Etika dan Pentingnya Menuntut Ilmu dalam Perspektif Al-Qur’an

Menuntut Ilmu
Ilustrasi Menuntut Ilmu (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Menuntut ilmu dalam Islam bukan sekadar kewajiban intelektual, melainkan bagian dari ibadah yang memiliki kedudukan tinggi dalam Al-Qur’an.

Proses pencarian ilmu tidak hanya dinilai dari hasilnya, tetapi juga dari adab dan niat yang mendasarinya. Al-Qur’an menekankan pentingnya hal ini dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11, di mana Allah SWT berfirman:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

Ayat ini menegaskan bahwa orang berilmu memiliki kedudukan istimewa di hadapan Allah. Ilmu bukan hanya sarana untuk memahami hukum-hukum Allah, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kualitas diri dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Dalam Islam, ilmu yang dibarengi dengan akhlak akan melahirkan insan yang bijak, rendah hati, serta bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan niat tulus dan etika yang luhur agar bernilai ibadah di sisi Allah.

Baca juga: Al-Quran sebagai Sumber Obat (Syifa) bagi Makhluk Ciptaan-Nya

Dalam jurnal “Etika Mencari Ilmu dalam Al-Qur’an (Kajian QS. Al-Mujadalah Ayat 11)” oleh Rizki tahun 2023, menjelaskan bahwa ayat tersebut tidak hanya menunjukkan keutamaan ilmu, tetapi juga menekankan pentingnya etika dalam mencarinya.

Ilmu yang bermanfaat harus disertai dengan sikap rendah hati, menghormati guru, serta semangat berbagi. Rizki menegaskan bahwa adab seperti duduk sopan, mendengarkan dengan seksama, dan tidak menyela dalam majelis ilmu mencerminkan keimanan dan ketulusan dalam menuntut ilmu.

Dalam jurnal “The Importance of Seeking Knowledge in Islam: A Literature Review” oleh Ali dan Hasan tahun 2023, menjelaskan bahwa menuntut ilmu dalam Islam tidak terbatas pada aspek keagamaan saja, tetapi juga mencakup ilmu duniawi, teknologi, sosial, dan bidang lainnya yang bermanfaat.

Islam memandang ilmu sebagai sarana untuk memperkuat peradaban dan memakmurkan kehidupan umat manusia, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip tauhid dan nilai-nilai syariat. Para ulama, baik klasik maupun kontemporer, sepakat bahwa kewajiban menuntut ilmu berlaku bagi seluruh Muslim, tanpa membedakan jenis kelamin. Hal ini mencerminkan bahwa pencarian ilmu adalah bagian dari manifestasi keimanan yang sejati.

Dengan ilmu, seorang Muslim dapat menjalankan peran sebagai khalifah di bumi secara bijaksana, membedakan yang hak dan batil, serta menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat luas. Maka, menuntut ilmu menjadi jalan ibadah yang tak terputus sepanjang hayat.

Secara pribadi, saya meyakini bahwa menuntut ilmu adalah bentuk jihad intelektual yang paling mulia di zaman sekarang. Dalam dunia yang dipenuhi informasi dan disrupsi teknologi, kemampuan untuk membedakan antara pengetahuan yang bermanfaat dan yang menyesatkan sangat diperlukan.

Di sinilah peran etika Islam menjadi penyeimbang. Menuntut ilmu tidak hanya tentang memperoleh informasi, tetapi membentuk karakter dan kepribadian Islami. Selain itu, dengan ilmu yang benar, seorang Muslim akan lebih mampu menjalankan peran sebagai khalifah di muka bumi secara optimal.

Baca juga: Jihad Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu juga merupakan bentuk cinta kepada Al-Qur’an. Sebab, memahami isi Al-Qur’an membutuhkan kemampuan berpikir, membaca literatur, dan berinteraksi dengan tafsir secara objektif. Semangat inilah yang menjadikan ilmu sebagai jalan menuju kebijaksanaan, bukan sekadar intelektualitas kosong. Oleh karena itu, setiap aktivitas mencari ilmu harus dibingkai dengan niat ikhlas dan sikap penuh hormat terhadap ilmu itu sendiri.

Sebagai penutup, menuntut ilmu dalam perspektif Al-Qur’an bukanlah sekadar aktivitas akademik, melainkan proses spiritual yang memuliakan insan. Dengan ilmu, manusia dimuliakan; dengan etika, ilmu menjadi berkah.

 

Penulis: Muhammad Viki Nabhan
Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Referensi

Ali, Muhammad, and Rahim Hasan. 2023. “The Importance of Seeking Knowledge in Islam: A Literature Review.” International Journal of Social Science and Human Research 5 (5): 241–47.

Rizki, Muhammad. 2023. “Etika Mencari Ilmu Dalam Al-Qur’an (Kajian Q.S. Al-Mujadalah Ayat 11).” Jurnal Khatulistiwa 3 (3): 112–19.

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses