat, mana yang lebih cocok? Yuk, kita bahas!
1. Lokasi dan Aksesibilitas
Kos-kosan biasanya tersebar di sekitar kampus dan kawasan permukiman warga, sehingga relatif mudah dijangkau. Namun, tidak semua kos dekat dengan akses transportasi umum atau pusat aktivitas lainnya seperti coworking space, tempat magang, atau area nongkrong produktif.
Sebaliknya, apartemen seringkali terletak di titik strategis—dekat stasiun KRL, halte TransJakarta, bahkan pusat bisnis. Ini tentu menguntungkan buat mahasiswa yang aktif di luar kampus karena bisa memangkas waktu perjalanan.
2. Fasilitas dan Kenyamanan
Di sinilah perbedaan mencolok mulai terasa. Mayoritas kos menawarkan fasilitas dasar: kamar tidur, kamar mandi (kadang di luar), dan dapur bersama. Beberapa kos eksklusif memang menyediakan AC atau Wi-Fi, tapi biasanya dengan harga yang cukup tinggi.
Sementara itu, apartemen memberikan fasilitas lebih lengkap: kamar mandi dalam, dapur pribadi, AC, kulkas, bahkan kolam renang dan gym. Mahasiswa yang tinggal di apartemen di Jakarta juga bisa menikmati privasi dan keamanan yang lebih baik, apalagi jika memiliki jadwal belajar atau kerja yang tidak menentu.
3. Biaya Sewa dan Fleksibilitas
Kos biasanya lebih murah, terutama untuk tipe standar. Tapi jika dihitung dari sisi fasilitas dan kenyamanan, banyak mahasiswa mulai melirik apartemen sebagai opsi yang lebih sepadan—terutama bila tinggal bersama teman (sharing).
Di beberapa platform sewa apartemen jangka panjang seperti Jendela360, mahasiswa bisa menemukan unit apartemen fully furnished dengan harga bersaing, bahkan dengan sistem cicilan atau bayar bulanan. Ini tentu memberi fleksibilitas lebih besar dibanding sistem sewa tahunan konvensional.
4. Gaya Hidup dan Kemandirian
Tinggal di kos membuatmu lebih dekat dengan kehidupan komunal mahasiswa—lebih sosial, tapi juga lebih ramai. Sebaliknya, tinggal di apartemen lebih cocok buat kamu yang butuh ruang pribadi, jadwal fleksibel, dan ingin belajar hidup mandiri sepenuhnya.
Mahasiswa yang aktif kuliah sambil magang atau freelance biasanya lebih nyaman tinggal di apartemen karena bisa mengatur ritme harian tanpa gangguan.
Kesimpulan, Sesuaikan dengan Kebutuhanmu
Tidak ada pilihan yang benar atau salah, semua tergantung gaya hidup dan prioritas kamu. Jika kamu lebih suka kehidupan komunal, hemat biaya, dan tidak terlalu banyak aktivitas luar, kos bisa jadi pilihan yang oke. Tapi jika kamu aktif, butuh mobilitas tinggi, dan mengutamakan kenyamanan, apartemen bisa jadi investasi gaya hidup yang sepadan.
Sebelum memutuskan, pertimbangkan juga lokasi, keamanan, dan fleksibilitas biaya. Jangan lupa lakukan riset online agar kamu bisa membandingkan banyak pilihan secara objektif.
Redaksi Media Mahasiswa Indonesia