Guru Tingkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Salah Satunya dengan Kegiatan Keagamaan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Masjid SMK Negeri 4 Malang (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Saat ini pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 4 Malang dianggap sudah efektif. Guru mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 4 Malang membentuk kegiatan-kegiatan yang berbasis keagamaan dengan tujuan sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pelajaran pendidikan agama Islam.

Kegiatan keagamaan tersebut dilakukan rutin, yaitu saat jam pertama mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) dan juga setiap hari Jum’at. Kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam diberi bagian 3 jam pelajaran tiap minggunya.

Pada jam pelajaran pertama guru pendidikan agama Islam dari beberapa kelas memandu peserta didik agar berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat dhuha berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan kultum yang dibawakan oleh perwakilan dari tiap-tiap kelas.  

Bacaan Lainnya
DONASI

Menurut Ibu Sulaimah S.Pd.I, Gr, salah satu guru mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 4 Malang, tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk membiasakan peserta didik akan kegiatan-kegiatan keagamaan, kemudian dilakukan seleksi pada peserta kultum untuk tampil pada kegiatan hari Jumat. 

Seluruh warga sekolah diwajibkan mengikuti kegiatan rutin setiap hari Jumat yang meliputi kegiatan membaca surat yasin, doa bersama, dan kultum oleh perwakilan kelas yang telah lulus seleksi pada kegiatan belajar mengajar. Rangkaian kegiatan ini diilakukan setiap pukul 07.00 – 08.00 pagi di Lapangan Serbaguna SMK Negeri 4 Malang. 

Kegiatan di hari Jumat ini untuk melatih dan mengembangkan lebih lanjut rasa percaya diri anak terutama perwakilan kultum, karena merupakan kegiatan yang lebih besar dan audien yang lebih banyak”, kata Ibu Sulaimah, Jumat (10/5/2024).

Selain dua kegiatan rutinitas tersebut, guru juga telah membiasakan peserta didik untuk selalu bersikap 5S, yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun sejak awal semester.

Jika dilihat dari segi kurikulum yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu merujuk pada Kemendikbud dan Kemenag. Guru PAI di SMK Negeri 4 Malang mengkolaborasikan kurikulum dari kedua lembaga dan menerapkannya pada peserta didik.

Kurikulum oleh kemendikbud SMKN 4 telah menerapkan kurikulum merdeka sejak tahun 2022. Ujian tulis dan ujian CBT sudah ditiadakan. Sehingga penilaian akhir semester dan penilaian tengah semester diambil dari PjBL”, jelas Ibu Sulaimah. 

Baca juga: Memahami Karakteristik Peserta Didik: Kunci Sukses Proses Pembelajaran

Penerapan PjBL atau Project Based Learning di SMK Negeri 4 Malang tidak hanya disesuaikan dengan jurusan siswa saja, namun juga harus sinkron dengan mata pelajaran umum seperti PAI. Salah satu contohnya jurusan multimedia yang diberi proyek branding sekolah dengan mengambil kegiatan sekolah pondok ramadhan, sehingga seiring dengan mata pelajaran PAI. 

Ibu Sulaimah juga cenderung menanamkan pada implementasi dan pengamalan dari ilmu-ilmu agama dasar, karena beliau menganggap peserta didik pada jenjang SMK telah baik kognitifnya di bidang dasar pengetahuan agama Islam.

Perkembangan pengetahuan peserta didik dinilai melalui tes dan kuis, sedangkan perkembangan sikap peserta didik dinilai melalui perilaku di dalam kelas dan di luar kelas seperti bagaimana perilaku terhadap guru dan teman-temannya, serta bagaimana peserta didik dalam melaksanakan shalat wajib dan shalat dhuha selama di sekolah.

Diluar hal tersebut pastinya terdapat pula hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran. Menurut Ibu Sulaimah, bahwa dalam mengajarkan pendidikan keagamaan terutama agama Islam yang ia ajarkan memiliki hambatan yang cukup menarik perhatian.

Hambatan tersebut dimulai pada kurangnya implementasi agama Islam pada peserta didik. Selain itu, beberapa siswa juga tidak dapat mengaji akibat kurangnya bimbingan keagamaan pada saat masih kecil.

Hal tersebut cukup mengkhawatirkan dikarenakan peserta didik harus memulai dari awal terkait pembelajaran keagamaan, beberapa juga dari peserta didik di SMK Negeri 4 Malang ini sulit dalam mengikuti kelas khusus terhadap murid yang belum lancar atau bahkan tidak bisa mengaji yang diajarkan oleh Ibu Sulaimah. 

Hambatan-hambatan lainnya pada saat pembelajaran yang berada di luar kelas yaitu di masjid, meskipun begitu beberapa peserta didik yang tetap tidak mengikuti mata pelajaran. 

Saya tegaskan kepada mereka, bahwa jika tetap tidak mengikuti pembelajaran pada minggu berikutnya, peserta didik tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran saya lagi. Ketegasan tersebut membuat peserta didik mulai takut dan tidak mengulangi kesalahan tersebut”, ujar Ibu Sulaimah. 

Salah satu hal yang dapat diupayakan oleh kami sebagai wali kelas adalah melakukan pendekatan dengan orang tua siswa. Ibu Sulaimah menegaskan bahwa penting bagi orang tua untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi anak. Karena sebagai pendidik tentu tidak bisa memantau peserta didik di luar jam sekolah. 

Selain hambatan-hambatan internal yang telah disebutkan, terdapat hambatan eksternal seperti pembebanan administrasi yang terlalu banyak pada guru disamping kewajibannya mendidik peserta didik. Akibatnya banyak kegiatan pembelajaran yang terlewatkan karena tugas administrasi tersebut. Kemudian kerapnya pergantian kurikulum turut menjadi keresahan pendidikan di Indonesia saat ini. 

Saya berharap dengan adanya kurikulum saat ini tidak diganti lagi biarkanlah kurikulum pada saat ini benar-benar matang agar pendidikan di indonesia juga dapat berjalan dengan baik”, ujar Ibu Sulaimah.

Narasumber: Sulaimah S.Pd.I, Gr.

 

Penulis:

  1. Jovita Avrilia Wicaksono
  2. Faridah Nur Hayati
  3. Ruqunia Rahmatuti
  4. Siti Nur Muliani
  5. Nur Aliffah Ihsani
  6. Galuh Diah Ayu Pitaloka
  7. Shelvi Ajeng Pangesti

Mahasiswa S1 Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

1 Komentar

Komentar ditutup.