Bahasa adalah bagian yang sangat penting dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama manusia. Bahasa memang akan selalu berkembang sesuai dengan generasi dan zamannya. Namun, tetap saja perkembangan itu harus sesuai dengan etika komunikasi yang baik dan benar.
Belakangan ini muncul istilah bahasa Jaksel yang disebut-sebut sebagai bahasa gaul kaum milenial. Bahasa ini memang kerap digunakan oleh generasi milenial dan gen-Z. Fenomena ini terjadi begitu saja dan sangat menarik untuk kita explore lebih jauh
Fenomena Bahasa Gaul Jaksel
Sebenarnya tidak ada definisi khusus terkait apa itu bahasa Jaksel. Namun jika kita lihat dalam praktiknya, bahasa Jaksel adalah perpaduan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ini merupakan kebiasaan yang mencampurkan kedua bahasa tersebut dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu, bagi sebagian orang, bahasa Jaksel terdengar cukup aneh dan susah untuk dimengerti. Bahasa Jaksel dianggap sebagai bahasa gaul yang digunakan oleh kelompok anak muda tertentu. Kebanyakan mereka adalah yang berasal dari Jakarta Selatan.
Ada beberapa faktor mengapa tren bahasa Jaksel ini semakin berkembang, salah satunya adalah karena era globalisasi yang semakin terbuka. Globalisasi menyebabkan banyak orang dapat terhubung dengan mudah dengan dunia luar, khususnya adalah generasi muda.
Dengan begitu, penggunaan bahasa Inggris menjadi pilihan kedua saat mereka berkomunikasi dengan masyarakat luar. Misalnya saat mereka berinteraksi melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya.
Bahasa Inggris tersebut rupanya mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, saat berkomunikasi dengan teman sebaya, mereka terbiasa dengan mencampurkan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Bahasa yang mereka gunakan sangat unik, dan tidak semua orang bisa memahaminya. Sebab, untuk menggunakan bahasa Jaksel, mereka harus bisa bahasa Inggris sebagai selingan dalam berkomunikasi.
Baca juga: Bahasa Gaul VS Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja
Explore Keunikan Bahasa Jaksel
Tidak semua orang dapat menggunakan dan memahami bahasa Jaksel. Hal itu karena bahasa Jaksel memiliki keunikan dan arti tersendiri yang hanya dapat dipahami oleh beberapa kalangan saja. Keunikan tersebut rupanya menjadi salah satu sebab bahasa ini semakin viral.
Bagi sebagian orang fenomena ini dianggap dapat merusak bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun disisi lain, bahasa Jaksel justru menjadikan cara berkomunikasi terus berkembang. Para penggunanya mendapatkan tambahan kosakata baru dan terbiasa dengan bahasa Inggris.
Bahasa Jaksel tidak dapat digunakan setiap saat, para penuturnya tentu harus melihat siapa orang yang diajak bicara. Apakah lawan bicara tersebut dapat memahami bahasa Inggris atau tidak. Karena jika tidak maka pesan yang dituturkan pun tidak dapat tersampaikan dengan baik.
Berikut adalah beberapa kosakata bahasa Jaksel yang unik dan sering diucapkan:
Basically: Pada dasarnya
Literally: Secara harfiah atau yang paling mendasar
Whichis: Yang mana, di mana
Somehow: Bagaimanapun
Like – Unlike: Seperti-tidak seperti
Perhapslater: Mungkin nanti
Normally: Normalnya, secara normal
Figuratively: Secara kiasan
You know: Kamu tahulah.
Ever: Pernah
Thatis: Itu adalah
Seldom: Jarang
Becausewhy: Karena kenapa
Better: Lebih baik
Whereas: Sedangkan
Endup: Akhiri
Somehow: Entah bagaimana
The pointis: Pada intinya
Not yet: Belum
While: Sementara
Confuse: Membingungkan
Honestly: Sejujurnya
Surely: Pastinya
Attitude: Sikap
Whatever: Terserah
Probably: Mungkin
Normally: Biasanya, secara normal
Prefer: Lebih suka
Actually: Sebenarnya
Makesure: Yakinkan
Supposed: Diperkirakan
Hence: Oleh sebab itu
Confirm: Konfirmasi
Terlihat jika bahasa Jaksel tersebut dipahami cukup unik oleh para penuturnya. Kosakata tersebut biasanya akan diucapkan dengan mencampurkan bahasa Indonesia dalam setiap komunikasinya. Dengan begitu, bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Jaksel, maka akan kesulitan saat memahaminya.
Baca juga: 49 Bahasa Slang di Kalangan K-Pop Fans
Keunikan bahasa Jaksel ini juga yang kemudian diobservasi oleh seorang standupcomedian yang bernama Oza Rakuti. Dalam materi standupcomedy-nya, Oza kerap kali menyinggung terkait penggunaan bahasa Jaksel.
Bagi banyak orang, Oza memang dianggap sebagai duta bahasa Jaksel. Hal itu lantaran, Oza Rakuti sangat memahami betul bagaimana penggunaan bahasa Jaksel dan juga budayanya.
“Gue kan tinggal di Jaksel dah lama, gue kan observasi juga sebelum bikin konten, orang mengira gue lebih ke speakup padahal mah kagak” ucap Oza yang dikutip dari channel Youtube Yo Lis Ben.
Keunikan bahasa Jaksel memang tidak lepas dari pro dan kontra. Banyak orang yang mendukung penggunaan bahasa Jaksel karena dianggap sebagai salah satu perkembangan dalam komunikasi. Perkembangan tersebut karena akan memberikan tambahan kosakata dalam percakapan sehari-hari.
Namun disisi lain, tidak sedikit juga yang menilai jika bahasa Jaksel ini dapat merusak kultur penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut karena, orang yang menggunakan bahasa Jaksel akan mencampuradukkan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Penutup
Terlepas dari pro dan kontra penggunaan bahasa Jaksel, namun bahasa ini terus berkembang dan juga telah banyak digunakan oleh kaum muda. Bahasa Jaksel juga tidak hanya dikenal di kawasan Jakarta Selatan, tapi juga telah dikenal di luar kawasan tersebut.
Penulis: Syaibatul Islamiah
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pamulang
Editor: Rahmat Al Kafi