Pendahuluan
Sebagai negara maritim dengan luas wilayah laut yang signifikan, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Sektor perikanan budidaya dan pariwisata bahari menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan. Oleh karena itu, implementasi pengelolaan laut yang efektif menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian ekosistem laut.
Pengelolaan sumber daya ikan saat ini memiliki dampak besar terhadap kelestarian ekosistem laut dan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir di masa mendatang.
Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya hayati ikan perlu dilakukan dengan memperhatikan potensi dan kapasitas daya dukung lingkungan. Penurunan populasi ikan harus diatasi melalui pengelolaan perikanan yang berkelanjutan guna mencegah kerusakan lingkungan.
Penangkapan ikan berlebihan (overfishing) menjadi ancaman serius bagi kelestarian ekosistem laut dan kehidupan manusia. Berbagai langkah diperlukan untuk mengatasi masalah kerusakan ekosistem laut serta dampak ekonomi yang dialami masyarakat pesisir akibat overfishing.
Permasalahan ini dapat ditangani melalui penerapan strategi yang realistis, seperti menetapkan batas maksimum jumlah ikan yang dapat ditangkap tanpa merusak ekosistem atau menyebabkan penurunan drastis stok sumber daya hayati ikan.
Pemahaman Mengenai Definisi Overfishing
Seperti yang diketahui, Indonesia adalah Negara Maritim yang memiliki perairan yang sangat luas dengan sumber daya laut dan perikanan yang sangat melimpah. Dengan demikian, pemerintahan Indonesia memberikan kebebasan rakyat Indonesia untuk mengambil, membudidaya, dan mengelola sumber daya laut dan perikanan tersebut.
Hal tersebut sudah diatur dalam Undang-undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Namun begitu, dengan sumber daya yang melimpah ini, banyak sekali yang menyalahgunakan kebebasan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, salah satunya adalah overfishing.
Overfishing sendiri adalah kondisi dimana terjadinya pengeksploitasian sumber daya laut dan perikanan di suatu daerah perairan sehingga menyebabkan langkanya sumber daya ikan di daerah tersebut.
Kondisi ini dapat dilihat dari jumlah penangkapan dan produksi ikan pada suatu daerah yang meningkat pesat tetapi mutu dan kualitas ikan menurun. Salah satu contoh mutu dan kualitas ikan yang menurun adalah ikan-ikan yang ditangkap ukurannya semakin mengecil dikarenakan banyaknya ikan-ikan muda yang tertangkap.
Dampak Negatif Overfisihing terhadap Ekosistem dan Hidup Manusia
Dengan terjadinya peeksploitasian ini, maka akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan dan regenerasi populasi jenis ikan yang dieksploitasi.
Penangkapan ikan secara berlebihan dapat menyebabkan hilangnya spesies, yang kemudian digantikan oleh spesies lain dengan tingkatan yang lebih rendah dan nilai komersial yang lebih kecil. Hal ini juga akan memengaruhi perubahan dalam komposisi serta struktur komunitas ikan, juga dapat menyebabkan kerugian besar baik dalam ekologi maupun ekonomi.
Penangkapan ikan secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya stok ikan, menurunnya keanekaragaman spesies, hingga kerusakan habitat laut. Dampak ini secara langsung memengaruhi mata pencaharian para nelayan yang bergantung pada kelimpahan sumber daya ikan. Selain itu, overfishing juga berpotensi menimbulkan ketidakstabilan ekonomi jangka panjang karena penurunan stok ikan mengancam keberlanjutan sektor perikanan.
Baca juga:Â Menakar Keberpihakan Pemerintah terhadap Nelayan Skala Kecil dalam Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur
Upaya Pengembalian Ekosistem yang Rusak dan Pemulihan Ekonomi Manusia Akibat Overfishing
Dalam upaya pengendalian penggunaan dan penangkapan sumber daya laut dan perikanan, pemerintah pusat mengeluarkan Undang-undang (UU) No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Namun begitu, tetap saja masih banyak para nelayan yang melanggar undang-undang tersebut demi mendapatkan keuntungan yang lebih sehingga mengeksploitasi sumber daya laut dan perikanan Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan upaya-upaya pengembalian dan pemulihan yang strategis dan realistis sehingga dapat mengatasi permasalahan overfishing di Indonesia ini.
Salah satu upaya dalam pengembalian ekosistem yang rusak dan pemulihan ekonomi manusia adalah konservasi laut. Dengan adanya konservasi laut, maka keanekaragaman hayati, ekosistem, dan komunitas biologis dapat terlindungi dan dijaga secara menyeluruh.
Inti dari pendekatan ini adalah mengendalikan aktivitas manusia serta ekosistem di sekitarnya melalui penerapan kawasan konservasi laut.
Upaya ini tidak hanya berfokus pada perlindungan satu spesies, tetapi juga membatasi aktivitas manusia di area tersebut. Melalui upaya konservasi laut, diharapkan dapat mengembalikan ekosistem yang telah rusak dan memulihkan ekonomi manusia menjadi stabil kembali.
Simpulan
Overfishing merupakan ancaman serius yang berdampak negatif terhadap ekosistem laut dan kehidupan manusia. Penangkapan ikan yang berlebihan menyebabkan penurunan stok ikan, keragaman spesies, serta kerusakan habitat, yang berujung pada ketidakstabilan ekonomi, terutama bagi masyarakat pesisir yang bergantung pada sektor perikanan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan melalui strategi berbasis ekosistem, seperti penerapan kawasan konservasi laut. Strategi ini bertujuan menjaga keanekaragaman hayati sekaligus memulihkan ekosistem yang rusak dan menstabilkan ekonomi masyarakat. Upaya ini membutuhkan kesadaran, kepatuhan terhadap regulasi, dan partisipasi aktif dari seluruh pihak terkait.
Penulis:Â Khansa Khairunnisa Mudzakkirah
Mahasiswa Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News