Pasanganmu Punya Kebiasaan Silent Treatment? Yuk Kenali Dampak dan Cara Mengatasinya!

Dua pasangan yang saling melakukan silent treatment saat ada masalah dalam hubungan. freepik
Dua pasangan yang saling melakukan silent treatment saat ada masalah dalam hubungan. (Source: freepik)

Dalam setiap hubungan, kita pasti pernah mengalami pertengkaran, entah itu disebabkan oleh konflik besar maupun konflik kecil. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menghadapi konfliknya di suatu hubungan. Namun, sebagian besar dari mereka memilih untuk berdiam dan menghindar hingga konflik dan situasi mereda. Sikap inilah yang disebut dengan silent treatment, dimana mereka enggan untuk berkomunikasi dengan orang yang berkonflik dengannya sehingga masalah nya pun tak kunjung usai dan semakin rumit. Tidak heran jika silent treatment seringkali disebut sebagai perilaku yang kenakak-kanakan dan menyebalkan.

Dampak dari Silent Treatment

Pasangan yang sedang melakukan silent treatment terhadap satu sama lain
Pasangan yang sedang melakukan silent treatment terhadap satu sama lain. (Source: freepik.com)

Sebenarnya, silent treatment adalah bentuk reaksi dari seseorang saat seseorang merasa frustasi dan kelelahan dalam menghadapi masalah. Orang tersebut akan diam sementara waktu untuk meredam emosinya. Namun, jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama, maka dapat memberikan dampak buruk bagi orang lain.

Silent treatment dapat digunakan sebagai alat manipulasi sehingga pada saat seseorang didiamkan, maka mereka akan merasa bingung, merasa bersalah, takut, marah, merasa tidak dihargai, dan frustasi. Jika hal ini dialami secara terus menerus, dampak ini dapat berujung ke kesehatan orang itu sendiri seperti depresi, gangguan makan, dan sindrom kelelahan kronik.  

Bacaan Lainnya

Sikap ini seringkali muncul dalam hubungan-hubungan yang kita miliki, terutama dalam hubungan asmara. Padahal sikap ini bukannya memperbaiki hubungan tetapi malah makin merusak hubungan yang berujung menjadi toxic relationship.

Tidak adanya pembahasan dari setiap masalah yang ada, masalah tersebut menjadi menumpuk. Dengan begitu, terjadi ketidaknyamanan dan kurang keintiman dari kedua belah pihak karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengutarakan isi hatinya, kemudian berakhir dengan perpisahan.

Cara Mengatasi Silent Treatment

Pasangan yang sedang mendiskusikan masalah dalam hubungan.
Pasangan yang sedang mendiskusikan masalah dalam hubungan. (Source: Pexels.com)

Silent treatment terdengar hanya sepele, tetapi ia bisa berdampak besar terhadap kesehatan dan mental dari orang yang didiamkan, serta keintiman hubungan itu sendiri. Lalu, bagaimana cara mengatasi silent treatment dalam suatu hubungan? Mari simak beberapa tips dibawah ini!

1. Jangan Berasumsi Sendiri

Terkadang saat kita sedang didiamkan oleh seseorang, kita akan berasumsi sendiri sesuai dengan pikiran kita. Hal ini dapat berujung dengan pembelaan diri, kemarahan, dan kedendaman. Maka, hindarilah asumsi-asumsi dari diri sendiri yang tidak dapat dipastikan kebenarannya dan malah membuat kesalahpahaman.

2. Mendekatkan Diri dan Bersikap Tenang

Pada saat seseorang melakukan silent treatment kepada kita, alangkah baiknya jika kita tidak melakukan hal yang sama kepadanya. Kita dapat menurunkan ego kita dan menenangkan diri kita terlebih dahulu, kita juga dapat memberi mereka waktu yang singkat untuk meredamkan emosinya. Jika suasana sudah lebih baik, maka kita dapat mulai menanyakan mengapa dia bersikap seperti itu dan mulailah mengajak berdiskusi untuk mengungkapkan isi hati masing-masing secara jujur dan terbuka.

3. Perhatikan Pemilihan Kata saat Berbicara

Terkadang saat kita sedang menahan emosi, kita pasti tidak sengaja menggunakan kata-kata yang dapat melukai hati orang lain. Pada hal ini, hindarilah kata-kata tersebut dan gantilah dengan kata-kata yang tidak menyakiti saat mengutarakan isi hati.

4. Menjadi Pendengar yang Baik

Dalam berdiskusi, kita tidak boleh hanya mengutamakan pendapat kita. Namun, kita harus menjadi pendengar yang baik terhadap orang lain sehingga orang lain merasa dihargai dan dimengerti. Hindarilah interupsi pada saat pihak lain sedang berbicara, bicaralah secara bergiliran. Hal ini juga membantu kita membentuk komunikasi yang efektif dimana tidak terjadi kesalahpahaman antar kedua belah pihak dan pesan yang disampaikan juga dapat diterima dengan baik.

5. Saling Mengerti dan Memaafkan Satu Sama Lain

Setelah mendengar isi hati pasangan, mereka akan berharap bahwa perasaannya dianggap penting dan valid. Dengan kata lain, kita tidak boleh bersikap mempertahankan diri (defensive) terhadap apa yang dia katakan. Lalu, kita juga harus membuka pintu maaf bagi pasangan kita, begitu juga sebaliknya. Setelah mendiskusikan masalah ini, kita juga dapat mengevaluasi diri masing-masing dan berkembang bersama menjadi lebih baik lagi.

Dengan mengikuti tips-tips yang telah dipaparkan diatas, sikap silent treatment yang awalnya malah makin memperburuk hubungan dapat teratasi. Jangan cepat menyerah jika pasanganmu masih suka bersikap seperti itu, diskusikan bersama apa yang menjadi masalahnya. Ingat! Jika adalah masalah dalam hubungan, yang dibuang adalah masalahnya bukan hubungannya.

Penuli: Callista Cleopandora Friska
Mahasiswa Jurusan Mass Communication Universitas Bina Nusantara

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.