Mengolah Sampah Anorganik Menjadi Kerajinan Tangan yang Memiliki Nilai Guna

Kerajinan Tangan
PMM UMM.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dusun Ngambon, Desa Girimoyo Abu Ali 10, Girimoyo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Prov. Jawa timur.

Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Dosen Pembimbing (DPL) kita yaitu, Bapak Ganjar Adhywirawan Sutarjo, M.P..

Kami terdiri dari 5 anggota yaitu, Christyo Ajie Farizky sebagai koordinator kelompok, Rokhman Hidayat sebagai wakil koordinator/ perlengkapan, Tasya Naswa Athiyya sebagai sekretaris, Aysa Puji Pramustya sebagai bendahara, dan Durriyyah Lu’ay Sampurno sebagai PDD.

Bacaan Lainnya
DONASI

Tumpukan sampah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebanyak 68,5 ton yang tentunya akan bertambah semakin harinya sampah tersebut didominasi oleh sampah sisa makanan, plastik, dan kertas.

Namun, kepekaan masyarakat Indonesia dengan dampak yang akan terjadi jika tumpukan sampah semakin banyak membuat masyarakat Indonesia semakin kreatif dalam mengolah sampah anorganik dan organik, terutama dengan sampah anorganik.

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai/ tidak mudah busuk tetapi jika tidak dikelola dengan benar dapat tertimbun di dalam tanah dalam jangka waktu yang panjang dan membuat lapisan tanah menjadi rusak contohnya seperti plastik, kertas, botol minuman, kaleng, kaca, hingga keramik.

Sedangkan sampah organik adalah sampah yang dapat terurai tetapi jika tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang tidak sedap contohnya sampah sisa makanan, kulit buah, daun kering, buah busuk, ampas teh, ampas kopi.

Salah satu cara untuk mengolah sampah anorganik agar tidak merusak lapisan tanah/ menumpuk di tempat pembuangan akhir karena sifatnya yang tidak bisa terurai adalah dengan membuat nya menjadi suatu barang yang memiliki nilai guna/ nilai jual (recyle).

Setiap sampah anorganik dapat dibuat menjadi suatu barang yang memiliki nilai guna/ nilai jual tinggi jika berada di tangan orang tepat, banyak masyarakat Indonesia yang sudah sadar akan hal ini membuat semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi kreatif dalam mengolah sampah anorganik menjadi barang yang memilki nilai guna/ nilai jual yang tinggi.

Oleh karena itu, kami mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 77 Gelombang 3 melaksanakan kegiatan mengolah sampah anorganik menjadi suatu barang kerajinan tangan yang memiliki nilai guna di Panti Asuhan Mamba’ul Hikmah.

Beberapa contoh barang yang dihasilkan dari pengolahan sampah anorganik adalah:

  • Vas bunga dari botol plastik/ kaca;
  • Tas dari plastik;
  • Kap lampu dari botol plastik;
  • Wadah alat tulis dari botol;
  • Hiasan pigura dari keramik;
  • Gantungan dari botol plastik;
  • Tempat sampah dari karet ban;
  • Tempat sampah dari galon bekas;
  • Pot bunga dari kaleng;
  • Bunga palsu dari botol/ sedotan/ sendok plastik bekas.

Dalam kegiatan yang kami laksanakan, kami membebaskan anak-anak Panti Asuhan Mamba’ul Hikmah membuat berbagai jenis kerajinan tangan yang memiliki nilai guna. Anak anak menggunakan kreativitasnya dalam berkreasi membuat barang-barang tersebut.

Selain mengajarkan tentang mengolah sampah anorganik kami juga memberikan materi tentang sampah organik dan anorganik kepada anak anak sehingga setelah kegiatan ini selesai anak-anak tetap mendapatkan bekal pengetahuan untuk kedepannya.

Setelah selesai dalam kegiatan ini anak-anak merasa puas dan senang dengan hasil kerajinan yang mereka buat. Kami berharap semoga ilmu yang kami berikan kepada anak anak Panti Asuhan Mamba’ul Hikmah menjadi barokah dan bermanfaat sehingga diharapkan anak-anak Panti Asuhan Mamba’ul Hikmah dapat mengenal sampah organik/ anorganik, mengolah sampah anorganik dengan benar dan menjadikan sampah anorganiak menjadi suatu barang yang memiliki nilai guna/ nilai jual yang tinggi (rycyle).

Penulis: PMM UMM Kelompok 77 Gelombang 3
1. Christyo Farizky Ajie
2. Rokhman Hidayat
3. Tasya Naswa Athiyya
4. Aysa Puji Pramustya
5. Durriyyah Lu’ay Sampurno
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI