Surabaya, MMI – Kampus merupakan lingkungan yang sangat dekat bagi mahasiswa untuk menanamkan dan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama. Di UPN “Veteran” Jawa Timur, kampus yang berlatar belakang bela negara juga memiliki semangat moderasi beragama yang terus bertambah menciptakan lingkungan yang harmonis, kehadiran mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya menjadi kekuatan dalam membangun suasana kampus yang iklusif dan toleran. Lalu, bagaimana praktik moderasi beragama bisa dilakukan pada keseharian mereka?
Untuk memperoleh gambaran yang nyata, kami melakukan forum diskusi dengan beberapa mahasiswa yang ada di lingkungan kampus UPN “Veteran” Jawa Timur. Katherine mahasiswa Fakultas Teknik yang beragama Katolik, menceritakan bahwa di lingkungan kampus moderasi beragama sudah sangat diterapkan hingga hal-hal kecil, dan ini ia rasakan sejak pertama kali ia masuk menjadi mahasiswa baru di tahun 2024.
Baca juga: Agama dan Identitas: Podcast Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur Angkat Suara Toleransi Lintas Budaya
Menurut Katherine Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan “Moderasi beragama adalah bentuk toleransi dari saling menghargai diantara perbedaan. Katherine juga menambahkan contoh hal-hal kecil yang menggambarkan moderasi beragama ” Saya sangat senang memiliki teman berbeda agama dan berbeda SARA, karena Saya bisa mengetahui bagaimana cara menghargai agama satu dengan agama lain, dan mengetahui juga belajar tentang budaya yang ada di daerah mereka juga menambah wawasan tentang keberagaman yang ada di Indonesia”.
Katherine menambahkan bahwa meskipun ia berteman dengan teman yang berbeda agama, ia tetap merasakan kebersamaan yang sangat harmonis dan saling menghargai perbedaan itu. “Meskipun Saya dan teman-teman berbeda agama, maupun budaya tidak menghalangi kami untuk saling berteman, bahkan kami juga sering berdiskusi kerja kelompok bersama, mengerjakan tugas bersama atau mungkin hanya main atau nongkrong jajan di tempat-tempat dekat kampus, tetapi memang terkadang topik perbedaan agama itu sering muncul tetapi kami menanggapi dengan baik karena kami saling menghargai dan saling menambah pengetahuan satu sama lain dan bukan untuk memperdebatkan mana yang benar ataupun yang salah, karena semua agama itu benar dan tidak ada yang menjatuhkan antara gama satu dan lainnya”.
Pengalaman dalam berteman dengan yang berbeda SARA juga dilontarkan oleh Ivanna, Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan UPN Veteran Jawa Timur, Ia mengatakan bahwa pernah memiliki banyak teman yang berbeda SARA. “Rasanya waktu awal itu aku pingin tahu sih karna kan beda beda juga terus setelah ingin tahu aku mulai ngerti kebiasaan kebiasaannya terus aku membiasakan diri untuk memahami mereka” ucap Ivanna untuk pengalaman bertoleransi nya di lingkup kampus.
Rohmatul Faizah, S.Pd.I., M.Pd.I koordinator mata kuliah Agama Islam UPN “Veteran” Jawa Timur mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan membagi pengetahuan nilai-nilai moderasi dan toleransi dalam beragama yang dapat diimplementasikan, salah satunya pada lingkungan kampus.
Baca juga: Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus
Dari cerita yang telah disampaikan oleh beberapa mahasiswa tersebut mencerminkan bahwa moderasi beragama sudah berhasil diterapkan di lingkungan kampus UPN “Veteran” Jawa Timur. Perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk menuntut ilmu dan menambah relasi di lingkungan kampus, tetapi dari keterbedaan agama maupun budaya bisa menjadi dorongan melahirkan suasana yang harmonis dan menciptakan persatuan di lingkungan kampus.
Surat Al-Kafirun ayat 6 yang memiliki arti “untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Moderasi beragama dari perspektif Kristen, dapat dimulai dari ucapan Tuhan Yesus tentang hukum utama yang pertama tentang kasih, dan hukum kedua yang dengan itu, “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:39).
Penulis:
1. Ailuli Mahirareza
2. Avin Chahaya F.
3. Athalia Helen H.
4. Nadiyah Abidah A.
5. Viva Ameliana
Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur