Film Sinden Gaib memberikan pengalaman menonton yang menarik dengan alur cerita yang mengangkat unsur budaya Jawa. Lebih menarik lagi, jalan ceritanya diangkat dari kisah nyata. Sentuhan atmosfer mistis turut menyuguhkan pengalaman merinding sepanjang film diputar.
Sinden Gaib, yang tayang perdana pada 22 Februari 2024 lalu, disutradarai oleh Faozan Rizal dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia serta dibintangi Sara Fajira, Riza Syah, dan Dimas Aditya. Dilansir dari akun Instagram @sindengaib, Sinden Gaib berhasil mengundang 605.193 penonton di hari ke-18 tayangnya.
Berlatarkan tahun 2010 di Trenggalek, tempat kejadian ini berlangsung, film ini mengisahkan kehidupan seorang perempuan bernama Ayu yang harus berbagi jiwa dengan arwah sinden dari jagat alam gaib.
Kisahnya bermula ketika Ayu dan teman-temannya melakukan rekaman film dokumenter tarian Turonggo Yakso di Trenggalek. Salah satu teman Ayu mengambil batu keramat dari Watu Kandang, yang menjadi lokasi rekaman film dokumenternya, dan menarik sosok sinden gaib dari jagat alam gaib bernama Sarinten untuk muncul dalam kehidupan Ayu terus menerus.
Ayu yang menjadi saksi kejadian mistis tersebut akhirnya harus menanggung akibatnya, ia harus berbagi jiwa dengan Sarinten. Kedatangan Sarinten di hidup Ayu mendatangkan gangguan dan ancaman nyawa bagi Ayu seiring berjalannya waktu.
Banyak paranormal telah Ayu datangi untuk diminta mengatasi gangguan tersebut, hingga konten kreator supranatural dilibatkan dengan harapan dapat membantu mengatasi gangguan. Namun, gangguan tersebut justru semakin menjadi-jadi.
Baca Juga: Pro dan Kontra Film Vina Sebelum 7 Hari terkait Empati Penonton terhadap Topik Sexual Harassement
Secara kesan, Sinden Gaib bisa memberikan atmosfer mistis yang membuat merinding tanpa harus menampilkan banyak jumpscare. Tembang Jawa yang turut diputar di dalam filmnya menambahkan efek mencekam.
Sara Fajira ketika memerankan tokoh Ayu memukau penonton dengan penampilannya yang luar biasa. Kualitas aktingnya berhasil ia pamerkan dalam Sinden Gaib terutama ketika ia berganti kepribadian dari Sarinten menjadi sosok jelmaan gorila yang sempat meneror Ayu.
Unsur budaya Jawa yang diikutsertakan dalam alur ceritanya memukau penonton terutama untuk pengagum budaya dan masyarakat Trenggalek yang merasa terhubung. Pertunjukkan tarian tradisional yang dihadirkan dalam cerita cukup memanjakan mata dan membuat kesan semakin menarik ketika menonton seraya dihibur oleh pertunjukkan seni.
Namun, sayangnya, di alur tengah menuju akhir cerita, arah cerita film ini terasa semakin hilang arah, apalagi berkurangnya keterlibatan Ayu sebagai pemeran utama dalam ceritanya. Alur cerita menjadi bertele-tele dengan fokus tokoh yang berganti. Kesan menarik dalam alur ceritanya menjadi berkurang.
Tetapi, dengan kelemahannya, Sinden Gaib tetap adalah sebuah film horror menarik yang recommended untuk ditonton. Akting pemeran utama yang luar biasa, alurnya yang diambil dari kisah nyata, suasana mistis yang diciptakan, dan unsur budaya Jawa yang kuat diikutsertakan dalam ceritanya menjadikan film ini layak untuk ditonton. Film ini juga memberikan amanat betapa pentingnya menjaga sikap dan berhati-hati dalam melakukan setiap tindakan.
Penulis: Regina Rachel Duhita Nuswantara
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Malang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
