Ibu adalah Pendidikan Pertama dan Utama untuk Anak

ibu pendidikan anak

Untuk kalian wanita cantik di luar sana, kalian kan akan menjadi calon ibu nih. Ibu muda yang tidak hanya cantik tetapi juga menjadi ibu yang hebat untuk anaknya. Dan kalian pasti ingin tahu kan bagaimana cara mendidik anak agar anak kalian nanti mempunyai pendidikan yang hebat dan pasti tidak hanya pintar di akademik dong, tetapi juga di non akademik.

Eits dan yang pasti juga terbuka dan mudah bergaul dengan semua orang. Tetapi yang harus kalian tahu, pendidikan pertama seorang anak dimulai dari pendidikan di rumah, dan ibulah yang mempunyai peran penting untuk sang anak.

Ibu, apa arti ibu buat kalian? Pentingkah ibu di hidup kalilian? Sadarkah kalian jika ibu kalian selama ini udah berkorban banyak untuk kalian? Ibu, ibu adalah seorang wanita yang telah melahirkan anak, merawat, dan membesarkan anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Menjadi ibu, tidak hanya melahirkan, merawat dan membesarkan anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tetapi ibu adalah agen utama untuk pendidikan sang anak.

Bacaan Lainnya
DONASI

Sedangkan pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Baca juga: Dampak Bully pada Kesehatan Psikis Anak

Dibalik anak yang pintar dan cerdas di bidang akademik maupun non akademik, pasti dibalik itu ada seorang ibu yang hebat yang berhasil mendidik anak tersebut.

Terbentuknya karakter anak bermula dari lingkungan terdekatnya dulu, yakni di lingkungan keluarga. Di dalam suatu keluarga, terdapat pendidik hebat dan mempunyai peran penting dia adalah ibu.

Sosok wanita yang tidak pernah berhenti mengajarkan semua hal kepada anaknya. Setiap ibu biasanya mempunyai cara sendiri untuk mendidik anaknya masing-masing. Cara-cara tersebut dimulai dengan ibu yang mengerti sifat dan karakter anaknya seperti apa. Membuat anak tersebut senyaman mungkin dengannya.

Jangan sampai anak tersebut tidak nyaman dan akhirnya menjadi pribadi yang tertutup atau lebih nyaman dengan orang lain dan akhirnya menceritakan semua masalahnya dengan orang lain.

Di rumah, sosok ibu harus memberikan contoh yang baik untuk anaknya. Biasanya apa yang dilakukan anak-anak diluar rumah, adalah hasil dari yang dia rasakan dan dia lihat dari rumahnya sendiri. Ibu bisa mengajarkan anaknya pendidikan-pendidikan sejak dini. Contohnya, ibu mengajarkan pendidikan tentang agama. Bagaimana cara beribadah dan beriman kepada Tuhannya.

Di sini biasanya anak-anak sudah timbul rasa ingin tahu yang lebih besar, seperti bertanya bagaimana cara beribadah, bertanya Tuhan itu sapa, dan mengapa aku harus melakukan ibadah?

Di sini ibu harus pintar-pintarnya memberikan jawaban yang bisa diterima oleh sang anak. Agar anak tersebut bisa mengerti dan paham apa yang telah diajarkan oleh ibunya.

Baca juga: Pertolongan Pertama pada Anak Demam

Contoh lain ibu memberikan pendidikan akademik seperti mengajarkan cara membaca dan berhitung. Disini ibu harus memahami batas kemampuan anaknya seperti apa. Ibu harus memasukkan metode-metode pembelajaran yang mudah dipahami oleh sang anak.

Ada beberapa peran wanita yang sudah menjadi seorang ibu, di antaranya:

  • Ibulah yang bisa memberikan ASI bagi anak-anaknya sebagai nutrisi paling bagus untuk anaknya maksimal sampai dua tahun.
  • Ibulah yang menjadi pendidik pertama bagi anak-anaknya.
  • Ibulah yang menjadi penjaga pertama dalam hidup anak. Dalam kehidupan awal seorang anak, ibulah yang menjaga anak dan memperhatikannya dari segi pertumbuhan fisik, kecerdasan, spiritual, dan sebagainya.
  • Ibu sebagai sumber pemenuhan kebutuhan anak. Dalam memenuhi kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus mampu menciptakan situasi yang aman bagi putra-putrinya. Ibu diharapkan dapat membantu anak apabila mereka menemui
  • kesulitan-kesulitan. Perasaan aman anak yang diperoleh dari rumah akan dibawa keluar rumah, artinya anak akan tidak mudah cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul.
  • Ibu menjadi contoh pertama anak-anaknya. Sejak anak lahir ia akan sealalu melihat dan mengamati gerak-gerik atau tingkah laku ibunya. Dari tingkah laku ibunya itulah anak akan senantiasa melihat dan meniru yang kemudian diambil, dimiliki, dan diterapkan dalam kehidupannya.
  • Ibu sebagai stimulan perkembangan anak. Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak. Kesediaan ibu untuk berbicara dengan anaknya akan mengembangkan proses bicara anak. Jadi perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa rangsang yang diberikan ibu terhadap anaknya.

Orangtua adalah rumah pertama bagi anak-anak dan sahabat berbagi cerita bagi anak, terutama seorang ibu yang memiliki peran teramat penting dalam sebuah keluarga, dikarenakan keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh bagaimana cara orangtua mendidik anak-anaknya dalam kehidupan mereka.

 Seorang ibu harus memberikan atau memenuhi kebutuhan anak secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak tidak lain yaitu pemenuhan kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus mampu menciptakan situasi yang aman bagi putra-putrinya.

Ibu diharapkan dapat membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan aman tersebut akan menjadikan pengaruh positif bagi kepribadian anak dalam hubungan orangtua dan anak.

Ibu harus mampu menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya, mengingat bahwa perilaku orang tua, khususnya ibu, akan ditiru yang kemudian dijadikan panduan dalam perilaku anak.

Kini anak cenderung menjadikan ibu sebagai orang yang dapat memenuhi segala kebutuhannya atau orang yang paling dekat  dengan dirinya, kemudian anak mengambil nilai-nilai yang ditanamkan orang tuanya, baik secara sadar maupun tidak.

Sehingga dalam hal ini orang tua hendaknya menjadi contoh yang positif bagi anak-anaknya.

Menurut para ahli yang memberikan berbagai sudut pandang tentang pengertian pendidikan keluarga, Mansur (2005 : 319) mendefiniskan pendidikan keluarga adalah proses pemberian positif bagi tumbuh kembangnya anak sebagai pondasi pendidikan selanjutnya.

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan Abdullah (2003:232) yang memberi pengertian pendidikan keluarga adalah segala usaha yang dilakukan oleh orang tua berupa pembiasaan dan improvisasi untuk membantu perkembangan pribadi anak.

Sedangkan Ki-Hajar Dewantara (1961) salah seorang tokoh pendidikan Indonesia, menyatakan bahwa alam keluarga bagi setiap orang (anak) adalah alam pendidikan permulaan. Di situ untuk pertama kalinya orang tua (ayah maupun ibu) berkedudukan sebagai penuntun (guru), sebagai pengajar, sebagai pendidik, pembimbing dan sebagai pendidik yang utama diperoleh anak.

Jadi, keluarga adalah lembaga yang utama dan pertama bagi proses awal pendidikan anak-anak. Dan keluarga juga adalah wahana untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seorang anak ke arah pengembangan kepribadian diri yang positif dan baik. Dan bila diterjemahkan bahwasanya Peranan ibu dalam keluarga merupakan sentral sebagai suri teladan bagi anaknya untuk melahirkan jati diri anak yang cerdas dan berkualitas di masyarakat.

Penulis: Sabina Salsabila
Mahasiswa Prodi Kebidanan Universitas Binawan

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI