Filsafat pendidikan adalah kumpulan pemikiran tentang berbagai kebutuhan pendidikan, seperti dasar-dasar pendidikan, metode pengajaran, model pembelajaran dan banyak aspek lain yang diperlukan untuk melanjutkan saga ilmiah pendidikan.
Filsafat pendidikan itu tersendiri mempelajari tentang latar belakang, cara, hasil maupun hakikat dari pendidikan, pendidikan merupakan proses pembelajaran yang berlangsung sepanjang hayat dan melibatkan berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan juga merupakan proses sosialisasi yang membantu individu untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Proses sosialiasi adalah proses di mana seseorang mempelajari arti dari dan dan nilai sosial di masyarakat itu tersendiri.
Yang di mana ketika seseorang tersebut tidak bisa mempelajari nilai dan norma tersendiri, maka orang tersebut kurang dapat diterima oleh masyakarat dan pada dasarnya filsafat itu tersendiri. Adapun teori teori filsafat terdahulu yang terkait dengan filsafat pendidikan itu tersendiri.
Baca juga: Kelebihan Media Online Khusus Mahasiswa: Media Mahasiswa Indonesia
Filsafat Yunani kuno
Filsafat Socrates
Pada era 470 sebelum masehi hingga 399 setelah masehi terdapat filsafat dari negeri Yunani bernama Socrates, beliau merupakan filsafat yang dikenal dengan teori-teori yang revolusioner di era tersebut.
Pemikiran beliau sangatlah membantu d ibidang pendidikan, Socrates itu tersendiri mengembangkan teori pengajaran menamai dengan metode dialektika.
Adapun kegunaan dari teori pengaran metode dialektika yaitu untuk melatih kesiapan individu dalam berpikir dan menguji dirinya sendiri, dan juga memperbaiki pengetahuan yang telah dipahami sebelumnya, selain itu terdapat manfaat dari teori dialektika dalam pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan peserta didik secara mandiri dan tidak tergantungan sepenuhnya terhadap pemikiran dari gurunya metode dialektika.
Metode Dialektika
Metode dialektika itu sendiri adalah sebuah metode yang digunakan oleh filsafat bernama Socrates untuk mengungkapkan fakta-fakta universal pada individu dengan cara percakapan maupun dialog. Tujuan dari metode dialektika itu sendiri adalah untuk mengetahui isi dari pikiran atau jiwa manusia itu sendiri.
Filsafat Plato adalah pengembangan dari filsafat Socrates sebelumnya, yang di mana Plato itu tersendiri adalah murid dari Socrates.
Filsafat Plato mengemukan bahwa pendidikan itu penting, di mana ketika pendidikan suatu pembebasan dari ketidaktahuan dan juga ketidakbenaran dengan adanya pendidikan seseorang akan mengetahui mana yang benar maupun mana yang salah, yang baik dan yang jahat, yang patut dicontoh maupun yang tidak patut dicontoh, dan juga Plato tersendiri mengemukakan bahwa untuk menyiapkan seorang pemimpin, metode yang perlu diarahkan lebih jauh adalah pemusatan jati diri manusia.
Filsafat Aristoteles
Filsafat Aristoteles berpendapat bahwa metode penemuan pengetahuan baru dan kebenaran dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah metode induktif dan yang kedua adalah metode deduktif. Tujuan dari metode induktif adalah untuk mendeduksikan hal-hal tertentu menjadi suatu kesimpulan umum.
Pada saat yang sama, metode deduktif memperoleh kebenaran hanya dari dua hal yang pasti dan tak terbantahkan. Sifat metode deduktif adalah menyimpulkan sesuatu yang khusus dari sesuatu yang umum.
Baca juga: Cara Mengirim Artikel, Tulisan, Berita ke Media Online: 100% Mudah & Cepat Terbit!
Filsafat Renaissance
Filsafat Renaissance digunakan oleh para peneliti sejarah intelektual pada era tersebut dieropa pada tahun 1355 hingga 1650 perkiraan periode tersebut maju ke tahun-tahun berikutnya untuk Eropa tengah dan utara dan untuk daerah-daerah, seperti Spanyol, Amerika, India, Jepang, dan Tiongkok akibat pengaruh Eropa).
Adapun Filsafat Renaissance yang terkenal yang dikemukakan oleh John locke. Dapat dikatakan bahwa filsafat Locke anti-metafisik. Dia menerima keraguan pendahuluan yang diajarkan oleh Descartes, tetapi menolak intuisi yang digunakan oleh Descartes.
Dia juga menolak metode deduktif Descartes dan menggantinya dengan generalisasi berbasis pengalaman; Itu induksi. Bahkan Locke menolak alasan.
Penulis: Elok Nida Purwita
Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN K.H. Abdurahman Wahid Pekalongan
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi