Beberapa bulan kebelakang kesadaran masyarakat Indonesia dalam isu kesehatan mental terus dinilai meningkat. Masalah kesehatan mental di Indonesia pada masa ini masih tergolong sangat tinggi, terutama pada kalangan remaja dan mahasiswa karena mereka masih memiliki emosi yang tidak stabil dan belum memiliki kemampuan yang baik untuk memecahkan masalah yang ada.
Kesehatan mental mengacu pada kondisi kesejahteraan psikologis seseorang. Ini mencakup berbagai aspek, seperti kemampuan seseorang untuk mengatasi stres, menjaga hubungan yang sehat, membuat keputusan, dan berkontribusi pada masyarakat. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental termasuk faktor genetik, lingkungan sosial, kebiasaan hidup, dan pengalaman hidup.
Mahasiswa dapat mengalami masalah kesehatan mental pada berbagai tahap perkembangan mereka. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental pada remaja melibatkan kombinasi faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa:
- Perubahan hormonal: pubertas membawa perubahan hormonal yang signifikan, yang dapat memengaruhi hati emosi mahasiswa;
- Tantangan perkembangan: mahasiswa sedang mengalami fase perkembangan indentitas dan independensi yang dapat menimbulkan stress dan ketidakpastian;
- Tekanan akademis: beban studi yang tinggi, persaingan dunia perkuliah, dan ekspektasi tinggi dari orang tua dapat menimbulkan stres dan kecemasan;
- Hubungan sosial: konflik dengan teman sebaya, tekanan dari kelompok sebaya, atau isolasi sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental;
- Pengaruh media sosial: tekanan untuk memenuhi standar kecantikan dan popularitas yang ditetapkan oleh media sosial dapat menyebabkan perasaan tidak adekuat dan kurangnya harga diri;
- Masalah keluarga: konflik keluarga, perceraian orang tua, atau ketidakstabilan dalam lingkungan rumah dapat memengaruhi kesejahteraan mental remaja;
- Genetika: faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam rentan seseorang terhadap masalah kesehatan mental;
- Trauma: pengalaman trauma, baik fisik maupun emosional, dapat berdampak serius pada kesehatan mental remaja;
- Gangguan kesehatan mental: beberapa gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan, dapat muncul selama masa remaja.
Mahasiswa dapat mengalami masalah kesehatan mental diberbagai situasi dan lingkungan. Gangguan kesehatan mental tidak terbatas pada satu kelompok usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental sangat kompleks, dan setiap individu berbeda. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental daripada yang lain.
Bahwa tidak ada satu pun faktor tunggal yang secara pasti menyebabkan penyakit kesehatan mental. Kombinasi berbagai faktor ini dapat berinteraksi secara kompleks. Meskipun semua orang dapat berisiko mengalami masalah kesehatan mental, bukan berarti semua orang akan mengalami gangguan tersebut.
Banyak faktor yang memengaruhi sejauh mana seseorang rentan terhadap penyakit kesehatan mental, dan setiap individu memiliki pengalaman yang unik. Ada beberapa contoh penyakit kesehatan mental seperti:
- Skizofrenia gangguan skizofrenia termasuk ke dalam gangguan psikotik yang membuat orang seperti melihat atau merasakan sesuatu. Saat mengidap gangguan skizofrenia, seseorang sulit membedakan mana kehidupan yang nyata dan mimpi;
- Gangguan makan termasuk dalam salah satu penyakit mental karena berurusan dengan psikologi dari seseorang. Orang yang mengalami gangguan ini bisa merasa harus atau tidak harus mengonsumsi sebuah makanan;
- Gangguan kecanduan penyakit mental ini membuat orang sulit menahan dorongan untuk melakukan sesuatu yang seringnya membahayakan diri. Gangguan yang paling sering dijumpai adalah kecanduan rokok, alkohol, hingga obat-obatan. Ada juga kecanduan yang bisa merugikanPenyakit mental ini membuat orang sulit menahan dorongan untuk melakukan sesuatu yang seringnya membahayakan diri. Gangguan yang paling sering dijumpai adalah kecanduan rokok, alkohol, hingga obat-obatan. Ada juga kecanduan yang bisa merugikan;
- Gangguan kepribadian Orang dengan gangguan ini biasanya memiliki kepribadian yang tidak normal layaknya orang kebanyakan. Hal ini sering membuat orang lain menjadi kesusahan. Sebut saja gangguan kepribadian antisosial yang sulit membuatnya berbaur dengan orang lain;
- Obsessive-compulsive disorder (OCD) Orang dengan OCD cenderung memiliki kecemasan dan ketakutan pada sesuatu. Hal ini membuat mereka melakukan hal yang sama berulang-ulang hingga kadang merepotkan untuk diri sendiri. Beberapa orang menganggap hal tersebut menjadi sebuah ritual sakral yang membuatnya menjadi terganggu saat tidak melakukannya. Sebagai contoh gangguan yang membuat orang cenderung mencuci tangan setiap saat;
- Gangguan kecemasan orang dengan masalah kecemasan akan memberikan respons terhadap sesuatu secara berlebihan. Berlebihan ini lebih ke arah negatif, seperti ketakutan, kekhawatiran, hingga hal-hal lain yang mungkin berhubungan kepada kematian. Gangguan kecemasan termasuk gangguan yang paling umum dirasakan oleh penderita penyakit mental;
- Gangguan mood Gangguan tentang suasana hati ini bisa melibatkan perasaan dalam tempo yang sangat panjang. Perasaan yang muncul bisa terlalu sedih atau juga terlalu bahagia. Gangguan mood yang paling umum dirasakan adalah depresi, bipolar, dan siklotimik;
- Gangguan psikotik Penyakit mental ini melibatkan kesadaran yang terganggu. Gejala yang paling sering muncul adalah halusinasi dan delusi. Seseorang bisa seolah-olah melihat objek, suara, atau orang lain yang padahal itu sama sekali tidak ada;
- Depresi Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati yang terjadi biasanya. Gangguan depresi memiliki episode yang berlangsung lebih panjang. Mereka yang mengalaminya selalu merasa sedih, cemas, tidak bernilai, dan cenderung mau mengakhiri hidupnya;
- Gangguan stress pascatrauma post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan pada seseorang yang membuatnya sangat tertekan sehingga takut pada sesuatu, termasuk aktivitas, tempat, atau bencana yang pernah dialami. Ketakutan ini akan muncul sewaktu-waktu dan mengganggu para penderitanya biarpun kejadian tersebut sudah terjadi sangat lama;
Oleh karena itu masalah Kesehatan mental sangat penting untuk diperhatikan dilingkungan kampus. Terdapat beberapa factor yang sudah dijelaskan di atas yang dapat mempengaruhi mahasiswa secara positif atau negatif. Sebab itu, Kesehatan mental remaja atau mahasiswa di Indonesia perlu mendapatkan perhatian lebih karena merupakan aset negara dan generasi penerus bangsa.
Penulis:
Talitha Nathania
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News