Mari Mengenal Kepribadian: Karakteristik Unik yang Membentuk Identitas Individu

Kepribadian
Ilustrasi Kepribadian.

Kepribadian adalah aspek yang menarik dalam psikologi yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Setiap individu pasti memiliki kepribadian yang unik, yang membentuk identitas diri dan memengaruhi interaksi dengan lingkungan sekitar.

Istilah kepribadian berasal dari bahasa Latin yaitu Persona yang memiliki arti topeng. Siapapun itu dapat saja mendefinisikan kepribadian layaknya sebuah topeng yang digunakan seseorang yang ditampilkan di hadapan publik.

Menurut Suryabrata (2002) bagaimanapun pada dasarnya kepribadian merupakan sesuatu yang tidak dapat dinilai baik atau buruk karena kepribadian bersifat netral.

Bacaan Lainnya
DONASI

George Kelly menjelaskan bahwa kepribadian merupakan suatu cara yang unik dari setiap individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidup yang dialaminya.

Gordon Allport mendefinisikan kepribadian merupakan sesuatu yang terdapat di dalam diri setiap individu, yang akan membimbing dan memberikan arahan terhadap seluruh tingkah laku dari individu tersebut. Nah, setelah mengetahui definisinya, apa saja sih faktor-faktor yang memengaruhi kepribadian?? Mari kita lihat apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kepribadian manusia.

1. Genetik

Menurut Sjarkawi (2006) faktor genetis termasuk dalam faktor internal yaitu berasal dari dalam diri individu tersebut. Faktor yang berupa sejak bawaan lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang juga dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya ataupun bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya.

Misalnya tingkat kecerdasan,  kecenderungan terhadap emosi negatif atau positif, kecenderungan terhadap ekstrovert atau introvert. Nah, kamu tim ekstrovert atau tim introvert prenn?

2. Sifat-sifat

Beberapa sifat-sifat diyakini bahwa didapatkan melalui proses pembelajaran individu tersebut. Misalnya mengenai selera makanan, musik ataupun hal lainnya.

Para teorisi sifat meyakini bahwa sifat atau pembawaan yang dimiliki individu merupakan hal yang relatif konstan diseluruh kehidupannya, nah para teorisi sifat juga meyakini bahwa perilaku manusia akan cenderung tetap konsisten di sepanjang hidupnya, dalam situasi-situasi yang juga mirip.

3. Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang juga memengaruhi perkembangan kepribadian. Pengalaman masa kecil, pendidikan, budaya dan interaksi social dapat membentuk cara individu memandang dunia dan meresponsnya.

4. Proses-proses kognitif

Proses kognitif dapat menentukan bagaimana sebuah informasi dari lingkungan dapat diserap, ditransformasikan, ataupun diingat dan juga ditindaklanjuti oleh manusia.

Teori-teori yang menekankan pada proses kognitif biasanya berkaitan dengan perilaku yang secara sadar diatur oleh sendiri, dan juga berfokus pada pentingnya penghargaan terhadap diri ataupun bisa juga penghukuman diri, yang biasanya berasal tercapai atau tidaknya sebuah tujuan.

Nah, kapan sih kepribadian kita disebut pribadi yang matang? Yaitu bisa dilihat dari ciri-cirinyaaaa, mari kita lihat.

1. Memiliki eksistensi sense of self

Seseorang yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas, juga memiliki kemampuan untuk merencanakan masa depan.

2. Mampu memiliki hubungan yang hangat atau akrab dengan orang lain

Dikatakan matang jika memiliki kapasitas sebuah intimacy atau hubungan kasih dengan keluarga dan teman, serta compassion atau pengungkapan hubungan yang penuh dengan rasa hormat dan saling menghargai setiap orang.

3. Penerimaan diri

Ketika memiliki kemampuan untuk mengatasi reaksi yang berlebih dari hal-hal yang menyinggung dorongan khusus, juga mampu menghadapi rasa frustasi ataupun kontrol diri.

4. Memiliki pandangan yang realistis

Pribadi yang matang akan memiliki kemampuan untuk memandang orang lain, objek dan situasi dengan realistis. Mampu mengatasi berbagai masalah tanpa panik ataupun dengan melakukan perilaku yang merusak.

5. Memiliki objektivitas diri

Mampu untuk lebih objektif serta memahami tentang dirinya dan orang lain.

6. Adanya filsafat hidup

Memiliki latar belakang yang mendasari semua yang akan dikerjakan dan memberikan tujuan serta arti.

Untuk memahami setiap orang dewasa tentunya membutuhkan gambaran serta tujuan dan aspirasinya. Maka tidak semua individu dewasa memiliki kedewasaan yang matang, bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa mengatahui apa yang sedang dilakukan.

Penting untuk diingat bahwa kepribadian seseorang tidaklah statis dan dapat berubah seiring waktu. Dalam kehidupan sehari-hari pemahaman tentang kepribadian dapat membantu kita dalam berinteraksi dengan orang lain, memahami diri sendiri, dan mengembangkan potensi.

Penulis: Desti Nurfaidah
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dosen Pembimbing: Rahmawati, S.Psi., M.A.

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

2 Komentar

  1. Mengenal kepribadian memang sangat penting, terutama mengenal kepribadian diri sendiri, pada dasarnya kepribadian memang tidak bisa di nilai baik buruknya, karena kepribadian itulah bersifat netral,dan kepribadian juga dapat berubah sewaktu-waktu dalam kehidupan sehari-hari pemahaman tentang kepribadian memang dapat membuat kita dalam berbicara atau berinteraksi dengan orang lain, dan juga dapat mengembangkan potensi diri

  2. Mengenal kepribadian memang sangat penting, terutama mengenal kepribadian diri sendiri,pada dasarnya kepribadian memang tidak bisa dinilai baik buruknya karena kepribadian itulah bersifat netral,dan kepribadian itu dapat berubah sewaktu-waktu. Dalam kehidupan sehari-hari pemahaman tentang kepribadian itu dapat membantu kita dalam berbicara atau berinteraksi dengan orang lain,dan juga dapat mengembangkan potensi diri.

Komentar ditutup.