Karikatur: “Warisan Tari Topeng Malangan Terlupakan di Era Kuota”

Karikatur “Warisan Tari Topeng Malangan Terlupakan di Era Kuota”
Karikatur: “Warisan Tari Topeng Malangan Terlupakan di Era Kuota”

Karikatur berjudul “Warisan Tari Topeng Malangan Terlupakan di Era Kuota.” Ini menyindir kurangnya dukungan dan apresiasi terhadap eksistensi Tari Topeng Malangan yang memberikan dampak terhadap budaya di Indonesia.

Tari Topeng Malangan merupakan salah satu warisan budaya yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Tari ini mulai dipopulerkan pada tahun 1809 oleh Bupati Malang, Raden Sjarip.

Namun sayangnya, budaya Tari Topeng Malangan mulai terpinggirkan eksistensinya karena turunnya minat generasi muda.

Generasi muda saat ini lebih tertarik pada hiburan digital pada era modernisasi, sehingga mereka kurang memberikan apresiasi untuk warisan budaya ini.

Bacaan Lainnya

Sudah seharusnya generasi muda yang baik menjaga kelestarian budaya yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat.

Kurangnya generasi seniman dan dukungan dari pemerintah juga berpengaruh pada eksistensi Tari Topeng Malangan.

Banyak dari pelaku Tari Topeng Malangan sudah berumur atau bahkan meninggal.

Dampak dari hal ini tak hanya pada eksistensinya saja, namun berdampak juga pada identitas nasional. Warisan budaya ini mengandung nilai filosofis, sejarah, dan spritual yang menjadi jati diri masyarakatnya.

Apabila hal ini tak dilestarikan, generasi muda dapat kehilangan koneksi emosional dan intelektual terhadap warisan leluhur mereka.

Generasi muda akan lebih mudah menerima budaya dari luar dan menyebabkan runtuhnya keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

Penulis :
1. Auliyaa Rahmanda Zahrawani
2. Devika Syalomita
3. Nadhilah Pratiwi
4. Niha Ramadhani
5. Adwitiya Galuh Saffa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Brawijaya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

6 Komentar

  1. kerenn, artiker ini nyadarin kita buat ngga melupakan warisan budaya spt tari topeng malangan, perlu ada upaya kreatif agar seni tradisi tetep hidup dan relevan di era digital inii

  2. keren, artikel ini menyadarkan kita buat ngga melupakan warisan budaya spt tari topeng malangan, perlu ada upaya kreatif agar seni tradisi tetap hidup dan relevan di era digital ini

  3. keren artikel ini menyadarkan kita bahwa perkembangan teknologi jangan sampai membuat kita melupakan warisan budaya spt tari topeng malangan, perlu ada upaya kreatif agar seni tradisi tetap hidup dan relevan di era digital ini

  4. artikel ini menyentil realitas pahit bahwa budaya tradisional makin dilupakan di tengah gempuran dunia digital. Ini menjadi pengingat penting bahwa warisan seperti Tari Topeng Malangan harus terus dijaga dan dikenalkan, terutama kepada generasi muda, agar tidak benar-benar hilang ditelan zaman.