Membentuk Pilar Utama Kepribadian Pendidik melalui Sopan Santun Berbahasa

Membentuk Pilar Utama Kepribadian Pendidik Melalui Sopan Santun Berbahasa

Pada masa modern ini seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu dan juga teknologi mudah bagi orang tua dan pendidik untuk terjebak dalam pola komunikasi yang kasar dan tidak sabar. Maka sudah seharusnya seorang pendidik itu sadar dan kreatif agar terciptanya lingkungan pembelajaran yang positif dan menyenangkan sehingga dapat membangun generasi yang berakhlak mulia.

Seorang pendidik bukan hanya sebatas mentransfer ilmu pengetahuan saja akan tetapi pendidik juga berperan penting sebagai uswatun hasanah  dan pembimbing karakter  bagi peserta didiknya. Dalam hal ini kesopanan dan kesantunan dalam berbahasa dan berbicara menjadi salah satu pilar utama  yang harus dimiliki oleh seorang pendidik.

Mengapa santun berbahasa menjadi pilar utama pada kepribadian pendidik, mengapa demikian? karena bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat kuat dan berpengaruh besar bagi penutur dan lawan tutur. Melalui bahasa, seorang pendidik dapat menanamkan nilai-nilai positif dan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

Bahasa yang sopan dan santun mencerminkan penghormatan penghargaan dan juga teladan terhadap orang lain. Hal ini akan membantu membangun karakter peserta didik yang berbudi luhur dan berakhlak mulia, dengan melihat tingkah laku dan tutur kata pendidik.

Semakin majunya zaman banyak sekali pendidik yang tidak mencerminkan sopan santun dalam berbahasa dan tidak menafikan baik itu dari  lembaga Islam (swasta) maupun negeri.

Mengapa demikian?  karena mungkin sudah merasa sopan dan santun serta sudah  menyampaikan materi akhlak  tapi kenyataan dan faktanya banyak peserta didik dari mereka yang membicarakan bagaimana etika berbahasa mereka, yang tidak sama sekali mencerminkan pendidikan yang ada dalam diri mereka, hal ini banyak di dapatkan di dalam lingkungan sekolah, pondok pesantren dan selebih lagi dalam perguruan tinggi.

Banyaknya  seorang guru ataupun dosen secara umumnya, mereka mengajarkan kita berbahasa sopan dan beretika mutiara, yang membuat kita sebagai peserta didik bisa memahami mana etika yang benar dan mana etika yang kurang, karna kita sudah di ajarkan.

Maka dari itulah peserta didik khususnya mahasiswa bisa menilai etika dan sopan santun pendidiknya (guru, dosen atau pengajar) secara umumnya. Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah kepada kita semua berupa kepribadian yang mulia.

Baca Juga: Peran Ajaran Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Karakter Anak dengan Menerapkan Ajaran Tripusat Pendidikan

Komunikasi yang baik menghasilkan bahasa yang sopan dan santun hal ini telah diatur pada firman Allah Ta’ala yang berbunyi:

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. ” (QS. Al Hijr: 88)

Salah satu keutamaan bertutur kata yang baik juga telah diebutkan pada hadist nabi yang berbunyi :

يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ“

“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.” Beliau bersabda,“  diantara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir no. 469)

Sopan santun berbahasa  merupakan salah satu dari tiga kompetensi pendidik dengan demikian etika dalam berbahasa harus di perhatikan dengan baik, maka di sini saya akan memberikan beberapa tips hal-hal penting mengenai sopan santun dalam berbahasa.

Berikut beberapa alasan mengapa sopan santun berbahasa penting bagi seorang pendidik:

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif

Bahasa yang sopan dan santun dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman bagi peserta didik. Ketika pendidik menggunakan bahasa yang baik, peserta didik akan merasa dihargai dan dipercaya. Hal ini meningkatkan motivasi dan semangat belajar mereka.

Misal peserta didik bertanya kepada pendidik terkait  pembelajaran maka perlu diperhatian bagi seorang pendidik itu sabar dan tidak merendahkan peserta didiknya dengan perkataan yang dapat menyinggung perasaan peserta didik.

Menjadi Teladan bagi Peserta Didik

Pendidik adalah teladan contoh bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk selalu menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam setiap perkataan dan perbuatannya. Hal ini akan membantu peserta didik untuk belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dan santun.

Misal seorang pendidik bisa menerapkan sikap lima S pada lingkungan sekolah dan sekitarnya yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan,dan Santun.

Membangun Karakter Peserta Didik

Kesopanan dalam berbahasa merupakan salah satu nilai karakter yang penting untuk ditanamkan kepada peserta didik. Dengan membiasakan diri menggunakan bahasa yang sopan dan santun, peserta didik akan belajar untuk menghargai orang lain, mengendalikan emosi, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.

Misal seorang pendidik mengajarkan mata pelajaran bahasa jawa krama  atau bisa juga bahasa arab fusha. Ketika seorang pendidik sudah memahami santun berbahasa maka seorang pendidik bisa mengontrol menahan mosinya ketika sedang marah melalui bahasa yang tegas namun tidak kasar.

Meningkatkan Kualitas Interaksi

Bahasa yang sopan dan santun dapat meningkatkan kualitas interaksi antara pendidik dan peserta didik. Ketika pendidik berkomunikasi dengan baik, peserta didik akan lebih terbuka dan mau menerima apa yang disampaikan oleh pendidik.

Misalnya ketika peserta didik mengalami kesulitan belajar atau sering membuat gaduh dikelas maka sebagai pendidik kita mendengarkan keluh kesah mereka dan memberikan umpan balik berupa validasi perasaan dan menasehati dengan lemah lembut.

Memperkuat Kesan Positif Sekolah

Pendidik yang sopan dan santun akan memberikan  kesan positif bagi sekolah di mata peserta didik dan juga masyarakat. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan menarik minat lebih banyak calon peserta didik untuk mendaftar di sekolah tersebut.

Misalnya seorang pendidik menjaga tingkah laku dari ucapan yang tidak mendidik atau  ucapan yang bisa membuat lemahnya motivasi belajar peserta didik (membuat trauma) sebaliknya di salah satu sisi bagi peserta didik yang sudah matang akal dan fikirannya mungkin menanggap bahwa itu gertakan supaya bisa lebih giat dan rajin lagi dalam belajar.

Oleh kerana itu sebaiknya seorang pendidik menghindari dari perbuatan yang dapat memberikan pengaruh negatif bagi peserta didik.

Baca Juga: Pendidikan Digital Orang Tua

Bagaimana Upaya Meningkatkan Kesopanan Berbahasa?

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan kesopanan dalam berbahasa dengan (menyesuaikan kebiasaan yang ada di lingkungan sekolah masing-masing)

  1. Gunakan kata-kata yang sopan dan santun. Hindari menggunakan kata-kata yang kasar, makian, dan kotor.
  2. Selalu gunakan bahasa yang positif dan membangun. Seperti pujian “Masya Allah, Barakallahu fiik, Semangat sholih/ah” … dan lain-lain
  3. Berbicaralah dengan nada yang tenang dan sopan. Misal menggunakan kata maaf, tolong, atau dengan sebutan panggilan yang santun.
  4. Dengarkan dengan antusias ketika peserta didik berbicara.
  5. Memberikan penghargaan atau reweard kepada peserta didik yang menggunakan bahasa yang sopan dan santun.

Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, pendidik dapat meningkatkan kesopanan dalam berbahasa  dan membangun generasi berkarakter  yang berbudi luhur dan berakhlak mulia. Semoga tulisan artikel yang singkatini bermanfaat untuk kita semua terkhusus para pendidik.

 

Penulis: Laily Alfi Zaitun Nisa
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yoyakarta

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.