Telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo sebesar 5,1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia pada hari Selasa, 20 Mei 2025 pada pukul 04.36 WIB.
Hal ini, terjadi karena terdapat episenter gempa yang terletak di laut dengan berjarak 319 km Barat Daya Pacitan. Terletak pada koordinat 11,05 LS dan 111,07 BT dengan kedalaman 10 km. Sebuah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memastikan adanya gempa ini tidak akan berpotensi terjadinya tsunami.
Adanya analisis dari BMKG yang menunjukkan bahwa gempa tersebut merupakan gempa yang dangkal yang disebabkan adanya deformasi buatan dalam zona subduksi. Hal ini, pergerakan mekanisme yang terjadi karena pergerakan yang turun atau normal.
Dengan getaran gempa yang dirasakan oleh masyarakat Pacitan disekitarnya seperti halnya daerah Munjungan, Trenggalek, Kebonagung, dan Panggul pada intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity). Maka, skala ini menunjukkan adanya getaran yang akan dirasakan beberapa orang.
Sampai saat ini, belum ada laporan terkait kerusakan pada bangunan bahkan korban jiwa akibat oleh gempa tersebut. Namun, adanya himbauan dari BMKG untuk tetap waspada yang kemungkinan dapat terjadi gempa susulan.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk dapat menghindari bangunan yang rusak akibat guncangan yang terjadi. Informasi tersebut telah disampaikan oleh BMKG sebagai sebuah langkah cepat sehingga data yang muncul bisa seolah-olah berubah.
Wilayah Pacitan dan sekitarnya dihimbau untuk tetap tidak terpengaruh pada isu-isu hoax. Dengan ini, pemerintah daerah maupun pihak terkait akan memantau situasi dan akan memberikan informasi kepada khalayak umum. Maka, untuk mencegah kepanikan warga untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Baca juga: BUMI MEMBERI CLUE: Kajian Prekursor Gempa Bumi sebagai Prakiraan Tanda Awal Gempa Bumi
Wilayah Pacitan memang terkenal sebagai kawasan yang rawan gempa di daerah selatan Jawa Timur dengan sejarah yang panjang. Sehingga adanya kesiapsiagaan dalam potensi bencana. Diperlukan tindakan yang harus diambil saat terjadi gempa bumi sehingga perlunya wawasan edukasi yang harus diterapkan dikalangan masyarakat.
Dengan terus melaksanakan analisis berkelanjutan BMKG terus memantau aktivitas gempa bumi di seluruh Indonesia. Adanya informasi yang akurat akan menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko yang terjadi.
Untuk kalangan masyarakat dapat mengakses sebuah informasi terbaru terkait gempa bumi melalui website yang resmi dari BMKG atau melalui aplikasi mobile yang disediakan.
Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian gempa bumi di wilayah Pacitan ini akan menjadi sebuah pengingat akan mitigasi bencana.
Dalam upaya mitigasi dapat menimbulkan beberapa aspek dimulai dalam perencanaan tata ruang yang akan memperhatikan risiko gempa dengan pembangunan infrastruktur yang tahan gempa sehingga akan terjadi peningkatan kesadaran dengan kesiapsiagaan khalayak masyarakat. Adanya langkah-langkah mitigasi yang tepat akan mengurangi dampak yang buruk akibat gempa bumi tersebut.
Oleh karena itu, sebagai wilayah yang rawan bencana gempa bumi, masyarakat Pacitan diharapkan untuk dapat meningkatkan persiapan kewaspadaan. Melalui BMKG, pemerintah daerah dan berbagai pihak akan terus berupaya memberikan informasi maupun edukasi dalam menghadapi potensi gempa bumi tersebut.
Adanya kerjasama yang kuat maupun kesadaran dari semua khalayak umum diharapkan wilayah Pacitan akan lebih aman dan tangguh dalam menghadapi ancaman gempa bumi.
Penulis: Shofiyya Sakinah Azzahra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Yogyakarta
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News