Mahasiswa UGM Lakukan Digitalisasi Pembayaran dengan QRIS untuk Pengembangan UMKM Desa Wisata Ngoro-oro Pathuk

Era digitalisasi sudah merambah ke segala sektor kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan arah pengembangan teknologi yang awalnya bersifat analog dengan metode manual sudah mulai digantikan dengan digitalisasi yang didukung oleh berbagai platform aplikasi yang ada baik yang tersedia secara gratis maupun berbayar.

Sektor perekonomian dan perbankan tidak terlepas dari jangkauan era digitalisasi di abad ke 21 ini. Berbagai bidang usaha mulai menggunakan platform digital untuk mempermudah pelaku usaha dalam menerapkan prinsip ekonomi yaitu dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Keberadaan digitalisasi tidak hanya meningkatkan efektifitas pelayanan bagi pelaku usaha tetapi juga memberikan efisiensi biaya operasional diantaranya penurunan pembiayaan untuk pembelian alat seperi mesin kasir, biaya promosi cetak dan lain lain. Selain itu adanya digitalisasi juga meningkatkan efisiensi kerja sehingga waktu dan usaha yang terpakai untuk mengelola sebuah usaha menjadi minimal dengan luaran yang maksimal.’

Baca juga: Mahasiswa UGM Gelar Pelatihan P3K di Desa Wisata Ngoro-oro Gunung Kidul

Bacaan Lainnya

Di antara era digitalisasi yang menjadi garda terdepan dalam metode pembayaran dan perbankan di Indonesia adalah Quick Response Code Indonesian Standard atau disingkat QRIS. Layanan QRIS merupakan opsi pembayaran non-tunai yang terintergrasi langsung dengan penyedia layanan perbankan di Indonesia.

Metode ini disediakan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk. bekerja sama dengan penyedia perbankan di Indonesia seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan lain-lain untuk mengintegrasikan akses pembayaran digital sehingga mempermudah pelaku usaha dalam bertransaksi dan mengurangi beban biaya administrasi dalam penguangan.

Baca juga: Mahasiswa UBY Perkuat Kompetensi Manajemen Keuangan Pelaku UMKM di Dukuh Grenjeng

Dalam rangka memajukan potensi UMKM di Desa Wisata Ngoro-oro, Pathuk, Gunungkidul. Tim KKN-PPM UGM Pathuk periode I 2022 melaksanakan program berupa edukasi, optimalisasi dan digitalisasi pelaku UMKM dengan memberikan penyuluhan mengenai pembayaran non-tunai melalui platform QRIS.

Dimediasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, pada tanggal 22 Maret 2022 dilaksanakan pengenalan mengenai fungsi dan kelebihan dari QRIS sebagai metode pembayaran non-tunai menggantikan metode konvensional berupa tunai.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) turut ikut dalam memberikan pengenalan ini selaku juga sebagai salah satu penyedia platform QRIS sebagai portal pembayaran digital di Indonesia.

Dalam pengenalan ini disebutkan kelebihan dari metode pembayaran QRIS diantaranya antara lain adalah bebas biaya administrasi, akses transaksi yang cepat dan akun QRIS yang langsung terhubung kepada akun rekening pemilik usaha.

Dengan demikian segala jenis pembayaran tidak perlu melewati dompet digital apapun, melainkan dapat langsung diterima oleh pemilik usaha untuk kemudian diputarkan lagi menjadi modal usaha.

Tim KKN-PPM UGM Pathuk periode I melanjutkan pengenalan dari metode pembayaran non-tunai ini dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan terkait metode pembuatan akun QRIS dan pemberian pelayanan pembayaran non-tunai kepada pelanggan.

Baca juga: Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 serta Cara Mengatasinya

Tim KKN-PPM UGM Pathuk melakukan penyuluhan dengan digitalisasi transaksi berbasis aplikasi BukuWarung untuk mengintegrasikan antara pembayaran non-tunai dengan pencatatan transaksi serta pembukuan.

Warung Pinggir Sawah Mbendo menjadi percontohan utama bagia UMKM lain yang sudah berhasil ditranformasikan dari penjual kuliner berbasis konvensional menjadi digital dalam pencatatan transaksi maupun pembayaran.

Edukasi secara perlahan dibutuhkan untuk mengubah kebiasaan pelaku usaha yang bertransaksi dengan metode konvensional ke metode digital.

Dalam proses untuk mencapai digitalisasi unit usaha, Pertama, Tim KKN-PPM UGM Pathuk membangun komitmen dahulu dengan pelaku usaha bahwa digitalisasi membawa lebih banyak kelebihan dibandingkan kekurangannya. Kedua, Tim KKN-PPM UGM membantu proses pembuatan akun QRIS dan aplikasi Bukuwarung. Ketiga, dilakukan pembuatan modul sebagai pemandu yang bersifat berkelanjutan. Keempat dilakukan workshop untuk penerapan digitalisasi dan terakhir dilakukan uji coba serta evaluasi penerapan.

Keberhasilan penerapan ini pada Warung Pinggir Sawah Bendo diharapkan dapat menjadi dijadikan pecontohan bagi Kelompok Sadar Wisata Jurug Gedhe untuk selanjutnya melanjutkan pengembangan digitalisasi pada UMKM lain di Desa Wisata Ngoro-oro.

Penulis: Deas Makalingga Emiri
Mahasiswa Prodi Kedokteran UGM
Tim KKN-PPM UGM Periode I 2022

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses