Al-Quran sebagai Sumber Obat (Syifa) bagi Makhluk Ciptaan-Nya

Al-Quran sebagai Sumber Obat

Islam merupakan ajaran yang paling benar dan mutlak yang bersumber dari Allah Swt, Dzat yang maha sempurna dan maha mulia. Inti dari ajaran Islam ini adalah satu, yaitu tauhid, yang berarti mengesakan Allah.

Seperti yang kita ketahui, Al-Quran adalah kitab yang paling mulia di muka bumi. Tidak hanya karena ajaran yang terkandung di dalamnya, akan tetapi isi dan kandungan ayatnya murni berasal dari Allah Swt. Allah-lah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya, memberi akal, nafas, serta penghidupan bagi seluruh umat manusia. Al-quran mengarahkan kita pada jalan yang terbaik. Kitab ini berisi pengajaran dan tuntutan, baik dalam membentuk akhlak maupun karakter untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Di era modern saat ini, banyak di antara kita melupakan amalan dan hikmah penyembuhan. Banyak yang bersandar sepenuhnya pada pengobatan modern. Hal itu memang tidak salah, karena penyakit medis memang harus diobati secara medis. Namun tidak semua penyakit disebabkan oleh faktor medis. Amalan penyembuhan juga kadang harus dilakukan dengan berkomunikasi pada Sang pemberi penyakit, yaitu Allah Swt.

Bacaan Lainnya
DONASI

Keberadaan Al-Quran ini menjadi solusi terbaik untuk permasalahan-permasalahan yang ada di muka bumi ini. Salah satunya yaitu sebagai obat atau penawar bagi apa yang ada di muka bumi, seperti menyembuhkan penyakit baik jasmani maupun rohani yang menghinggapi hati orang-orang yang beriman. Seperti yang telah dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat Asy-Syu’araa’ ayat 80, yang berbunyi :

وَإِذَا مَرِضۡتُ فَھُوَ یَشۡفِینِ ٨٠

Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku”.

Dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa kita wajib untuk berintropeksi pada diri kita, bahwa sesuatu yang buruk itu bersumber dari kita dan akan menimpa kita pula, dan hanya Allah-lah yang dapat memberi kesembuhan. Tapi pertolongan tersebut harus diimbangi pula dengan usaha dan kerja keras kita untuk menjadikan hidup lebih baik lagi.

Syifa dalam Al-quran

Al-Quran bukan buku kesehatan, namun al-Quran adalah kitab petunjuk bagi  manusia supaya tidak tersesat dalam kepercayaan, amal, ibadah, agama dan masyarakat. Petunjuk inilah yang menjadikan Al-Quran sebagai obat bagi segala penyakit yang ada dalam diri manusia, baik itu jasmani maupun rohani. Penyembuhan ini dilakukan atas dasar petunjuk Allah dalam FirmanNya.

Syifa sendiri diartikan sebagai obat atau penawar. Maksutnya yaitu penyembuh bagi segala bentuk penyakit, penawar bagi jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan jasmani yang kurang sehat. Pada dasarnya, Asy-Syifa ini tidak hanya difokuskan pada kajian psikologis saja, namun juga difokuskan pada aspek fisiologis, sosiologis, dan spiritual.

Mengimani serta menjadikan Al-Quran sebagai syifa’ merupakan masalah yang sangat penting dalam agama islam. Faktanya, Al-Quran disebut-sebut sebagai obat tradisional yang sangat mujarab bagi kehidupan masyarakat dan bagi kaum yang meyakini kebenarannya. Bahkan tidak jarang dari mereka yang menganggap ayat-ayat Al-quran sebagai mantra dan jimat yang diyakini dapat menghalang mara bahaya. Namun jika orang-orang tersebut tidak mencari kesembuhan dengan Al-Quran, maka Allah tidak akan memberi kesembuhan kepadanya.

Bagi kaum yang meyakini adanya obat dalam Al-Quran, mereka akan senantiasa melakukan suatu amalan berupa ibadah sehari-hari, seperti sholat, puasa dan lain sebagainya. Mereka akan senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat sehat yang telah diberikan. Sikap itu dapat dilakukan dengan selalu menjaga kesehatan dan mempelajari ilmu kesehatan (penyembuhan maupun pengobatan secara medis dan non medis), karena mereka tau bahwa penyakit itu berbeda macamnya dan penyembuhannya pun berbeda.

Dengan Al-Quran, kita dapat senantiasa beriman kepada Allah, mempertebal keimanan, memperoleh hikmah dan kebaikan serta meningkatkan rasa kecintaan kepadaNya. Jika kita senantiasa membenarkan dan mengikuti petunjukNya, maka Al-Quran dapat dikatakan sebagai penyembuh dan rahmat bagi kita semua.

Bagaimana Tafsir Asy-Syifa dalam Alquran?

Al-Quran memiliki fungsi sebagai obat dari segala penyakit yang ada dalam diri dan kehidupan manusia, karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat menimpa penyakit, maka penyakit itu akan hilang seizin Allah. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa madu merupakan salah satu obat bagi penyakit yang menimpa manusia. Hal tersebut dijelaskan dalam Quran surat An-nahl: 69. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa madu mengandung banyak vitamin, unsur fruktosa dan perfentous, yaitu semacam zat gula yang mudah dicerna sehingga berguna bagi proses penyembuhan penyakit pada manusia.

Sebagian ayat Al-Quran memiliki makna sebagai obat dan penyembuh bagi hambaNya. Sebagai contoh, petikan-petikan ayat Al-Quran dijadikan sebagai obat penurun panas pada seorang bayi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-quran surat Al-Fatihah: 1, An-Nisa’: 28, Al-Anfal: 66, Al-Baqarah: 178, Ad-Dukhan: 12, dan Al-An’am: 17.

بسم الله الرحمن الرحیم – یرید أن یخفف عنكم وخلق الإنسان ضعیفا الآن خفف الله عنكم وعلم ان فیكم ضعفا ذالك تخفیف من ربكم ورحمة ربنا كشف عنّا العذاب إنّا مؤمنون وإن یمسسك الله بضر فلا كاشف له إلاّ ھو وإن یمسسك بخیر فھو على  كل شئ قدير.

Dalam petikan ayat-ayat di atas dijelaskan bahwa Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang patut disembah, karena Dialah yang memiliki kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Allah memberikan keringanan atas beban yang yang dipikul oleh manusia. Namun Allah tidak akan memberi cobaan pada manusia melebihi kemampuan yang dimilikinya, karena sejatinya manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah. Allah juga memberikan keringanan bagi kaum muslimin dalam menghadapi musuh mereka, baik dalam bentuk semangat maupun dalam persiapan perang. Allah memberikan keringanan dan rahmat dengan memperbolehkan memaafkan pembunuh, dan ketentuan hukum berupa qisas yang berlaku diganti dengan diat atau tebusan, supaya tidak ada pembunuhan beruntun dan permusuhan dapat dihentikan.

Dalam keadaan kesusahan, manusia akan berjanji untuk beriman dan bertaubat kepada Allah apabila siksa itu dilenyapkan. Namun sebaliknya, jika kesusahan itu berakhir, mereka akan kembali melakukan hal-hal yang dapat membuatnya mengalami kesusahan lagi. Dia yang memberi bencana seperti penyakit, krisis, dll. Tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Allah Swt. Dan Dia pula yang mendatangkan kebaikan pada manusia berupa sehat, kaya, sukses, dll. Karena Dia adalah Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Erlina Sintiya Ningseh
Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Rahmat Al Kafi

Baca Juga:
Sejarah Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai Landasan Hukum Islam
Hukum Wanita Haid Memegang atau Membaca Mushaf Al- Qur’an

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI