Seiring dengan perkembangan zaman di mana jumlah penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Penambahan jumlah penduduk berimbas terhadap peningkatan konsumsi energi dalam bentuk minyak bumi baik bensin, solar, LPG, bahkan minyak tanah.
Sementara ketersediaan minyak bumi yang semakin lama semakin menipis. Jika hal tersebut terus berlanjut, maka tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang sumber energi dari minyak bumi tidak akan lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin meningkat.
Oleh karena itu, perlu dicari jalan keluar dalam menyikapi hal tersebut sehingga permasalahan energi di masa depan tidak terlalu mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Salah satu solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan di atas adalah dengan pemanfaatan bahan bakar alternatif sebagai sumber energi terbarukan. Bahan bakar alternatif tersebut dapat dihasilkan dari sebahagian besar komponen-komponen yang terdapat pada tumbuhan atau tanaman dan biasanya kita sebut dengan nama Biomassa.
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak.
Selain digunakan untuk bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar).
Sebagai contoh adalah karbohidrat yang dapat diolah atau dikonversi menjadi bioetanol, minyak nabati yang dapat diubah menjadi biodiesel, atau bagian-bagian lain dari tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan biogas, bio-oil, bahkan biobriket.
Bioetanol, biodiesel, biogas, bio-oil, dan biobriket merupakan jenis bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pensubstitusi bahan bakar tambang atau minyak bumi.
Biomassa merujuk pada materi organik yang berasal dari tumbuhan atau hewan, dan dapat dijadikan sumber energi terbarukan. Penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan berbagai potensi biomassa, termasuk limbah pertanian, sebagai alternatif yang menjanjikan untuk pembangkit listrik.
Melalui pemahaman mendalam tentang sifat dan karakteristik biomassa, kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi biomassa limbah pertanian dalam konteks pembangkit listrik sebagai pengganti dari pembangkit listrik konvensional.
Keberlanjutan proyek pemanfaatan limbah biomassa tidak hanya dapat diukur dari aspek ekonomi dan lingkungan, tetapi juga dari dampak sosialnya. Dengan menggabungkan berbagai aspek ini, pemanfaatan sumber biomassa untuk energi terbaharukan menandakan langkah progresif menuju masa depan energi yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan inklusif.
Penulis: Mohammad Ikhsan Ramadhan Daulay
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News