Malang Kota Kemacetan?

Kemacetan
Ilustrasi Kemacetan (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Kemacetan dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana terhentinya atau terhambatnya arus lalu lintas yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah pengguna jalan yang tentunya membawa dampak negatif bagi pengguna jalan itu sendiri.

Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar dan salah satunya adalah adalah Kota Malang. Sudah menjadi hal yang wajar Kota Malang akan selalu mengalami kemacetan dibeberapa titik pada jam-jam tertentu dan tingkat kemacetan di Kota Malang bisa terbilang cukup parah.

Andriyan Kristianto (Kumparan media 15 Januari 2023) mengatakan Kota Malang tercatat berada di urutan ke-4 kota termacet di Indonesia setelah Surabaya, Jakarta, dan Denpasar.

Bacaan Lainnya
DONASI

Analisis itu menyebutkan bahwa setiap pengendara yang berada di Malang kehilangan waktu kurang lebih 29 jam selama periode jam sibuk. Kemacetan lalu lintas ini pastinya akan memberikan dampak negatif bagi pengguna jalan.

Beberapa dampak negatif yang dapat kita lihat yaitu waktu tempuh perjalanan yang bertambah lama, biaya perjalanan yang akan bertambah karena konsumsi bahan bakar kendaraan pasti meningkat, dan pastinya kemacetan akan menimbulkan polusi udara dari hasil gas buang kendaraan dan tentunya tidak lupa dengan polusi suara yang dihasilkan dari suara mesin kendaraan serta suara klakson.

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan di Kota Malang yaitu banyaknya pendatang yang terus berdatangan setiap tahunnya yang didominasi oleh para mahasiswa dan mahasiswi baru.

Tentunya, hal tersebut akan menambah kepadatan penduduk di Kota Malang dan juga akan menjadi biang awal dari kemacetan di Kota Malang.

Tidak hanya itu, banyak juga mahasiswa dan mahasiswi yang sudah lulus dalam kuliahnya tetapi tidak ingin pulang ke daerah asalnya namun malah memilih untuk menetap dan mencari pekerjaan di Kota Malang.

Seharusnya para mahasiswa dan mahasiswi ini sadar jika mereka sudah menyelesaikan studi mereka alangkah baiknya untuk bekerja dan menetap di daerah yang mengalami krisis sumber daya manusia agar pemerataan sumber daya manusia terealisasi dan akan meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia.

Kemacetan di Kota Malang semakin lama tentunya akan membuat para penduduk Kota Malang resah akan masalah yang tidak ada akhirnya, serta masalah kemacetan di Kota Malang ini seperti tidak ada penanganan dari pemerintah maupun dari kepolisian lalu lintas.

Namun sebenarnya pemerintah dan pihak kepolisian lalu lintas Kota Malang sudah berupaya memberikan sedikit jalan keluar atau solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan dan perlu diingat beberapa solusi tersebut hanya untuk menangani masalah kemacetan dalam waktu singkat bukanlah mencari jalan keluarnya.

Kesadaran penduduk Kota Malang juga tentunya sangat dibutuhkan untuk mencari jalan keluar dari masalah kemacetan ini.

Kritik serta saran dari masyarakat Kota Malang juga diperlukan dan alangkah baiknya agar pemerintah Kota Malang lebih mengawasi secara langsung agar masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat dan cekatan.

Pemerintah Kota Malang mungkin seharusnya dapat mengambil contoh penyelesaian masalah kemacetan ini dari kota-kota besar seperti Kota Jakarta yang melakukan sistem ganjil genap.

Dari sistem ganjil genap ini kita dapat melihat efek yang cukup signifikan untuk mengurai masalah kemacetan.

Bukti nyata langkah dari pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang yang saya lihat secara langsung sebagai penulis adalah menindak tegas para pengendara yang parkir liar atau tidak tertib parkir dipinggir jalan dengan cara memasang kunci atau gembok ke ban mobil serta memberikan denda kepada para pelaku parkir liar dan kejadian ini saya lihat di daerah Suhat.

Tentunya hal ini akan memberikan sedikit efek jera agar pelaku parkir liar sadar bahwa yang mereka lakukan itu malah akan memperburuk kemacetan.

Masalah kemacetan ini juga tidak hanya terjadi di Kota Malang, saya sering melihat kemacetan ini terjadi di dearah Batu, Singosari, Karangploso dan sekitarnya.

Hampir setiap hari pada jam 15.00 sampai 17.00 pasti ada kemacetan, apalagi setiap akhir pekan atau weekend tingkat kemacetan di daerah tersebut akan lebih parah karena Kota Malang ini banyak dikelilingi kota-kota wisata.

Kemacetan juga sering terjadi di distrik perbelanjaan dan disekitar kampus-kampus yang ada di kota Malang.

Beberapa pakar ahli juga telah melirik dan turut perhatian kepada masalah kemacetan di Kota Malang yang semakin lama semakin parah dan tidak ada habisnya.

Salah satu pakar ahli mengatakan bahwa kemacetan di Kota Malang dapat diatasi dengan membangun infrastruktur dan merencanakan ulang tata kota.

Kepala Laboratorium Transportasi dan Pengindraan Jauh Universitas Brawijaya (UB) Hendi Bowo Putro (dalam media Jawa pos radar Malang 2021) berkata “Artinya memecahkan kemacetan harus dari hulunya, yaitu rencana tata kota”.

Selanjutnya Hendi Bowo Putro (dalam media Jawa pos radar Malang 2021) berkata “Jalan dilebarkan untuk parkir tentu opsi bagus, tapi tentu ada masalah lain bagaimana pelayanannya” .

Pendapat serta saran dari para pakar ahli juga mendapat penolakan dari sebagian masyarakat karena dengan melebarkan infrastruktur jalan tentunya mereka para masyarakat beranggapan akan menggusur sebagian lahan dibeberapa titik yang nantinya akan digunakan untuk memperlebar jalan.

Pemerintah harus turut serta dalam menanggapi pendapat serta saran dari para pakar ahli agar terciptanya win to win solution antara pemerintah dan masyarakat yaitu sama-sama mendapatkan keuntungan dengan pemerintah dapat menyelesaikan masalah kemacetan dan para masyarakat tidak akan khawatir jika lahan atau rumah mereka direlokasi akibat dari pelebaran jalan itu tadi.

Masyarakat Kota Malang juga tentunya sangat berharap kepada pihak kepolisian maupun pemerintahan agar masalah yang tidak pernah selesai di Kota Malang ini agar dapat dituntaskan secara penuh sehingga tidak ada masalah kemacetan lagi di Kota Malang dan tentunya akan membuat Kota Malang menjadi kota yang bebas dari masalah kemacetan yang tidak aja ujungnya.

Disini saya sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang serta pengguna jalan di Kota Malang berharap masalah kemacetan ini dapat diselesaikan secara tuntas agar menjadikan Kota Malang menjadi kota yang nyaman, indah, dan asri bagi penduduknya.

Menjadikan Kota Malang menjadi kota yang lebih berkembang dan memiliki daya tarik yang lebih agar dapat menarik wisatawan karena menurut saya Kota Malang cukup dikelilingi kota-kota pariwisata.

 

Penulis: Muhammad Steven Hiu
Mahasiswa Teknik mesin, Universitas Muhammadiyah Malang

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI