Menjembatani Masa Lalu dan Masa Depan dengan Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital
Ilustrasi Wayang Golek (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Indonesia menjadi negara yang kaya akan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerahnya, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua, di mana semboyan tersebut menegaskan bahwa meskipun bangsa Indonesia berbeda-beda dan memiliki banyak budaya, tetapi tetap memegang prinsip persatuan.

Kebudayaan lokal menjadi identitas suatu bangsa dengan berbagai keragaman, di antaranya adalah upacara adat yang dilaksanakan untuk berbagai tujuan seperti penghormatan atau ungkapan rasa syukur. Rumah, pakaian, tarian, lagu, dan alat musik sebagai ciri khas suatu daerah, serta kuliner yang sering diwariskan dari generasi ke genarasi lainnya.

Di era gempuran teknologi yang semakin pesat dan kehidupan yang semakin modern, generasi muda saat ini mulai perlahan melupakan kebudayaan yang sudah seharusnya kita jaga dan lestarikan sebagai lambang atau simbol kebanggan tanah air.

Hilangnya minat atau kurangnya pengetahuan terhadap suatu kebudayaan bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti paparan terus-menerus terhadap budaya asing melalui internet membuat generasi muda lebih tertarik pada budaya popular di negara lain.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kurangnya kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan budaya menyebabkan generasi muda merasa asing sehingga tidak adanya pemahaman lebih lanjut mengenai pentingnya melestarikan budaya. Terdapat juga persepsi lain yang beranggapan bahwa budaya tradisional itu kuno dan tidak sesuai dengan zaman sekarang.

Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat mampu mengubah cara kita hidup, namun di sisi lain digitalisasi juga mempermudah akses kita dengan dunia, maka dari itu kita harus mencari cara bagaimana agar budaya lokal masih tetap bertahan dan relevan dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern ini.

Ternyata terdapat banyak hal yang bisa dilakukan untuk melestarikan budaya lokal di era digital, beberapa di antaranya adalah dengan mengajak generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal melalui kegiatan-kegiatan yang bisa menarik perhatian anak muda pada zaman sekarang.

Contohnya membuat konten-konten mengenai budaya dengan memperlihatkan tradisi yang unik dipadukan dengan pakaian adat dan iringan musik yang khas. Selain itu, kita juga bisa membuat video tutorial memasak makanan tradisional atau memasarkan makanan khas daerah secara online agar terjangkau oleh semua orang.

Baca juga: Lenong: Melestarikan Seni Tradisional Betawi di Tengah Arus Modernisasi

Berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mengadakan festival budaya atau pertunjukan seni seraya mengadakan workshop kerajinan dari berbagai daerah lalu memperlihatkan hasilnya pada saat festival budaya berlangsung. Lalu, dengan mendukung produk lokal juga menjadi bagian dalam melestarikan budaya seperti membeli dan menggunakan produk-produk lokal sekaligus membantu perekonomian masyarakat setempat.

Dalam bidang pendidikan juga terdapat cara untuk melestarikan budaya lokal dengan menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka, di mana pada kurikulum tersebut terdapat sistem pembelajaran P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu tema dari P5 tersebut  ialah kearifan lokal yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempelajari budaya lokal serta menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap budaya daerahnya.

Mempelajari Bahasa daerah kini bisa lebih mudah dengan memanfaatkan teknologi digital menggunakan aplikasi yang tersedia di Playstore atau Appstore seperti Badaju atau Kamus Bahasa Daerah Indonesia yang menyediakan berbagai Bahasa daerah di Indonesia. Di tambah adanya platform seperti Instagram, TikTok, Youtube bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi secara kreatif agar dapat menarik perhatian generasi muda.

Melestarikan budaya lokal bukan hanya sekedar menjaga tradisi turun temurun, tetapi juga memiliki banyak manfaat lain, salah satunya dapat meningkatkan rasa identitas  yang lebih kuat dan menghargai keberagaman. Budaya lokal juga menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah habis bagi para seniman dan kreator lainnya.

Pelestarian budaya lokal adalah tanggung jawab kita bersama, terlebih di era digital ini bukanlah tugas yang mudah untuk di lakukan, namun dengan memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan kreatif kita dapat menjembatani masa lalu dan masa depan, serta memastikan bahwa warisan budaya tetap berkembang dan relevan bagi masa mendatang.

Melestarikan budaya lokal di era digital menjadi upaya yang sangat penting untuk menjaga akar identitas kita dengan melibatkan generasi muda secara aktif dalam menemukan keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan inovasi modern.

Perlu diingat untuk melestarikan budaya di mulai dari diri kita sendiri dengan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Mari Bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya agar tetap hidup di era digital.

 

Penulis: Siti Robiah Aliya
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Suryakancana

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses