Peran Robotika dan Kecerdasan Buatan (AI) dalam dunia pendidikan memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan suatu efisiensi, personalisasi, dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan era digital.
Pada masa depan robotika dan kecerdasan buatan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan sebuah keterampilan kritis seperti pemecahan masalah, pemikiran kreatif, dan kerja sama dalam sebuah tim melalui proyek-proyek interaktif yang melibatkan siswa secara langsung.
Robotika juga mampu membantu memperkenalkan konsep ilmiah kepada siswa dengan cara yang menyenangkan dan juga interaktif.
Kecerdasan Buatan atau yang lebih sering dikenal dengan AI, dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam dunia pendidikan. AI dapat membantu siswa dengan memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa melalui analisis data belajar. Selain itu, AI dapat membuat pelajaran lebih interaktif dan menarik dengan menggunakan beberapa fitur teknologi yang menarik seperti chatbot, game edukasi, dan simulasi.
Baca juga: Pentingnya Teknologi dalam Dunia Pendidikan di Era Sekarang
AI juga dapat membantu gurudalam mengajar dikarenakan AI dapat memberikan sebuah umpan balik yang cepat dan akurat kepada siswa atas tugas dan pekerjaan mereka, hal ini lah yang akan membantu guru dalam mengajar dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi.
Dalam masa yang akan datang, penerapan AI dan robotika dalam dunia pendidikan dapat membantu siswa dan guru mendapatkkan lebih banyak dari pengalam pendidikan sebelumnya. AI dapat mebantu melacak perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, memperbarui kurikulum secara berkala untuk mewujudkan perkembangan terbaru, dan mendukung integrase keterampilan abad ke-21 dalam kurikulum.
Akan tetapi hal hal seperti ini harus mendapat dukungan dari pihak sekolah dan juga orang tua, karena tanpa adanya dukungan dari pihak orang tua dan juga pihak sekolah semua ini hanyalah sebuah khayalan semata saja. Selain itu, tantangan dan kekhawatiran AI juga perlu diperhatikan seperti bias algortima, privasi dan keamanan data, ketergantungan pada teknologi, dan kurangnya pelatihan dari guru dan orang tua.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah pelatihan untuk dapat mengelola tantangan dan kekhawatiran ini dengan bijak, termasuk dengan manajemen bias algoritma, perlindungan privasi data, partisipasi manusia yang cukup, transparansi algortima, pelatihan guru dan orang tua, dan pertimbangan etika dalam pengambilan keputusan karier.
Penulis: Ahmad Ghifari Ramadhani
Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangga
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News