Pengoptimalan Proses Reboisasi Hutan dengan Menerapkan Sistem Robot Autonomous

Lingkungan
Gambar 1.1 Hutan yang tereboisasi.

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai densitas hutan yang banyak. Menurut Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ruandha A. Sugardiman, kawasan hutan seluas 90.233.159 Ha pada bulan Desember tahun 2021 dan dalam periode selama 10 tahun, terjadi pelonjakan luas total kawasan hutan di Indonesia sebesar 72%.

Namun, banyak sekali hambatan dalam melestarikan lahan hutan di Indonesia dikarenakan karena faktor alam maupun faktor dari manusia. Salah satu faktor yang terkenal di zaman sekarang yang masuk ke dalam faktor manusia dan juga faktor alam yaitu karena adanya pemanasan global karena bertambahnya gas emisi di lapisan ozon.

Pemanasan global sendiri terjadi karena salah satunya oleh karena ulah manusia dalam penyalahgunaan limbah industri dan pembuangan sembarangan limbah industri yang dihasilkan oleh karena kegiatan industri. Alhasil membuat banyak bencana alam seperti banjir rob dan tanah longsor bertambah jumlahnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Menurut perkataan dari kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Surhayanto mengatakan bahwa tren kenaikan jumlah bencana alam mengalami kenaikan hingga 82% dari tahun 2010-2022 karena adanya peningkatan anomali suhu rata-rata baik di tingkat global maupun nasional.

Pencetusan Ide

Gambar 1.2 Gambaran Dome untuk wadah sistem autonomous.

Di zaman sekarang, AI atau Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan sudah menjadi jawaban dari hampir semua permasalahan. Bahkan, kecerdasan buatan sudah hadir di beberapa pekerjaan di perkebunan dan pertanian seperti drone yang menyemprot pestisida ke seluruh hasil pertanian serta merata dan sebagainya.

Dari permasalahan di atas, saya mencoba memberi solusi dari permasalahan tersebut yaitu sebuah sistem robot yang bersifat autonomous yang berguna untuk perawatan hutan secara mandiri lewat sistem tersebut.

Gambaran dari ide sistemnya adalah bentuk dari wadah sistem tersebut akan menyerupai dome atau kubah yang berukuran raksasa yang berbentuk setengah lingkaran dan materialnya berwarna trasnparan agar cahaya matahari bisa merambat ke dalam kubah tersebut.

Di dalam kubah tersebut terdapat sensor cahaya, dan sensor suhu untuk menjadi pemicu sistemnya untuk bekerja secara autonomous, lampu ultraviolet untuk pengganti intensitas cahaya pada saat malam hari, serta pendingin dalam bentuk apa saja agar bisa mengubah suhu optimal dalam pengoptimalan vegetasi di hutan.

Serta untuk otak dari sebuah sistem yaitu mikrokontroler seperti Arduino atau ESP 32 dan juga LCD untuk monitor suhu dan juga kelembapan dari vegetasi hutan yang ada di kubah tersebut.

Baca Juga: Kolaborasi Keilmuan pada Industri Robot

Keuntungan dari ide

Keuntungan dari ide tersebut adalah penanaman kembali hutan lebih efisien dan lebih optimal oleh karena bantuan dari artificial intelligence yang dapat melakukan sistem autonomous. Sistem autonomous yang dimaksud yaitu menyiram sesuai jadwal yang ditentukan.

Selain itu ada juga lampu ultraviolet dan pendingin yang bekerja oleh karena sensor di lingkungan tersebut. Selain dari pada sistem autonomous, ide ini dapat menjaga hutan dari dampak nyata perubahan iklim.

Kerugian dari ide

Kerugian dari ide ini dapat dilihat dari segi harga yang mungkin bisa sangat mahal dan belum realistis untuk dilakukan di masa kini. Dilihat dari segi komponen pembangun sistem tersebut dan juga badan/ wadah yang dipakai untuk pembangunan sistem robot ini terlihat jika bisa memakan banyak uang dan juga tenaga kerja yang sangat besar.

Selain dari tidak realistis dan modal yang besar, ide ini belum tentu disetujui oleh masyarakat awam karena memiliki kemungkinan untuk merugikan masyarakat.

Reboisasi hutan diperlukan secepat dan se-efisien mungkin agar bisa mengurangsi emisi gas efek rumah kaca. Dengan adanya ide sistem autonomous dalam pengoptimalan reboisasi hutan, maka kehidupan di bumi terutama daerah hutan dapat terlestarikan.

Serta, bisa menjadi solusi dari permasalahan perubahan iklim yang akan terjadi di masa depan. Ayo, mari kita lestarikan vegetasi hutan di Indonesia, jika satu pohon kamu tebang, maka tanamlah 1000 pohon demi kelestarian alam di Indonesia.

Penulis: Mitra Kurniadi Pakpahan
Mahasiswa Teknik Robotika Dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Muhari, Abdul. Ph. D. (2023, June 3). Perubahan Iklim Picu Peningkatan Kejadian Bencana. https://Www.Bnpb.Go.Id/Berita/Perubahan-Iklim-Picu-Peningkatan-Kejadian-Bencana.

Anugrah, N. (2023, June 26). Laju Deforestasi Indonesia Tahun 2021-2022 Turun 8,4%. https://Ppid.Menlhk.Go.Id/Berita/Siaran-Pers/7243/Laju-Deforestasi-Indonesia-Tahun-2021-2022-Turun-84.

Sketsa Tinta Gambar Tangan dari Bola Poligonal 3D dengan vektor bentuk geometris Abstrak
https://id.pngtree.com/freepng/handdrawn-ink-sketch-of-a-3d-polygonal-sphere-with-abstract-geometric-shapesvector-eps-10-vector_9935230.html

Huljannah, M. (n.d.). 5 Hal yang Akan Terjadi Jika Tidak Ada Hutan di Bumi  . https://Www.Idntimes.Com/Science/Discovery/Miftha-Huljannah/5-Hal-Yang-Akan-Terjadi-Jika-Tidak-Ada-Hutan-Di-Bumi-C1c2.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI