Menghadapi Tantangan Era Digital: Dampak Gadget pada Kesehatan Mental Anak-anak

Dampak Gadget Pada Kesehatan Mental Anak-Anak
Sumber: Penulis

Kesehatan Mental Anak

Mengapa kondisi kesehatan mental anak perlu diperhatikan?

Menurut Latipun dan Notosoedirdjo dalam buku “Modul Kesehatan Mental” karya Utami Nur H.P,2022:53) menyatakan Federasi  Kesehatan  Mental  Dunia (World  Federation  for  Mental  Health)  pada  saat  Kongres Kesehatan  Mental  di  London  tahun  1948, kesehatan  mental dirumuskan sebagai berikut: kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.

Sehat secara mental meliputi kesehatan secara umum dari pola pikir seseorang, mengatur emosi dan bertindak. Perhatian terhadap kesehatan mental anak dimulai sejak ia dilahirkan. Seorang anak pasti memerlukan kasih sayang, rasa tenang dan tuntunan dari orang tuanya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Menurut berbagai penelitian, anak membutuhkan rumah untuk berlindung, anggota keluarga yang mengasihi mereka dan suasana rumah yang nyaman. Mental yang terganggu cenderung sulit untuk dihilangkan, terjadi dalam jangka panjang dan susah disembuhkan. Hal tersebut berdampak pada keseharian anak jika terlambat diatasi dengan perawatan yang tepat.

Seorang psikolog anak, Rezki (dalam buku Utami Nur H.P,2022:50), menuturkan kesehatan mental anak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya kesehatan tubuh dan aktivitas fisik, interaksi dengan anggota keluarga, interaksi dengan teman, persepsi anak terkait lingkungannya dan perubahan-perubahan lain yang secara tidak langsung berdampak pada anak.

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Maramis dalam buku karya Yuli Kurniawati S.P (2022:106) terdapat beberapa gangguan kesehatan mental anak: gangguan kebiasaan, gangguan psikologis, gangguan perilaku, gangguan tidur, dan gangguan kecemasan atau ketakutan yang apabila berlanjut dapat melumpuhkan kondisi sosial anak.

Depresi merupakan masalah mental yang sering ditemui di era digital sekarang dan dapat disebabkan oleh pengaruh teknologi. Tidak jarang pengaruh tersebut menyerang mental anak-anak dan remaja.

Dampak Penggunaan Gadget

Dampak Gadget Pada Kesehatan Mental Anak-Anak
Sumber: Penulis

Adanya inovasi teknologi informasi seperti gadget seringkali dianggap sebagai masalah dalam dunia perkembangan anak. Gadget adalah perangkat elektronik kecil dengan keunikan fungsinya.

Menurut beberapa orang, pengenalan gadget pada anak dianggap penting karena dapat meningkatkan imajinasi mereka, membantu meningkatkan kemampuan mendengar dan berbicara, serta dapat membantu cara anak berpikir, dengan tetap di bawah pengawasan orang tua.

Seiring perkembangan zaman, gadget tidak hanya dikuasai kalangan dewasa tetapi juga dikuasai oleh anak-anak. Disisi lain, anak-anak juga dapat terkena dampak dari berbagai fitur yang ditawarkan gadget, terutama pada mental dan perkembangan anak.

Orang tua yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah ini sering memberikan gadget kepada anak tanpa membimbing dan mengawasi mereka, sehingga sering terjadi penyalahgunaan terhadap gadget tersebut.

Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan aksi bunuh diri seorang anak SD di Pekalongan akibat dilarang bermain handphone oleh ibunya. Dilansir dari Robby Bernadi (dalam detik jateng, 23/11/2023), Aksi tersebut terjadi pada Rabu (22/11/2023).

Kejadian berawal ketika anak ditegur ibunya untuk berhenti bermain handphone. Saat HP diminta, anak ini kesal dan langsung mengunci dirinya di kamar. Sang ibu terkejut ketika membuka paksa pintu kamar dan mendapati anaknya telah tergantung dengan kondisi tubuh kaku dan pucat.

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Bapak Ipung Sunaryo prihatin adanya kejadian tersebut. Pihaknya merasa berduka atas kejadian tersebut dan berharap hal semacam ini tidak terjadi kembali.

Menurutnya, psikologi anak zaman sekarang memang sudah berubah. Emosional mereka menjadi lebih sensitif tanpa bisa memikirkan akibat yang ditimbulkan. Kasus diatas merupakan contoh risiko kesehatan mental anak akibat kecanduan gadget.

Dikutip dari Omas Sauludin (2021:58) Bahaya gadget bagi anak dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan perubahan perilaku hingga terjadinya depresi, anak cenderung menjadi agresif dan mudah tersinggung jika orang tua tidak memberi akses untuk menggunakan ponsel atau tablet.

Gadget dapat memengaruhi kesehatan mental anak dan orang tua terkadang tidak memperhatikan gangguan kesehatan pada anak mereka, karena pada dasarnya kesehatan fisik dan jiwa sama pentingnya bagi anak. Perubahan kejiwaan yang sering terjadi termasuk emosi, kegelisahan, kesepian, menyendiri, depresi, bahkan terkadang muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.

Kecanduan gadget bisa saja berdampak pada perkembangan anak, oleh karena itu orang tua harus mempertimbangkan waktu yang dihabiskan anak mereka di depan layar gadget. Hal ini senada dengan asosiasi dokter anak Amerika dan Kanada yang menjelaskan bahwa penggunaan gadget pada anak perlu diatur untuk durasinya.

Pada anak usia 3-5 tahun 1 jam per-hari dan pada usia 6-18 tahun 2 jam per-hari, demikian menurut Sylvie Puspita dalam bukunya “Monograf: Fenomena kecanduan gadget pada anak usia dini” (2020:14).

Peran Orang Tua

Oleh karena pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak, penulis akan memberikan beberapa strategi bagi orang tua untuk menghadapi mental anak yang kecanduan gadget:

Pertama, orang tua harus menyadari tanggung jawab bahwa anak adalah anugerah dan amanah dari Allah. Orang tua harus memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya sesuai ajaran agama agar anak juga merasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Kedua, orang tua terutama ibu yang menjadi ummun wa rabbatul bait harus mampu meningkatkan kreativitas dalam mendampingi keseharian anak, misalnya mengajak anak berolahraga, bercerita dan mengajaknya ke tempat rekreasi agar anak tidak merasa jenuh dan tidak memilih gadget sebagai pelariannya.

Ketiga, orang tua harus menjadi rol model atau teladan yang baik bagi anak. Ketika orang tua melarang anaknya bermain gadget, maka dia juga tidak boleh asyik bermain gadget.

Terakhir, orang tua harus memperbaiki pola asuh dan komunikasi kepada anak agar anak selalu merasa aman, nyaman, dan tetap terjaga kondisi emosionalnya. Misalnya meluangkan waktu untuk anak, mengajak anak dalam diskusi keluarga, serta tidak terlalu mengekang aktivitas anak.

Penulis juga berharap agar kasus tekanan mental dan kecanduan gadget tidak kembali terulang, baik dikalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa. Berbagai pihak harus bekerja sama agar harapan tersebut dapat terwujud.

Orang tua memegang peranan penting dalam pendidikan akhlak dan pengawasan perilaku anak dilingkungan keluarga, dengan memastikan bahwa penggunaan gadget pada anak sudah sesuai agar mereka tidak terpengaruh dengan informasi negatif di internet.

Guru sebagai orang tua anak disekolah juga harus mendidik mereka tentang pentingnya bijak dalam penggunaan gadget agar dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dan tidak memengaruhi kesehatan mental emosional anak.

Di sisi lain, pemerintah juga harus mengambil langkah yang serius untuk mengatasi hal tersebut dengan mengawasi berbagai informasi yang tersedia di internet agar anak dipastikan mendapatkan informasi yang sesuai dengan usia mereka dan terhindar dari informasi yang mengandung hoaks, pornografi dan kekerasan.

Dampak Gadget Pada Kesehatan Mental Anak-Anak

Penulis: M. Shidqul Wafa
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Editor: I. Chairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI