Ada banyak isu masyarakat yang terjadi di indonesia, salah satunya yaitu kabel listrik yang tidak beraturan atau semrawut. Isu ini telah menjadi kekhawatiran masyarakat sejak lama, karena selain menggangu pemandangan, kabel yang tidak beraturan ini sering kali memakan korban.
Faktor – Faktor
Banyak faktor yang menyebabkan kabel yang tidak beraturan, seperti :
- Gangguan Alam: Angin kencang, badai, atau perubahan cuaca ekstrem lainnya dapat merusak kabel yang terpasang di pinggir jalan. Misalnya, angin kencang bisa merobek atau memutuskan kabel yang terpapar di udara.
- Kerusakan Kendaraan: Kendaraan yang melintas di jalan kadang-kadang dapat menyebabkan kerusakan pada kabel yang terletak di pinggir jalan. Misalnya, truk besar yang kelebihan muatan bisa menabrak atau menarik kabel dengan ceroboh.
- Pekerjaan Konstruksi: Pekerjaan konstruksi di sekitar jalan seringkali melibatkan penggalian atau penggunaan peralatan berat yang dapat merusak kabel yang terkubur di tanah atau terpasang di atas tanah.
- Vandalisme: Tindakan vandalisme seperti mencabut atau merusak kabel secara sengaja juga dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur kabel di pinggir jalan.
- Kurangnya Pemeliharaan: Kurangnya pemeliharaan dari pihak yang bertanggung jawab juga dapat menyebabkan kabel menjadi berantakan. Misalnya, jika kabel tidak dipasang dengan baik atau terlalu tua untuk digunakan, maka mereka mungkin rentan terhadap kerusakan.
- Penempatan yang Tidak Tepat: Kabel yang ditempatkan dengan tidak tepat atau terlalu rendah di atas tanah juga dapat menjadi rentan terhadap kerusakan akibat berbagai faktor seperti kendaraan yang melintas atau gangguan alam.
Semua faktor ini dapat berkontribusi pada kerusakan atau kekacauan kabel di pinggir jalan, dan seringkali dibutuhkan perawatan rutin dan pengawasan yang cermat untuk mencegah masalah tersebut.
Baca Juga: Kenali Pentingnya Penggunaan Alat Kelembapan Tanah dalam Pengendalian Kualitas Tanah
Lalu, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Tanggung jawab atas kabel di pinggir jalan biasanya tergantung pada konteksnya dan wilayah hukumnya. Secara umum, beberapa pihak yang mungkin bertanggung jawab meliputi:
- Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah biasanya memiliki tanggung jawab untuk memastikan infrastruktur jalan, termasuk kabel di pinggir jalan, dalam kondisi baik dan aman.
- Perusahaan Telekomunikasi atau Penyedia Layanan Kabel: Perusahaan yang mengoperasikan atau memiliki kabel tersebut juga bertanggung jawab untuk memasang, merawat, dan memperbaiki kabel tersebut sesuai dengan standar yang berlaku.
- Pemilik Properti: Jika kabel tersebut melewati atau terhubung dengan properti swasta, maka pemilik properti tersebut juga mungkin memiliki tanggung jawab terhadap bagian kabel yang berada di atas atau di sekitar properti mereka.
- Otoritas Regulasi: Di beberapa wilayah, otoritas regulasi mungkin memiliki peran dalam mengawasi dan menegakkan standar keamanan dan pemeliharaan untuk infrastruktur kabel di pinggir jalan.
Dalam banyak kasus, tanggung jawab dapat dibagi antara beberapa pihak tergantung pada perjanjian atau regulasi yang berlaku.
Penulis: Hilal Gibran
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Pamulang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
