Batam – Nilai-nilai Pancasila sejatinya tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga pedoman hidup sehari-hari. Hal ini tercermin dalam aktivitas harian yang dijalankan oleh Panti Jompo Yayasan Budi Sosial Batam.
Pada tanggal 19 Juni 2025 mahasiswa UIB dengan kelompok yang terdiri dari 3 orang dengan Johan Ryanto Manurung, Louis Wijaya Ang, dan Faradilla Shava Ramadhani berkesempatan untuk datang berkunjung ke Panti Jompo Budi Sosial.
Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas akhir mata kuliah Pancasila yang bertujuan sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi langsung bagi lansia yang membutuhkan bantuan di sana, yang dipimpin oleh Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIB.
Panti Jompo Budi Sosial merupakan sebuah lembaga yayasan menyediakan tempat tinggal, perawatan, dan pendampingan emosional bagi lansia yang tidak memiliki keluarga atau yang mengalami keterbatasan dalam kehidupan sehari-hari serta menyediakan bantuan kepada lansia yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
Panti jompo budi sosial juga menyediakan bantuan kesehatan fisik dan mental kepada lansia yang tinggal di panti tersebut.
Panti ini mulai beroperasi sekitar tahun 2018 dan kini dikelola di beberapa lokasi di Batam, berpusat di Lubuk Baja dengan cabang Yayasan di ruko Kawasan Tos 3000, Sakura Garden, Batu Ampar, Baloi, dan Barelang.
Di cabang utama, terdapat 55 lansia dan 8 perawat di mana 7 pengurus tinggal di pantinya dan sumber makanan mereka semuanya datang dari sumbangan berbagai pihak termasuk Dinas Sosial.
“Kami tidak ingin hanya sekadar menyediakan atap dan ranjang, tapi juga menghadirkan ketenangan, kasih sayang, dan rasa layak untuk mereka yang sudah banyak memberi pada hidup,” tutur salah satu pengurus yayasan.
Kedatangan mahasiswa UIB disambut baik oleh pengurus dan para lansia panti jompo budi sosial. Mahasiswa melaksanakan kegiatan kemanusiaan dengan memberikan sumbangan berupa makanan dan bahan pangan lainnya, juga mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang kegiatan sehari-hari di panti tersebut dan bagaimana para pengurus merawat para lansia yang berada di panti tersebut.
Selain itu, pihak panti juga menjaga emosi dan kualitas hidup penghuni dengan menyediakan kegiatan ringan. Untuk lansia yang sakit, aktivitas dibuat fleksibel unutuk mencegah kondisi memburuk.
Fasilitas pun tersedia untuk lansia yang meninggal, abu mereka diserahkan ke keluarga atau disalurkan ke lembaga keagamaan sesuai keyakinan mereka.
Baca Juga: Mahasiswa UIB Pengabdian Masyarakat ke Panti Jompo Budi Sosial: Sebuah Pengalaman Berharga
Kehidupan Harian yang Manusiawi
Panti jompo budi sosial menyediakan aktivitas untuk orang orang lansia untuk mendampingi emosi mereka seperti jalan jalan. Juga untuk orang yang sakit tidak dapat mengikuti aktivitas tersebut mewaspadai tiba-tiba jatuh sakit lebih parah.
Kadang ada aktivitas yang disediakan pihak luar, mereka juga berkumpul saat hari imlek tapi cuma hari itu karena perawatan diprioritaskan.
Tantangan dan Harapan
Yayasan ini masih menghadapi keterbatasan dana, minimnya tenaga medis, serta kekurangan relawan tetap. Namun, semangat para pengurus tak surut. Mereka berharap ada lebih banyak kalangan muda yang terlibat, bahkan hanya untuk sekadar mendengarkan cerita para lansia.
Menyalakan Asa lewat Aksi Nyata
Panti Jompo Yayasan Budi Sosial Batam adalah cerminan dari Indonesia yang sesungguhnya–tempat di mana kepedulian, gotong royong, dan keadilan sosial masih bisa ditemukan. Ia bukanlah tempat yang megah, tetapi menghidupkan nilai-nilai bangsa dengan penuh keikhlasan.
“Membahagiakan orang tua di hari tua mereka, itulah bentuk ibadah yang sesungguhnya,” tutup pengurus dengan haru.
Penulis:
1. Johan Ryanto Manurung
2. Faradilla Shava Ramadhani
3. Louis Wijaya Ang
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News