Manajemen Mutu Terpadu

Manajemen Mutu Terpadu
Manajemen Mutu Terpadu (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pendahuluan

Dunia pendidikan saat ini telah berkembang mulai dari manajemen sekolah memberikan petunjuk dengan adanya teori dengan manajemen yang sering disebut Total Quality Manajemen (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu.

Dengan adanya prinsip sisitem manajemen ini melalui pengawasan teratur secara menyeluruh mulai dari seluruh anggota organisasi (warga sekolah) terhadap lingkungan kegiatan sekolah.

Dengan adanya penerapan TQM ini diartikan sebagai semua warga atau anggota sekolah bertanggung jawab atas kualitas pendidikan di Indonesia untuk membentuk mutu pendidikan.

Dalam memberikan perubahan mutu kualitas pendidikan Indonesia dengan melakukan mulai dari kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) dengan faktor utama pendidikan dengan tingkat yang dimiliki setiap manusia yang dapat berpengaruh mulai dari awal secara teratur mengenai Sumber Daya Manusia yang ada dengan potensi yang dimiliki.

Dengan terciptanya pendidikan bermutu tersebut tidak hanya dilihat dari kualitas kelulusan namun dari cakupan lembaga pendidikan dengan memenuhi pembiasaan yang sering dilakukan pelanggan dengan adanya standar mutu yang telah ditentukan dengan akhlak yang sesuai.

Standar mutu tersebut dengan adanya sistem mananjemne dengan program dalam memenuhi kenutuhan, keinginan anggota masyrakat, dan dengan adanya harapan pelanggan untuk sekarang ini serta mempersiapkan masa yang akan datang lebih baik.

Pengertian Manajemen Mutu terpadu

Manajemen Mutu terpadu atau sering disingkat dengan MMT yang dalam bahasa lainnya yaitu Total Quality Management (TQM) ini amatlah penting yang dapat dipahami terutama dalam dunia pendidikan.

Yang terpenting, para pelaku sekolah yang dapat memberikan giliran perbaikan dinamika kehidupan sekolah dengan harapan dengan berjalannya serta diiringi dengan meluaskan pembiasaan budaya mutu pendidikan di Indonesia.

Beberapa di bawah ini akan dijelaskan mengenai Manajemen mutu Terpadu (TQM) dalam dunia pendidikan di Indonesia menurut para ahli diantaranya:

  1. Manajemen mutu terpadu menurut Fandy T dkk dalam Ibrahim T dkk. 2021 mengatakan manjemen ini sebgai suatu pendekatan dalam usahan yang dilaksanakan secara maksimal dengan adanya daya saing dengan adanya perbaikan secara berkelanjutan mulai berupa bantuan yang dilakukan, tenaga yang dilakukan seseorang, hasil yang yang diharapkan serta lingkungan masyarakat.
  2. Manajemen mutu terpadu pendidikan menurut West Burnham Ibrahim T 2021 mengatakan manajemen ini semua peran yang ada dari sebuah organisasi pelaksanan di sekolah yang ada dalam falsafah holistis yang dapat dilakukan dengan berdasarkan teori mutu, adanya kerja tim, kegiatan pelaksanaan produktivitas serta adanya hasil yang memuaskan dengan capaian yang dicapai sesuai tujuan.

Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa mengenai manajemen mutu terpadu (TQM) adalah sebagai suatu pendekatan dengan adanya yang dilakukan dengan memberikan perubahan dalam lembaga pendidikan.

Dengan adanya peningkatan kualitas yang ada melalui kegiatan yang dilakukan, dengan mengontrol diri, pembiasaan kepribadian yang dilakukan, dengan intelegensi, berakhlak mulia dengan adanya keterampilan yang dilakukan pada diri seseorang, lingkungan sekitar, berguna untuk bangsa serta Negara Indonesia yang secara berkelanjutan dengan tujuan suatu organisasi telah dicapai.

Di atas sudah dijelaskan mengenai arti dari manajemen mutu terpadu selanjutnya mengenai manfaat atau berguna dengan adanya manajemen mutu terpadu dalam pembelajaran diantaranya:

  1. Memberikan gambaran pelaksanaan yang dapat memeprjelas tujuan serta tanggung jawab yang ada di sekolah, yang memberikan dampak memberi gambaran terhadap tugas dari setiap komponen sekolah, seperti tugas gutu, kepala sekolah dan warga sekolah
  2. Dapat membantu mempersiapkan dan membantu pelaksanan pelatihan yang diberikan kepada guru sebagai pendidik atau dengan membuat rencana terhadap tenaga
  3. Dapat memeprmudah mendesain atau membuat pelaksanaan prose serta pergerakan perkembangan peserta didik di
  4. Dapat meningkatkan    efisiensi,     efektivitas,    produktivitas    yang     dapat meningkatkan kinerja atau pelaksanaan

Karakteristik Manajemen Mutu Terpadu

Menurut Goetsch dan Davis (Nasution, 2005), menyatakan adanya 10 unsur utama pada karakteristik dari total quality management/ TQM yaitu :

1. Fokus pada pelanggan

Pada TQM, pelanggan pada bidang pendidikan (sekolah) dibagi menjadi dua yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal, di pelanggan internal ini berlangsung dari pendidik dan kerabat pendidik lainnya yang berada di dalam instansi sekolah, sekalipun pada pelanggan eksternal ini yang sebagai peserta didik.

Pada peserta didik ini dapat menggunakan jasa pendidikan (menambahnya ilmu pengetahuan dengan cara berdiskusi atau hal lainnya) yang diperoleh dengan cara berkomunikasi dari penyedia jasa yaitu guru, tentang suatu pengetahuan yang dapat diperoleh juga oleh seseorang.

2. Obsesi terhadap kualitas

Dengan adanya perkumpulan yang menjalankan TQM ini ialah suatu penentu dari final mutu suatu pelanggan internal maupun eksternal.

Dari adanya mutu yang telah ditetapkan tersebut, pelayanan suatu perkumpulan ini harus terobsesi untuk mengatasi dari apa yang sudah ditentukan.

3. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah ini lebih dibutuhkan saat pengimplementasian pada TQM, terpenting guna merancang suatu tugas, langkah-langkah pengambilan kesimpulan dan juga suatu menyelesaikan suatu permasalahan yang memiliki hubungan dengan suatu tugas yang sudah dirancang tersebut.

Maka dari itu, diperlukannya bukti untuk memantau prestasi dan juga dipergunakan dalam menyusun instrumen untuk melakukan serta mewujudkan perbaikan

4.  Komitmen Jangka Panjang

Dalam komitmen jangka panjang ini manajemen mutu terpadu sebagai paradigma baru yang di dalam pelaksanaan dari suatu perkumpulan serta dibutuhkan dengan budaya organisasi dalam pelaksanaannya.

Maka dari itu Komitmen ini lebih berguna digunakan untuk dapat mengadakan beralihnya bentuk budaya dengan penerapan yang dilakukan dengan bergerak dengan sukses.

5.  Kerjasama Team (Teamwork)

Dengan pelayanan suatu organisasi yang menerapkan TQM ini adanya kolaborasi antar tim, dengan melakukan suatu kerja sama ini perlu adanya hubungan yang harus terjalin dan membangun dengan patut antar karyawan perusahaan maupun dalam bidang pendidikan.

6. Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan

Dalam karakteristik ini, produk atau jasa yang dapat menghasilkan adanya pemanfaatan dari proses-proses tertentu yang ada pada suatu sistem dan juga lingkungan.

Oleh sebab itu, dengan adanya sistem yang sudah ditemukan ini perlu adanya perhatian dan juga perbaikan secara terus menerus supaya kualitas yang bisa dihasilkan ini dapat meningkat.

7. Pendidikan dan Pelatihan

Pada organisasi yang menerapkan TQM, serta training ialah faktor yang fundamental. Setiap orang diperlukan serta didorong untuk terus belajar, yang tak ada ujungnya dan tidak mengenal batas usia.

Dengan melakukan kegiatan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat menaikkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.

8. Kebebasan yang Terkendali

Dari karakterustik ini, manajemen mutu terpadu saling terlibat dalam prosesnya pendidik atau pekerja dari sebuah organisasi yang telah mengambil suatu pilihan dan memecahkan masalah sebagai komponen yang bernilai dalam suatu perkumpulan.

Unsur penting ini yang dapat memajukan rasa, juga saling berhubungan antar sama lain dan adanya tanggung jawab pendidik atau pekerja dari suatu organisasi terhadap keputusan dan tujuan yang telah dibuat sebelumnya.

9. Kesatuan Tujuan

Agar TQM ini bisa dijalankan dengan patut, maka di dalam suatu tempat kerja ataupun sekolah harus mempunyai keutuhan, yang setiap orang juga mempunyai cara untuk mencari solusi untuk mencapainya suatu target.

10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

Dengan adanya keterlibatan dan pemberdayaan pendidik atau karyawan pekerja ini ialah mengenai suatu yang penting dalam pengimplementasian dari TQM.

Dari cara ini bukan hanya sekedar melibatkan kepada pendidik, melainkan menyangkut pautkan kepada setiap orang  dengan memberikan pengaruh baik dan bermakna.

Strategi Penerapan Manajemen Mutu Terpadu

Manajemen mutu pada sistem yang dilakukan pada pendidikan Indonesia memiliki arti yang sangat mudah dipahami serta mendasar untuk mendorong kemajuan pembangunan nasional.

Karena sebagai pendidikan dengan dikelola ini dengan baik dan profesional, yang pada hakikatnya bertujuan untung mencapai tujuan yang ingin dicapai melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada.

Mengacu pada usulan yang dibahas oleh Miller, maka contoh strategi awal dari perencanan penerapan MMT diorganisasi sekolah ini dapat terpengaruh dengan mencermati secara teliti atau mempertimbangkan adanya dua aspek manfaat, yaitu dengan adanya misi yang dimiliki oleh pihak sekolah dan organisasi sekolah.

Dari perspektif keunggulan kompetitif diperkenalkan menjadi keterampilan dasar serta tujuan tentang kehidupan, keinginan atau harapan harapan yang baik serta sesuai dari pelanggan.

1. Hal pertama dengan adanya Pengelolaann dan Pencapaian Konsep Komitmen Terhadap Mutu Terpadu

Pada aspek pertama, usulan Feigenbaum (1983) dapat ditempatkan 2 hal, yaitu : pengorganisasian serta pelaksanaan komitmen terhadap kualitas secara terpadu.

2. Dengan adanya hal Antisipasi pembiasaan dan membentuk iklim yang kondusif

Sebaliknya, dengan adanya memprediksi tren dan menciptakan iklim yang menguntungkan. Lingkungan yang memungkinkan akan dapat keunggulan dan motivasi untuk terus berkembang dan mengubahnya menjadi apa yang akan diinginkan, bahkan obsesi.

Hal ini penting karena seperti yang ditegaskan oleh Ralph Barra (1983), keterlibatan seseorang terhadap peningkatan mutu dan produktivitas akan bergantung pada gabungan keunggulan dan motivasinya.

3. Dengan adanya hal Pengembangan model strategi

Mengembangkan model strategi dasar yang mengacu pada model strategis perubahan budaya. Oleh karena itu, sehubungan dengan strategi yang bertujuan mengubah budaya atau kebiasaan.

4. Dengan adanya Proses pelaksanaan Penerapan MMT pada tatanan (Kml) Kurikulum Muatan lokal serta dengan adanya Implementasi wajar Dikas 9 tahun

a. Pembiasaan dengan mengambil sikap konsep berwawasan berbeda dengan lain

Manajemen mutu terpadu, program muatan lokal (KML) dan wajib belajar dasar 9 tahun (wajar dikdas) merupakan gagasan inovatif (inovasi).

Mengenai sistem sosial sekolah dapat disebutkan lima orang yaitu : inovator, pelopor, pengikut dini, pengikut kemudian dan tertinggal.

b. Menjalankan langkah-langkah penerapan MMT

Ada 5 langkah penerapan dari MMT diantaranya :

  1. Memahami ide-ide MMT yang dimaksud
  2. Membangkitkan dorongan atau dorongan hati yang menyebabkan setuju dengan gagasan MMT yang
  3. Pastikan untuk mengidentifikasi penerimaan (penerapan) gagasan MMT yang
  4. Melaksanakan gagasan yang
  5. Tindak lanjut

c. Mengidentifikasi Kendala dan Implementasi Mutu Pendidikan Secara umum, ada dua faktor utama yang menyebabkan tidak berhasil atau tidak berhasilnya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, yaitu:

  1. Selama ini strategi pembangunan pendidikan lebih berorientasi pada input
    Strategi seperti ini lebih berdiri pada dugaan yang diterima bahwa seluruh input pendidikan telah terlaksana, seperti penyiapan buku (bahan ajar) dan alat pembelajaran lainnya, pemberian pendidikan jasmani, dengan melakukan pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
    Maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan mampu menghasilkan hasil yang ingin dicapai dengan mutu yang diharapkan diawal.
  2. Melalui Pengelolaan pengorganisasian pendidikan selama ini lebih bersifat makroskopis, dikelola oleh birokrasi di tingkat pusat
    Alhasil besarnya faktor yang diperkirakan di dengan adanya tingkat makro (pusat) tidak muncul atau berfungsi begitu juga di tingkat mikro (sekolah).
    Ringkasnya, dapat diutarakan bahwa birokrasi pusat ini berulang kali rumit dipahami secara utuh dan permasalahan pada pendidikan.

Penulis:

  1. Khoerunisa Abdurahman
  2. Lulu Damayanty
  3. Yuliana
  4. Lukman Nulhakim
  5. Firdaus

Mahasiswa PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

Kartikowati, R. S. (2016, Juli). Pembelajaran Berfokus pada Pelanggan. Pekbis jurnal, 8(2), 75.

Siska, Ela Firda, and Hade Afriansyah Rusdinal. “Manajemen Mutu Terpadu.” (2019).

Yanti, Mustika Damai. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan di MTs Negeri 6 Banjar Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar.” Management of Education: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7.1 (2021): 8-27.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.