Menulis Itu Mudah

menulis

Seorang penulis awalnya adalah seorang pembaca. Agak aneh ketika ada penulis yang tidak suka membaca. Perumpamaannya seperti sutradara film tapi tidak suka nonton Film atau Seperti Pemain Bola Tapi tidak suka Main Bola. Jadi sebelum menulis saya sarankan untuk membaca buku terlebih dahulu.

Kita seringkali menjumpai pertanyaan bagaimana cara menulis? Bagaimana cara menentukan ide awal ketika ingin menulis? Pertanyaan yang hampir sama setiap kali ada seminar ataupun workshop menulis. Berhentilah bertanya yang sebetulnya pertanyaan itu tak perlu ditanyakan, saya kira sudah tahu jawabannya.

Yang diperlukan untuk memulai sebuah tulisan pertama adalah Niat. Ya betul karena segala sesuatu harus disertai dengan niat, jika tidak ada sama sekali niatan untuk menulis jangan dilanjutkan karena menulis itu bukan paksaan, menulis itu adalah cara kita mengekspresikan diri melalui kata-kata yang dirangkai sedemikian rupa. Setelah niat menulis itu muncul langkah selanjutnya adalah duduk, Diam, lalu mulailah menulis, menulis dan menulis.

Lantas darimana kita mendapatkan ide? Sebenarnya dalam hal ini mudah karena setiap hari yang kita lakukan itu bisa ditulis. Entah itu di kuliah atau di sekolah atau dimana saja karena setiap hari pasti ada saja yang menarik untuk ditulis. Sebagai contoh setiap ada kejadian menarik saya langsung mengambil ponsel lalu Mulai menulis. Bisa dilakukan juga di buku atau terserah kalian ingin menulis dimana. Karena itu bisa jadi diary tersendiri.

Ketika sudah kehabisan ide atau merasa bosan menulis Berhenti sejenak. Otak juga perlu istirahat. Dan jangan pernah membiasakan meninggalkan tulisan yang belum jadi karena merasa kehabisan ide. Kalau Anda terbiasa dengan itu maka kita akan punya kebiasaan buruk yaitu lari dari tanggung jawab di kehidupan sehari-hari.

“Omong kosong kalau ada yang bilang menulis itu mudah. Tapi omong kosong juga kalau ada yang bilang menulis itu sulit. Menulis itu hanya rumit. Rumit itu bukan sulit “begitulah kutipan di buku karya bung Puthut Ea .

Tidak Ada Penulis Hebat, yang Ada Hanyalah Penulis yang Terlatih dan Beruntung

Kita harus yakin bahwa apa yang kita tulis itu bagus. Jika kita merasa bahwasanya tulisan kita jelek jangan berharap orang lain menilai bagus. Kalau tulisan kita bagus tapi pembaca beranggapan jelek setidaknya ada yang mengatakan tulisan kita itu bagus ialah diri kita sendiri. Jika kita sering menulis akan ada pengalaman, dan karakter tulisan lahir lewat puluhan bahkan ratusan kali percobaan menulis.

Letak seni menulis adalah di bagian cara mengakhiri sebuah tulisan. Hal itu tidak mudah dilakukan oleh seorang penulis. Jadi sebelum mengakhiri tulisan adalah bagaimana tulisan kita sampai ke pembaca dengan cara memperindah kalimat demi kalimat, serta mendapatkan Emosi para pembaca.

Saya harap ketika anda sudah membaca tulisan ini akan termotivasi untuk membaca dan menulis. Karena saya teringat kutipan salah satu Sastrawan hebat yang dimiliki Bangsa Indonesia. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
– Pramoedya Ananta Toer –

Jika bukan sekarang kapan Lagi? Mulailah menulis apa saja dari sekarang. Dan buktikan kepada dunia bahwa kita juga bisa menjadi penulis yang mengukir sejarah.

Arditta S.m

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI