Kerusakan Lingkungan

opini
Ilustrasi: pixabay.com

Masalah kerusakan lingkungan pada mulanya merupakan masalah alam, yaitu peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses alam. Proses alami ini terjadi tanpa akibat yang berarti bagi sistem lingkungan itu sendiri dan dapat pulih secara alami (homeostatis).

Namun, banyak masalah lingkungan yang terjadi saat ini disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Bahkan manusia sendiri merupakan pemain utama dalam permasalahan lingkungan. Faktor alam tidak banyak berpengaruh pada masalah lingkungan akhir-akhir ini. Tidak dapat disangkal bahwa faktor manusia jauh lebih kompleks daripada faktor alam itu sendiri.

Saat ini kerusakan lingkungan telah terjadi di mana-mana, hampir di seluruh wilayah bumi seperti hutan, lautan, sungai, dan danau telah kehilangan banyak daya dukungnya termasuk lingkungan hidup di sekitar kita.

Bacaan Lainnya
DONASI

Hal ini dikarenakan tindakan tidak bertanggung jawab dari orang-orang yang mengambil keuntungan secara sewenang-wenang tanpa menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungannya. Orang-orang seperti mereka tidak peduli apa yang terjadi pada orang-orang di sekitar.

Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan keuntungan sendiri, meskipun mereka tahu konsekuensi dari tindakan mereka, tampaknya mereka menutup mata terhadap apa yang terjadi sekarang. Pengaruh perubahan lingkungan yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan yaitu:

Kerusakan lingkungan bukan hanya berasal dari manusia saja tetapi alam juga bisa saja sebagai faktor kerusakan lingkungan.

Keegoisan manusia yang tamak ini telah membuat alam marah kepada kita. Alam tidak lagi mencintai kita karena banyaknya bencana yang membawa kita. Kita bisa melihat dari sungai mulai membanjiri orang-orang dan menenggelamkan semua harta benda mereka.

Selain banjir karena ulah manusia, banjir juga bisa disebabkan oleh faktor alam seperti hujan yang terus-menerus. Curah hujan yang demikian menyebabkan sungai meluap atau tanggul jebol karena tidak mampu lagi menampung aliran air.

Banjir yang sering terjadi pada musim hujan dapat merusak bangunan dan makhluk hidup, menghancurkan lapisan tanah yang subur dengan air dan merusak tanaman. Banjir juga disebabkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.

Mereka mau membuang sampah sembarangan sehingga menumpuk di sungai dan menutupi sungai. Juga, mereka membangun banyak bangunan di sekitar sungai untuk dijadikan daerah tangkapan air. Sungai yang rendah dan berkurangnya asupan air menyebabkan banjir.

Cara mengatasi pencemaran tanah dan sungai dari sampah plastik, yaitu:

  1. Buang sampah pada tempatnya;
  2. Pisahkan tempat sampah menurut jenisnya masing-masing;
  3. Kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang;
  4. Gunakan tempat makan dan minum yang sering digunakan, dan gunakan tas belanja Anda sendiri;
  5. Jangan gunakan sedotan plastik;
  6. Gunakan wadah penyimpanan khusus.

Selain sungai, kerusakan juga terjadi di hutan. Saat ini luas hutan Indonesia semakin berkurang akibat penebangan liar. Hutan yang gundul tidak dapat menyerap dan mengendalikan limpasan air hujan, yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Banyak orang menebang pohon untuk keuntungan pribadi saja. Mereka secara membabi buta menghancurkan, menebang pohon yang ada, dan tidak memikirkan kerusakan yang akan ditimbulkan oleh tindakan seperti ini.

Akibatnya, terjadi tanah longsor yang membawa ribuan meter kubik tanah dan mengubur rumah orang-orang. Hal ini terjadi karena bumi sudah kehilangan kemampuannya menahan air, sehingga air hujan langsung turun, merusak bumi yang menyertainya.

Itu sebagian bencana, tapi kita semua mengerti bahwa alam bukan lagi sahabat manusia. Mereka dirusak oleh tindakan kita sendiri. Jadi, mulai sekarang bersatu kembali dengan alam dan lindungi alam.

Dari permasalahan lingkungan tersebut di atas, terdapat juga permasalahan lingkungan dengan ruang lingkup yang berbeda, yaitu permasalahan kerusakan lingkungan global, regional, dan nasional, berikut sedikit beberapa penjelasannya.

Lingkungan global adalah elemen di luar negara tempat perusahaan beroperasi yang berpotensi mempengaruhi hasil perusahaan baik berupa ancaman maupun peluang. Isu global merupakan isu yang dapat mengancam keselamatan serta kelangsungan hidup manusia di seluruh dunia, dan banyak negara berusaha menyelesaikan masalah tersebut melalui kerjasama.

Banyak bencana menimpa kita sekarang, baik itu bencana dengan kerusakan kecil maupun besar. Bencana-bencana tersebut terutama disebabkan oleh masalah yang sering diperbincangkan, yaitu pencemaran lingkungan. Konsekuensinya adalah masalah global seperti pemanasan global, hujan asam, dan penipisan lapisan ozon akibat pemanasan global

Pemanasan global merupakan bentuk ketidakseimbangan ekosistem bumi yang disebabkan oleh peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan. Pemanasan global (global warning) ditandai dengan pemanasan atmosfer, laut, dan daratan.

Selain itu, suhu permukaan global rata-rata telah meningkat sebesar 0,74 ± 0,18 °C (1,33 ± 0,32 °F) selama seratus tahun terakhir. Atmosfer bumi tidak pernah lepas dari perubahan. Komposisi, suhu, dan kemampuan membersihkan diri terus berubah sejak pembentukan planet ini.

Seiring bertambahnya kepadatan penduduk dan meningkatnya aktivitas manusia, para ahli atmosfer di seluruh dunia memprediksikan bahwa suhu bumi semakin lama semakin meningkat, yang disebut dengan pemanasan global.

Iklim memanas dengan sangat cepat karena efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah proses di mana permukaan benda langit (terutama planet atau satelit) menjadi panas karena komposisi dan kondisi atmosfernya.

Kenaikan suhu yang cepat dapat menyebabkan perubahan iklim yang cepat. Hal ini disebabkan terganggunya fungsi hutan dan ekosistem lainnya, yang dapat melemahkan kemampuan bumi dalam menyerap karbon dioksida.

Peningkatan suhu juga dapat menyebabkan pelepasan karbon berupa bahan organik di permukaan bumi, yang kemudian dipecah menjadi CO2 dan CH4 oleh aktivitas mikroba tanah. Pemanasan global meningkatkan aktivitas mikroba dan meningkatkan pemanasan global. 

Pemanasan global dapat menyebabkan mencairnya gunung es di daerah kutub, menyebabkan kenaikan muka air laut dan juga dapat menimbulkan dampak seperti erosi pantai, rusaknya hutan bakau dan terumbu karang, peningkatan salinitas di muara dan daerah pesisir lainnya, serta perubahan di tempat lain, perubahan lokasi sedimentasi, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut dan bertambahnya tinggi gelombang, keseimbangan biologis terganggu.

Perubahan iklim juga dapat meningkatkan jumlah alga di laut. Banyak ganggang yang diketahui beracun dan dapat membahayakan kehidupan laut serta meracuni manusia jika memakan makanan laut.

Baik masyarakat maupun pemerintah memiliki tanggung jawab masing-masing untuk mengurangi dan mencegah kerusakan lingkungan. Namun, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.

Berikut adalah upaya masyarakat untuk mengurangi kerusakan lingkungan.

  • Reboisasi pada lahan bekas tebangan;
  • Bersihkan puing-puing dari selokan dan sungai untuk menghindari banjir, pembuatan tanggul, dan penanaman pohon untuk mencegah longsor akibat erosi air;
  • Tanam pohon bakau dan bangun pemecah gelombang di pantai untuk mencegah erosi;
  • Untuk membatasi eksploitasi sumber daya alam, seperti membatasi penggundulan hutan untuk keuntungan pribadi;
  • Lakukan pengendapan dengan pengendap selektif;
  • Rawat sampah secara rutin agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Menerapkan 3R (reduce, reuse, dan recycle) dalam operasional industri;
  • Membatasi penggunaan alat tangkap tertentu (misalnya penggunaan bahan peledak);
  • Penggunaan penangkapan ikan dalam bentuk pukat untuk melindungi spesies ikan tertentu dilarang;
  • Batasi area penangkapan ikan;
  • Melakukan pemulihan dan budidaya sumber daya ikan.

Bumi sebagai planet yang kita tinggali memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup umat manusia. Masalah lingkungan sangat banyak, mulai dari masalah lingkungan yang terjadi secara alami hingga masalah lingkungan buatan manusia.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan lingkungan, dan sudah menjadi tugas kita sebagai manusia untuk melakukan berbagai upaya pencegahan permasalahan lingkungan, agar bumi yang kita tempati ini dapat membawa manfaat yang lebih besar lagi dan membangun kehidupan yang lebih baik.   

YONA OKTAVANIA SILALAHI

Penulis: Yona Oktavania Silalahi
Mahasiswa Teknik Lingkungan Kampus Akatirta Magelang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI