Peran Fisioterapi untuk Meningkatkan Aktifitas Fisik pada Lansia

fisioterapi lansia

Terapi fisik atau fisioterapi adalah prosedur perawatan untuk membantu memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan kemampuan fungsi gerak pasien yang disebabkan oleh kondisi tertentu, baik karena cedera, penyakit, maupun penurunan kondisi fisik akibat faktor usia. 

Lansia adalah seseorang yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Lansia d dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu lansia potensial dan lansia tidak potensial.

Lansia potensial adalah Lansia yang masih mampu untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa. Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Pehamanan Alat Fisioterapi Pada Infrared (Ir)

Seiring bertambahnya usia mengakibatkan penurunan aktifitas fisik pada lansia. Aktifitas fisik yang berkurang dapat menyebabkan lansia rentan terkena penyakit atau mengalami cedera.

Manfaat fisioterapi terhadap lansia

Terdapat beberapa jenis gangguan kesehatan yang cukup sering dialami oleh orang lanjut usia, di antaranya radang sendi (arthritis), penyakit Parkinson, stroke, patah tulang, osteoporosis, atau cedera karena terjatuh, berolahraga, dan pengaruh berat badan berlebih (obesitas). 

Fisioterapi kepada lansia bisa saja diperlukan untuk membantu memulihkan kondisi fisik serta mengurangi risiko ketidakmampuan tubuh dalam bergerak dan beraktivitas tersebut. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa perawatan terapi fisik ini harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati.

Berikut adalah beberapa manfaat fisioterapi lainnya bagi lansia:

  • Mengurangi dampak fisik akibat terjatuh, kecelakaan, atau operasi;
  • Mempertahankan kekuatan otot;
  • Menjaga keseimbangan tubuh;
  • Meningkatkan mobilitas atau gerakan tubuh;
  • Meningkatkan kemandirian dalam beraktivitas.

Prosedur Fisioterapi bagi Lansia

Sebelum menjalani program fisioterapi, para pasien diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk menentukan jenis fisioterapi yang tepat sesuai kebutuhan sekaligus memahami masalah kesehatan apa yang dialami oleh lansia.

Biasanya dalam satu kali sesi fisioterapi membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit yang dilakukan selama beberapa minggu. Hal ini bisa berbeda-beda setiap individu, tergantung dari jenis fisioterapi dan durasi waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan fungsi gerak tubuh.

Baca juga: Pehamanan Alat Fisioterapi pada TENS

Jenis fisioterapi bagi lansia bisa terdiri dari beberapa bentuk perawatan, meliputi:

  • Program pencegahan cedera dan patah tulang;
  • Program peningkatan kekuatan, gerakan, dan mobilitas;
  • Program pijatan relaksasi pada otot yang tegang;
  • Program untuk meredakan rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu;
  • Program latihan khusus bagi penderita osteopenia atau osteoporosis;
  • Program akupuntur.

Hal yang harus dipahami bahwa fisioterapi bagi lansia merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Alangkah baiknya diskusi terlebih dahulu dengan fisioterapis mengenai kondisi yang dialami sebelum dan sesudah menjalani fisioterapi demi kenyamanan pasien. Selain itu, dukungan dan bantuan dari orang sekitar, terutama keluarga juga sangat penting bagi para lansia.

Penulis: Firdaus Septhy Ardhyan
Mahasiswa Fisioterapi Universitas Binawan

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI