Mengatasi Krisis Sanitasi di Indonesia: Mendorong Aksi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan telah menjadi pijakan utama bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, di balik visi yang mulia ini, kita dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa banyak tujuan SDGs belum terealisasi dengan baik di tanah air. Salah satu tantangan utama yang masih belum teratasi adalah masalah akses air bersih dan sanitasi yang buruk.

Data yang dihimpun oleh WHO menunjukkan bahwa “Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi dalam hal akses sanitasi di antara negara-negara ASEAN dan G-20, dengan sekitar 75% populasi masih belum memiliki akses yang layak. Bahkan, sekitar 70% sumber air minum di Indonesia tercemar oleh limbah tinja, menciptakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang rentan terhadap penyakit diare”.

Baca juga: Irigasi Modern: Solusi Pengelolaan Sumberdaya Air Pertanian secara Berkelanjutan

Bacaan Lainnya
DONASI

Sanitasi yang buruk dan kurangnya akses terhadap air bersih dapat berkontribusi pada masalah stunting atau pertumbuhan anak yang terhambat. Stunting menjadi isu kesehatan masyarakat yang serius karena dapat mengakibatkan dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak. Keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang berkontribusi pada stunting, seperti diare dan infeksi parasit.

Stunting pada anak berarti menjadi penyebab terhambatnya pencapaian tujuan SDGs ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera. Melihat kondisi yang mengkhawatirkan ini, kita tidak bisa lagi berpangku tangan. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama mengatasi krisis sanitasi ini. Sudah saatnya kita memberikan perhatian yang serius terhadap sanitasi yang aman dan memperbaiki manajemen limbah tinja di Indonesia.

Inisiatif seperti kampanye #DihantuiTai yang diluncurkan oleh UNICEF menunjukkan bahwa tindakan nyata dapat dilakukan dari tingkat individu hingga masyarakat secara keseluruhan.

Baca juga: Pendataan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Cilimusari Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan

Pemerintah juga harus memainkan peran yang lebih aktif dan harus mengintensifkan upaya koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah untuk mencapai tujuan sanitasi berkelanjutan yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

Langkah-langkah konkret seperti peningkatan investasi dalam infrastruktur sanitasi, penegakan hukum yang ketat terhadap pencemaran lingkungan, dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang aman harus menjadi prioritas. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk organisasi internasional, swasta, dan masyarakat sipil, untuk merumuskan solusi yang holistik dan berkelanjutan.

Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari masyarakat. Pentingnya sebagai individu, harus memahami bahwa sanitasi yang baik bukan hanya tentang kesehatan pribadi, tetapi juga tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Kita dapat memulai dengan tindakan sederhana seperti memeriksa dan membersihkan tangki septik secara teratur, serta mengubah perilaku kita terkait penggunaan air dan limbah. Dalam menghadapi tantangan ini, kita juga harus mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari sanitasi yang buruk terhadap pembangunan berkelanjutan. Masalah kesehatan, ketidakefisienan ekonomi, ketidaksetaraan sosial, dan kemiskinan yang tinggi adalah hanya beberapa dari banyak masalah yang dapat dipicu oleh sanitasi yang buruk.

Selain itu, perlu diakui bahwa sanitasi yang buruk juga dapat memperburuk kerentanan terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Kondisi sanitasi yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko penyakit yang terkait dengan air, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan, yang pada gilirannya dapat membebani sistem kesehatan dan memperlemah ketahanan masyarakat terhadap krisis kesehatan yang terkait dengan iklim.

Baca juga: Dampak El Nino terhadap Kesehatan Masyarakat

Oleh karena itu, peningkatan sanitasi harus menjadi bagian integral dari upaya kita untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara keseluruh. Dengan demikian, mencapai tujuan SDGs ke-6 mengenai air bersih dan sanitasi layak tidak hanya akan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga berdampak pada sejumlah tujuan SDGs lainnya yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, kesetaraan, dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, kita dapat mengatasi krisis sanitasi ini dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Saatnya kita semua bersatu untuk menciptakan perubahan positif yang sesungguhnya bagi Indonesia yang lebih baik. 

 

Penulis:

1. Annisa Salsabilla

2. Della Olivia Cintana

Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Sriwijaya

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

  Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI