Bahayanya Kecanduan Judi Online terhadap Kesehatan Mental Remaja di Indonesia

Judi Online terhadap Remaja
Ilustrasi Judi Online terhadap Remaja (Sumber: Teknologi AI dari Meta AI)

Judi online telah banyak menjadi fenomena yang berkembang pesat seiring berkembangnya teknologi informasi, meskipun judi online ini memberikan iming-iming kemenangan yang berlimpah akan tetapi pada kenyataannya bukan sebuah kentungan yang didapatkan melainkan sebuah kerugian yang dihasilkan.

Sebagaian orang yang terjerumus ke dalam dunia perjudian online ini dibutakan dengan keuntungan yang sementara mereka tak mampu melihat serugi apa mereka, baik kerugian ekonomi, fisik, mental, maupun sosialnya.

Seperti contoh kasus seorang polwan yang tega membakar suaminya, karena sakit hati suaminya menghabiskan uang belanja hanya untuk bermain judi online, dari kasus tersebut banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari bermain judi online tersebut, parahnya seiring berkembangnya jaman judi online saat ini merambat ke dunia remaja.

Judi Online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet, di mana pemain dapat melakukan taruhan uang, atau nilai lainnya. Pada permainan judi tersebut menggunakan perangkat elektronik seperti smartphone, komputer, maupun tablet.

Bacaan Lainnya

Taruhan ini hanyalah iming-iming mendapatkan keuntungan yang tidak pasti, dan dalam hal ini remaja sangat rentan terpengaruh judi online, karena generasi di jaman sekarang ini sangat ahli dalam teknologi, mereka dengan mudahnya mengakses webside yang ada di internet tak hanya itu pengiklanan judi online kini telah marak ditemukan di media sosial.

Tidak dapat dipungkiri bahwa remaja saat ini rentang sekali terpengaruh judi online, tak hanya terpengaruh, remaja kinipun dapat kecanduan bermain judi online ini karena tergiur akan iming-iming kemenangannya, dampak yang dihasilkanpun sangat negatif dari kecanduan bermain judi online ini.

Sebagai contoh nyata, seorang pemuda inisial AM (19) asal Pagesangan ditangkap polisi atas dugaan pembobolan sebuah gerai Indomaret di Jalan Sriwijaya, Kota Mataram. Saat diperiksa, terduga pelaku mengakuu melancarkan aksi pencurian itu salah satunya untuk memenuhi keinginan bermain judi online.

Hasil penjualan rokok curian itu kemudian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan berjudi online “Pelaku mengakui menjual hasil hasil curiannya untuk mendapatkan uang yang sebagian besar digunakan untuk judi online. Selain itu, sebagian untuk memenuhi kebutuhan hariannya.” Jelas Mulyadi.

Dari kasus tersebut judi online sangat memberikan dampak negatif dari segi perilaku yang mencuri dan membobol, hal ini juga termasuk dalam dampak negatif dari segi mental pelaku, orang yang sudah kecanduan akan judi online akan melakukan hal-hal yang lebih nekat salah satunya pada contoh kasus tersebut.

Baca juga:Judi Online Menjerat para Anak Remaja

Dampak yang dapat dialami berupa adanya gangguan emosional, penelitian menunjukkan bahwa judi online dapat menyebabkan gangguan emosional yang signifikat di kalangan remaja.

Dalam penelitian ditemukan bahwa 24% remaja mengalami gangguan emosi berat, 71% mengalami gangguan emosional sedang, dan 5% mengalami gangguan ringan selanjutnya remaja yang terlibat dalam judi online ini cenderung mengalami tingkat stress dan kecemasan yang tinggi hingga dapat menyebabkan depresi dan kecanduan.

Di mana remaja merasa tidak dapat mengontrol keinginan untuk berjudi, selanjutnya ketika pikiran terus tertuju pada perjudian dan kekhawatiran hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia, kurangnya tidur juga dapat berdampak buruk untuk mood orang yang mengalami gangguan tidur sangat mudah mengalami perubahan mood, lebih mudah emosi dan tersinggung.

Semua dampak negatif dari judi online ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yakni dapat disebabkan karena adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta mudahnya akses internet.

Hal ini memungkinkan remaja dapat dengan mudah mengakses situs judi online, selain dari mudahnya akses teknologi ada juga dari pengaruh lingkungan, pengaruh sosial, dan pengaruh teman sebaya yang dapat mendorong remaja mencoba judi online, hanya karena ikut-ikutan teman, mereka dengan mudahnya terjerumus ke dalam dunia perjudian.

Tidak hanya sampai di sana saja penyebab judi online pun terjadi karena kekurangan dalam hal ekonomi mereka berpikir jika berjudi dan mendapatkan kemenangan mereka akan mendapatkan keuntungan yang banyak dibandingkan harus bekerja atau hanya mengandalkan uang saku dari kedua orang tua.

Dengan berjudi mereka berpikir akan mendapatkan uang yang berlimpah dengan cara yang cepat dan mudah, namun faktanya bukan mendapatkan keuntungan tapi justru menyebabkan kerugian pada diri sendiri baik dari segi mental, ekonomi, bahkan dapat melakukan tindakan kriminal.

Dari sekian banyaknya dampak dan penyebab yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun solusi dari kecanduan judi online yang maraknya terjadi pada remaja hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan edukasi dan seminar pada sekolah-sekolah untuk meningkatkann kesadaran para remaja bahwa judi online memberikan risiko dan konsekuensi.

Selain itu, dapat memberikan dukungan untuk menjadi lebih baik melalui teman sebaya, kedua orang tua, dan menciptakan lingkungan sosial yang positif, jika pelaku judi online ini sudah mengalami gangguan mental yang serius seperti kecanduan, depresi, stress berlebihan.

Jika ada pelaku yang mengalami gangguan tersebut segeralah membawa pelaku tersebut ke psikolog maupun psikater untuk dilakukan terapi dan pengobatan yang intens.

Baca juga:Berutang tapi Ternyata untuk Bermain Judi Online: Apakah Bisa Dipidana?

Judi online memiliki dampak negatif yang signifikan, terutama bagi remaja yang rentan terhadap kecanduannya. Meskipun menjanjikan keuntungan, kenyataannya judi online justru membawa kerugian besar, baik secara ekonomi, mental, fisik, maupun sosial.

Dampak psikologis seperti stres, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur seringkali dialami oleh remaja yang terjerumus dalam dunia perjudian ini. Penyebab utamanya adalah kemudahan akses teknologi, pengaruh lingkungan sosial, dan dorongan teman sebaya.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi dan seminar untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang risiko judi online, serta dukungan dari keluarga dan teman sebaya dalam menciptakan lingkungan yang positif.

Jika diperlukan, terapi psikologis harus segera diberikan bagi mereka yang sudah mengalami gangguan mental akibat kecanduan judi. Peran aktif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam melindungi remaja dari bahaya judi online dan dampak negatifnya.

 

Penulis: Baiq Nayla Rofifa Hasanatul
Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses