Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

Model Pembelajaran CTL

Pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang dianjurkan dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan, maka pembelajaran tersebut perlu dikembangkan.

Pembelajaran kontekstual (contextual teaching learning) yaitu pembelajaran yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dengan kehidupan mereka sehari- hari.

Hal ini melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu; konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan penelitian sebenarnya (authentic assessment).

Proses pembelajaran bukan sekedar mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalaminya, lebih mementingkan strategi daripada hasil pembelajaran, siswa didorong untuk mengerti apa arti belajar, apa manfaatnya belajar, dan bagaimana mencapainya. Dengan demikian mereka memposisikan diri sebagai pihak yang membutuhkan bekal hidup di masa depan.

Bacaan Lainnya

Pembelajaran kontekstual (contextual teaching learning) adalah sebuah sistem pembelajaran yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, suatu pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan knoteks kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Bagaimana Model Kontekstual Diterapkan pada Materi Pecahan?

Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)

Kelebihan

Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) menjadi lebih bermakna, artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.

Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntut untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghafal”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran (Contextual Teaching Learning) adalah siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pengetahuan siswa berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya.

Kelemahan

Pembelajaran kontekstual CTL (Contextual Teaching Learning), guru lebih intensif dalam membimbing karena dalam metode CTL karena guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa.

Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.

Peran guru bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Guru memberikan perhatian dan bimbingan yang eksra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

 

 

Penulis:

  1. Nurih Marselina Br Ginting
  2. Rany Latersia Br Purba
  3. Eliana Paulima
  4. Erlikasna Br Milala
  5. Nola Hasian Berutu
  6. Geres Juliani Br Ginting
  7. Paloma Pakpahan
  8. Jeliana Br Hutagaol
  9. Natalia Br Sembiring Pandia
  10. Rehna Sry Talenta Br Ginting
  11. Regina Putri D Br Tarigan

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Quality

Dosen Pengampu: Hasni Suciawati S.Pd.,M.Pd

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses