Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi
Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain atau oleh komunikator kepada komunikan.  Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.

Komunikasi dilakukan secara verbal yaitu dalam bentuk lisan maupun tulisan, sementara komunikasi non verbal yaitu dengan menggunakan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, geleng kepala, tanda, tindakan.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang. Kemudian diwariskan atau diturunkan ke generasi selanjutnya. Budaya mencakup pengetahuan kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan keterampilan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Strategi Public Relations dalam Meningkatkan Etika Komunikasi di Media Sosial

Menurut Cateora, budaya memiliki berbagai elemen, di antaranya yaitu budaya material (material culture) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu teknologi dan ekonomi, institusi sosial dan institusi pendidikan, sistem kepercayaan, estetika, bahasa (lingua).

Dalam berkomunikasi dengan orang yang berbudaya asing kita perlu mengetahui informasi tentang budaya tersebut dan pengembangan keterampilan komunikasi antar budaya tersebut. Mempelajari informasi tentang budaya adalah suatu langkah pertama yang baik yang harus selalu dikembangkan untuk mempelajari beberapa kata bahasa asing di lingkungan bisnis.

Selanjutnya adalah mempelajari keterampilan komunikasi antar budaya secara umum dapat membantu seseorang untuk beradaptasi dengan masing-masing budaya, terutama ketika menyangkut orang lain dengan budaya yang berbeda.

Lalu apa komunikasi lintas budaya itu? Komunikasi lintas budaya merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh dua kebudayaan atau lebih sehingga bisa saling memahami dan mengetahui apa yang dibicarakan. Terjadinya komunikasi ini disebabkan oleh terjadinya proses komunikasi antar berbagai unsur kebudayaan yang ada dan kemudahan dalam aksesnya.

Pentingnya Komunikasi Bisnis Antar Budaya

Apa pentingnya komunikasi lintas budaya dalam bisnis? Komunikasi lintas budaya sangat penting terutama dalam dunia bisnis. Seiring perkembangan zaman dan tren saat ini telah memberikan peluang multinasional untuk memasuki negara ini dan kebutuhan akan komunikasi komersil antar budaya menjadi semakin penting.

Terutama di Indonesia saat ini banyak brand-brand lokal yang sudah mulai memasarkan dan melakukan kerja sama dengan produk luar negeri di mana tentunya dalam kerjasama tersebut keduanya memiliki kebudayaan yang berbeda.

Semakin besar perbedaan antar budaya, maka semakin besar pula kesadaran diri selama komunikasi berlangsung. Hal ini memiliki konsekuensi positif dan negatif. Positifnya, kesadaran diri ini membuat lebih waspada dan hal ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut.

Negatifnya, tentu ini akan membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri. Maka  komunikasi antar budaya itu sangatlah penting untuk menciptakan harmoni atau hubungan yang selaras di antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, dan dibutuhkan pemahaman yang sama tentang dua kebudayaan tersebut, baik tertulis maupun lisan.

Baca Juga: Daya Tingkat Efektivitas Penjualanan Mi Instan Lemonilo Memilih NCT Dream sebagai Brand Ambassador

Etika dalam Komunikasi Antar Budaya

Jika kita tinggal atau ingin mengunjungi negara lain, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mempelajari tentang budaya negara tersebut agar kita bisa lebih mengenal budaya dan kebiasaan negara itu.

Dengan mengenal dan mempelajari hal tersebut maka akan membantu seseorang untuk beradaptasi dengan masing-masing budaya sehingga komunikasi yang dilakukan dapat dikirm dan diterima secara efektif.

Namun dalam melakukan komunikasi antar budaya, ada etika dalam melakukannya. Etika biasanya berkaitan dengan penilaian tentang perilaku benar atau tidak benar, yang baik atau tidak baik, yang pantas atau tidak pantas, yang berguna tidak berguna, dan yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Berbagai aspek etika komunikasi bisnis, seperti bagaimana kita memanggil nama, berkenalan, menyapa, berjanji, melakukan presentasi, melakukan negosiasi, melakukan kontrak, semua itu berkaitan dengan budaya. Jadi, tidak ada etika komunikasi bisnis yang universal.

Baca Juga: Strategi Komunikasi Pemasaran Space Iklan

Etika dalam Bahasa Verbal

Ketika bertemu dan berbicara dengan calon rekan bisnis, maka kita harus perhatikan bagaimana kita harus menyapa, menggunakan gelarnya untuk menghormati atau memanggil nama pertamanya supaya lebih akrab, dan tidak berbicara dengan memotong omongan rekan bisnis.

Etika Bahasa Non Verbal

Selain bahasa verbal, bahasa non verbal juga harus diperhatikan seperti sikap tubuh, kontak mata, nada suara, ekspresi wajah, dan lain sebagainya karena perilaku non verbal tersebut bagian dari etika komunikasi yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi bisnis.

Penulis: Ivana Angela dan Julfa Annisa Julhijah
Mahasiswa Jurusan S1 Akuntansi Universitas Pamulang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.