Emosi merupakan bentuk dari respons yang dikeluarkan terhadap kejadian yang Anda lakukan. Dalam menjalani kehidupan pasti tidak akan terlepas dengan emosi, baik emosi positif maupun negatif. Emosi tidak hanya dipicu oleh hal besar saja, tetapi juga dengan hal kecil sekalipun.
Misalnya, emosi bahagia ketika Anda mendapat hadiah dari orang terkasih atau emosi marah ketika Anda diperlakukan dengan tidak adil oleh rekan kerja, perubahan emosi tersebut tentu saja sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Walaupun emosi ini dimiliki oleh semua orang, tidak banyak pula yang masih merasa kesulitan dalam mengendalikan emosi. Terlebih bagi seorang remaja yang berada di masa transisi antara anak-anak dan dewasa yang membuat mereka menjadi labil secara emosi. Di sinilah sangat diperlukannya cara mengendalikan emosi dalam diri.
Jadi, apakah hanya sekadar mengendalikan emosi saja cukup?
Tentu saja tidak, ada salah satu cara yang dapat Anda lakukan yaitu dengan memanajemen emosi untuk mencapai kestabilitasan emosi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis dan mengenali diri kita sendiri.
Seseorang yang memiliki stabilitas emosi akan mampu menghadapi situasi yang sulit atau stres dengan tenang dan rasional. Mereka juga akan mampu mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat dan mengaktualkannya dalam kehidupan.
Cara mengendalikan emosi melalui manajemen emosi, yaitu:
1. Menerima semua emosi yang dirasakan
Anda harus belajar menerima segala emosi yang dirasakan. Dengan menerima berarti Anda membiarkan emosi yang dirasakan sesuai dengan apa adanya, tanpa mencoba untuk mengubahnya apalagi menyangkalnya. Kita harus memahami bahwa emosi adalah hal natural yang terjadi pada seseorang, sehingga Anda tidak perlu untuk menghakimi diri sendiri.
2. Mengenal semua emosi dalam diri
Dengan mengenali emosi-emosi tersebut, Anda akan mengetahui dan paham mengenai bagaimana cara mengendalikan emosi dengan baik dan tepat. Harus diingat bahawa emosi yang ada dalam diri itu adalah bagian dari Anda yang pastinya akan selalu ada.
3. Evaluasi setiap kesalahan yang dilakukan
Dengan mengevaluasi kesalahan yang dilakukan Anda dapat mengidentifikasi penyebab dari kesalahan yang diperbuat sehingga dapat mengembangkan solusi yang efektif untuk mencegahnya di kemudian hari dan juga dapat mengubah reaksi emosional dalam berperilaku.
4. Alihkan perhatian
Misalnya, Anda selalu menganggap orang-orang lebih hebat daripada Anda. Cobalah alihkan fokus kepada diri sendiri atau hal-hal menarik lainnya. Sehingga Anda dapat lebih percaya diri dengan kemampuan yang Anda miliki dan nikmati segala proses yang terjadi.
5. Kenali situasi
Emosi itu dipicu oleh hal-hal yang ada sekitar, baik oleh waktu, tempat ataupun situasi tertentu. Misalnya saat Anda berada di keramaian seorang diri, emosi yang biasanya dirasakan adalah emosi takut dan hal tersebut merupakan hal yang wajar.
Dengan mengenali situasi sekitar, Anda akan belajar dan mengerti kapan boleh membiarkan emosi keluar apa adanya dan kapan harus menahan emosi tersebut.
Memanajemen emosi tentu saja sangat amat berguna bagi kita untuk dapat menstabilkan emosi dalam diri dan tentu saja untuk dapat membina hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Dalam belajar mengendalikan emosi pasti ada banyak sekali tantangan yang Anda hadapi, namun terlepas dari itu semua, dengan menerapkan beberapa cara di atas Anda pasti akan bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat.
Penulis:Â Mutiara Shazkya
Mahasiswa Hukum Universitas Diponegoro
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi