A. Visi, Misi, dan Usaha Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia terus berkembang mulai dari bidang kesehatan, bidang kesejahteraan sosial, bidang kaderisasi, hingga di bidang pendidikan dengan visi misi yang dianut oleh Muhammadiyah sebagai berikut:
Visi Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin menuju terciptanya/ terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya[1].
Misi Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar memiliki misi:
- Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW;
- Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan;
- Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an sebagai kitab Allah terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat manusia;
- Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat[2].
Usaha Muhammadiyah
Muhammadiyah dalam mewujudkan visi dan misi geraknya menempuh langkah-langkah/ usaha sebagai berikut:
- Mempergiat dan memperdalam penyelidikan agama Islam untuk mendapatkan kemurniannya dan kebenarannya;
- Memperteguh iman, menggembirakan, dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlak;
- Memajukan dan inovasi dalam bidang pendidikan serta memperluas ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian;
- Mempergiat dan menggembirakan tablig;
- Menggemberikan dan membimbing masyarakat untuk membangun dan memelihara tempat ibadah dan wakaf;
- Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan menurut tuntunan agama Islam;
- Membina dan menggerakkan angkatan muda sehingga menjadi kader Muhammadiyah, kader agama, dan kader bangsa;
- Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam[3].
Dari visi dan misi Muammadiyah dapat dilihat bahwa Muhammadiyah berkeinginan untuk mecerdaskan bangsa NKRI yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis.
Hal ini memucunlkan suatu ciri khas dalam pengajaran pendidikan agama oleh Muhammadiyah contohnya adalah mata kuliah Al-Islam Kemuhamadiyahan (AIK) sebagai bentuk dakwah yang disampaikan dalam bentuk pendidikan oleh Muhammadiyah.
B. Muhammadiyah sebagai Gerakan Pendidikan
Menurut Djarnawi, gagasan untuk mendirikan Muhammadiyah timbul dalam hati sanubari K.H. Ahmad Dahlan sendiri karena didorong oleh sebuah ayat dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 104 yang bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Inndonesia sebagai berikut:
“Dan hendaklah di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.[4]”
Seiring perkembangaan zaman Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dalam pengembangan gerakannya di bidang pendidikan akhirnya Muhammadiyah membuka sebuah universitas pertama yaitu Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Provinsi Sumatera Barat bahkan di Indonesia. UM Sumatera Barat merupakan perubahan bentuk dari gabungan (merger) beberapa Sekolah Tinggi Muhammadiyah yang mulai berdiri di Sumatera Barat pada Tahun 1955.
Penggabungan Sekolah Tinggi Muhammadiyah di Sumatera Barat, di antaranya adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Padang Panjang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Teknik (STIT) Muhammadiyah Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Muhammadiyah Payakumbuh, dan Akademi Manajemen (AMA) Muhammadiyah Padang[5].
Cikal bakal Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, resmi berdiri pada tanggal 18 November 1955, ditandai dengan diresmikannya Fakultas Falsafah dan Hukum di Padang Panjang oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah AR. Sutan Mansur.
Rektor pertama adalah Dr. H. Ali Akbar dan sebagai Dekan adalah Drs. Danuhusodo, kemudian dilanjutkan oleh Mr. Ezidin. Fakultas ini sekaligus menandai berdirinya Universitas Muhammadiyah pertama di Indonesia[6].
Universitas Muhammadiyah terus berkembang dan akhirnya tahun 1964 berdirilah Universitas Muhammadiyah Malang yang pada saat ini telah memiliki tiga kampus yang masing-masing berada di Kota Malang.
Kampus I terletak di Jalan Bandung Nomor 1, Kampus II terletak di Jalan Bendungan Sutami 188A, dan kampus III terletak di Jalan Raya Tlogomas Nomor 246. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang.
Pada awal berdirinya UMM merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta Nomor 71 tanggal 19 Juni 1963[7].
Pada waktu itu, UMM mempunyai tiga fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966[8].
C. Muhammadiyah sebagai Gerakan Ekonomi
Ekonomi menurut Muhammadiyah diartikan sebagai sebuah kegiatan amal usaha. Amal usaha ekonomi sendiri berarti suatu usaha persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan dalam bidang ekonomi, yang menjunjung tinggi agama Islam serta memakmurkan kondisi perekonomian masyarakat.
Sedangkan amal usaha Muhammadiyah berarti suatu usaha dari usaha-usaha persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan, yaitu berguna untuk menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga dapat terwujudnya masyarakat utama yang diridhai Allah SWT[9].
Amal usaha Muhammadiyah dalam bidang ekonomi juga mengemban amanah untuk membimbing masyarakat ke arah perbaikan sesuai dengan ajaran Islam serta meningkatkan kualitas pengelolaannya.
Amal usaha di bidang ini meliputi BPR, MBT, koperasi, dan biro perjalanan. Selain dari amal usaha, Muhammadiyah juga mengembangan suatu gerakan yang memiliki peluang luar biasa dengan memformulasikan model gerakan ekonomi produktif[10].
Model ekonomi Muhammadiyah perlu mendapat dukungan dari perguruan tinggi Muhammadiyah untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dukungan ini berupa pendampingan sepeti yang dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat, namun kapasitasnya perlu ditingkatkan dan lebih fokus terhadap kualitasnya.
Majelis Pembina Ekonomi Muhammadiyah pada era kepemimpinan M. Amien Rais telah merumuskan tiga hal, yaitu:
- Mengembangkan amal usaha milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan ekonomi organisasi Muhammadiyah;
- Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah;
- Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.
Mengembangkan gerakan ekonomi Muhammadiyah dengan meberdayakan atau memberikan peluang untuk lebih kreatif bagi para pelaku ekonomi Muhammadiyah akan memberikan dampak yang lebih positif bagi Muhammadiyah dan warganya[11].
Penulis: Muhammad Hendra Sukmanegara
Mahasiswa Jurusan Program Studi Ilmu Hukum Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Sumber
Admin, Sejarah Singkat UMM, https://www.umm.ac.id/
Admin, Sejarah, https://umsb.ac.id/
Mochammad Arya Irgo Pratama, Model Ekonomi Produktif Penguat Gerakan Ekonomi Muhammadiyah, https://www.malangtimes.com/
PCM Metro Barat, Visi, Misi, Usaha dan Karakter Gerakan Muhammadiyah, https://www.pcmmetrobarat.com/
Rizky Nur Handayani, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pendidikan, https://www.kompasiana.com/
Subair, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Ekonomi, https://subair3.wordpress.com/
[1] PCM Metro Barat, Visi, Misi, Usaha dan Karakter Gerakan Muhammadiyah, https://www.pcmmetrobarat.com/
[2] Ibid
[3] Ibid
[4] Ibid
[5] Admin, Sejarah, https://umsb.ac.id/
[6] Ibid
[7] Admin, Sejarah Singkat UMM, https://www.umm.ac.id/
[8] Ibid
[9] Mochammad Arya Irgo Pratama, Model Ekonomi Produktif Penguat Gerakan Ekonomi Muhammadiyah, https://www.malangtimes.com/
[10] Ibid
[11] Subair, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Ekonomi, https://subair3.wordpress.com/
Blog ini sangat memberikan informasi yang bermanfaat, saya akan menyarankannya ke kolega saya.