Manuskrip Perihal Perintah Shalat dan Doa-Doa, Bandung Jawa Barat

Manuskrip Perintah Shalat dan Do’a
Sumber: Pinterest.com

Manuskrip Pegon merupakan salah satu warisan intelektual Islam Nusantara yang memiliki nilai historis dan religius yang tinggi.

Ditulis dengan huruf Arab namun menggunakan bahasa Jawa atau Melayu, manuskrip ini menjadi media penting dalam penyebaran ajaran Islam di kalangan masyarakat di Indonesia, terutama di pesantren-pesantren.

Salah satu tema yang banyak ditemukan dalam manuskrip Pegon adalah tentang ibadah sholat dan doa. Manuskrip semacam ini biasanya memuat tuntunan tata cara sholat, mulai dari syarat dan rukun sholat, bacaan dalam sholat, hingga berbagai doa yang dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, manuskrip ini sering kali juga berisi penjelasan tentang keutamaan sholat serta makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

Keberadaan manuskrip Pegon tentang sholat dan doa mencerminkan peran penting ulama Nusantara dalam menyebarkan ajaran Islam dengan pendekatan yang sesuai dengan budaya lokal.

Bacaan Lainnya

Melalui manuskrip ini, umat Islam dapat memahami ajaran agama dengan lebih mudah, sehingga praktik ibadah dapat dilakukan dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Penelitian terhadap manuskrip Pegon ini tidak hanya memberikan wawasan tentang ajaran Islam yang berkembang di Nusantara, tetapi juga menggambarkan dinamika keilmuan Islam serta akulturasi budaya yang terjadi di wilayah ini. Oleh karena itu, pelestarian dan pengkajian manuskrip Pegon menjadi langkah penting dalam menjaga kekayaan intelektual dan spiritual Islam di Indonesia.

Baca juga: Mengenal Jawi dan Pegon, Huruf Arab untuk Menulis Bahasa Melayu dan Jawa

Seperti salah satu Manuskrip ini yang terdaftar dalam proyek DREAMSEA dengan nomor DS 0029 00195 dan didigitalisasi oleh HMML DREAMSEA. Naskah ini berasal dari koleksi YAPENA yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Manuskrip ini dapat diakses secara digital melalui IIIF Manifest dengan tautan DREAMSEA Repository

Halaman Pertama

Manuskrip Perintah Shalat dan Do’a
Gambar Teks Halaman Pertama

Transliterasi

Adā’an imānan atau ‘umūman lillāhi ta‘ālā. Allāhu akbar.

Iyā sunnata ‘Ashr.
Ushallī sunnata ‘ashri rak‘ataini qabliyyatan lillāhi ta‘ālā. Allāhu akbar.

Iyā fardhunā.
Ushallī fardha aṣ-ṣalāti al-‘ashri arba‘a raka‘ātin ‘alayya mustaqbila al-ka‘bah, adā’an amāman lillāhi ta‘ālā. Allāhu akbar.

Iyā sunnata Maghrib.
Ushallī sunnata al-maghribi rak‘ataini qabliyyatan lillāhi ta‘ālā. Allāhu akbar.

Iyā fardhunā.
Ushallī fardha aṣ-ṣalāti al-maghribi thalātha raka‘ātin ‘alayya mustaqbila al-ka‘bah, lillāhi ta‘ālā.

Terjemahan

Aku melaksanakan shalat dengan penuh keimanan atau secara umum karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.

Ini adalah shalat sunnah Ashar.
Aku melaksanakan shalat sunnah Ashar dua rakaat sebelumnya karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.

Ini adalah shalat fardhu kami.
Aku melaksanakan shalat fardhu Ashar empat rakaat atas diriku dengan menghadap kiblat, sebagai pelaksanaan secara langsung karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.

Ini adalah shalat sunnah Maghrib.
Aku melaksanakan shalat sunnah Maghrib dua rakaat sebelumnya karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.

Ini adalah shalat fardhu kami.
Aku melaksanakan shalat fardhu Maghrib tiga rakaat atas diriku dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

Halaman Akhir

Manuskrip Perintah Shalat dan Do’a
Gambar Teks Halaman Akhir

Transliterasi

(…..) Allāhumma lā tuzillā (…..) ‘alā aṣ-ṣirāṭil mustaqīm. Nawaitu (…) aqdāmu al-munāfiqīn.

(…..) Rabbana ẓalamnā anfusanā, wa in lam taghfir lanā wa tarḥamnā lana kūnanna mina al-khāsirīn.

Ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam. Bi raḥmatika yā arḥama ar-rāḥimīn.

(…..) Waqtu ẓuhrinā, fardhunā.

Iyā sunnatanā.
Ushallī sunnata aẓ-ẓuhr rak‘ataini qabliyyatan lillāhi ta‘ālā. Allāhu akbar.

Iyā fardhunā.
Ushallī fardha aṣ-ṣalāti aẓ-ẓuhr arba‘a raka‘ātin ‘alayya mustaqbila al-ka‘bah, lillāhi ta‘ālā.

Terjemahan

(…..) Ya Allah, janganlah Engkau menyesatkan (…..) di atas jalan yang lurus. Aku berniat (…) sebagai langkah orang-orang munafik.

(…..) Wahai Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta merahmati kami, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang merugi.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya (Nabi Muhammad). Dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

(…..) Waktu Zuhur kami, shalat fardhu kami.

Ini adalah shalat sunnah kami.
Aku melaksanakan shalat sunnah Zuhur dua rakaat sebelumnya karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.

Ini adalah shalat fardhu kami.
Aku melaksanakan shalat fardhu Zuhur empat rakaat atas diriku dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

Kesimpulan

DREAMSEA DS 0029 00195 ini merupakan naskah koleksi YAPENA yang berada di Bandung, Jawa Barat. Naskah ini telah didigitalisasi oleh HMML DREAMSEA dan dapat diakses melalui platform IIIF Manifest.

Manuskrip yang ditulis dalam rentang waktu 1850-1950 ini membahas tentang doa-doa (Prayers), khususnya mengenai perihal salat. Naskah ini menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Sunda dan Arab, serta ditulis dalam aksara Pegon dan Arab. Penulisnya tidak diketahui (anonim) dan ditulis dengan orientasi dari kanan ke kiri.

Secara fisik, manuskrip ini ditulis di atas kertas berukuran 17 x 10,8 cm dengan area teks 15 x 9 cm. Naskah ini terdiri dari 20 halaman dan berada dalam kondisi yang buruk (poor). Naskah tidak dilengkapi dengan watermark, countermark, sampul, jilidan, rubrikasi, iluminasi, maupun ilustrasi.

Baca Juga: Sifat-Sifat Allah dalam Naskah Pegon pada Abad ke-19

Saat ini, manuskrip tersebut tersimpan dengan status in situ dan memiliki nomor rak KBN. No. 534 bis. Keberadaan naskah ini telah tercatat dalam katalog referensi yang disusun oleh Tessier, Viviane Sukanda, dan Hasan M. Ambary, diterbitkan tahun 2004 dalam “Jilid 1 Katalog Raisonne Naskah-Naskah Islam Di Jawa Barat” oleh EFEO Bandung & Puslit Arkenas pada halaman 555.

Manuskrip ini merupakan bukti penting dari proses islamisasi dan penyebaran pengetahuan keagamaan di tatar Sunda, yang tercermin dari penggunaan bahasa Sunda dan aksara Pegon dalam menjelaskan perihal shalat, yang merupakan salah satu ibadah fundamental dalam Islam.

Note:

(…..) = Tidak Terbaca

 

Penulis: Hasan Sahal Alhaddad dan Dr Iin Suryaningsih, S.S., M.A.
Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Arab, Universitas Al-Azhar Indonesia

Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses