Pembelajaran Ilmu Tajwid melalui Reels Instagram: Menumbuhkan Minat Belajar PAI bagi Generasi Muda

Pembelajaran Ilmu Tajwid
Ilustrasi Pembelajaran Ilmu Tajwid (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Seiring berjalannya waktu, banyak kemajuan yang dapat ditemukan dalam kehidupan ini. Beberapa hal diantaranya yaitu dalam bidang pendidikan dan teknologi.

Dalam bidang pendidikan, perkembangan yang muncul secara bertahap memiliki nilai kebermanfaatan, baik untuk pendidik maupun peserta didik. Begitu juga pada bidang teknologi, kemajuan dalam bidang teknologi menjadi suatu hal yang relatif lebih utama disorot oleh masyarakat umum.

Karena dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, orang-orang senantiasa berlomba-lomba untuk menunjukan eksistensi dirinya secara up to date. Perkembangan zaman senantiasa menuntut manusia untuk meng-upgrade diri dalam konteks informasi dan segala kebaharuan yang ada.

Kita pastinya telah menemukan berbagai macam bentuk kemajuan dalam bidang pendidikan dan teknologi. Misalnya, pendidik mampu menyediakan atau menyiapkan sarana pembelajaran yang lebih menarik dan unik. Dengan bantuan alat elektronik seperti Laptop, Proyektor, dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, pendidik juga dapat memberikan metode pembelajaran dengan dikolaborasikan melalui kemajuan teknologi seperti akses media pembelajaran melalui aplikasi Google Classroom, Zoom Meeting, Google Meet, Kahoot, Quizizz, dan akses media pembelajaran yang lainnya.

Nah jika kita kaitkan suatu pembelajaran dengan beberapa media sosial yang biasa diakses seperti Instagram, Youtube, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya, seperti apa ya bentuk pelaksanaannya? Mari kita bahas!

Baca juga: Pentingnya Teknologi dalam Dunia Pendidikan di Era Sekarang

Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat dekat dengan dunia digital, di mana aktivitas scrolling di media sosial menjadi kebiasaan sehari-hari.

Dengan kemudahan mengakses platform seperti Instagram, mereka terus mencari konten singkat, visual, dan menarik seperti Reels. Kebiasaan ini membuka peluang besar bagi konten edukasi, termasuk pembelajaran agama seperti tajwid, untuk disampaikan dalam format yang menarik dan mudah dipahami.

Ketertarikan Gen Z untuk terus scrolling bisa dimanfaatkan secara positif jika konten yang disajikan sesuai dengan minat mereka dan disajikan secara interaktif.

Di sini, Reels Instagram jadi solusi menarik. Dengan format video yang singkat, konten tajwid bisa dibagi menjadi potongan-potongan kecil yang mudah dicerna. Anak muda yang suka konten visual dan interaktif tentu lebih tertarik belajar jika materi disajikan secara ringan dan tidak membosankan. Fitur-fitur seperti like, comment, dan share juga membuat mereka bisa berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang tajwid.

 

Kelebihan Reels Instagram dalam Pembelajaran Tajwid

Salah satu keunggulan utama dari Reels Instagram adalah jangkauannya yang luas. Berkat algoritma yang terus merekomendasikan konten sesuai dengan preferensi pengguna, video-video tajwid bisa menyebar dengan cepat, bahkan ke orang-orang yang mungkin tidak aktif mencari konten agama.

Durasi video yang pendek membuat pengajar harus menyampaikan materi dengan singkat, langsung, tapi tetap informatif. Misalnya, dalam satu video Reels, pengajar bisa menjelaskan satu aturan tajwid tertentu, seperti cara pengucapan huruf tebal (tafkhim) dan tipis (tarqiq). Ini bikin materi tajwid terasa lebih ringan dan gampang diikuti, sehingga anak muda tidak cepat bosan.

Selain itu, Reels menggabungkan elemen visual dan audio secara efektif. Misalnya, pengajar bisa langsung mencontohkan cara melafalkan huruf hijaiyah dengan suara yang benar, sambil menampilkan visual yang menarik. Ini membantu siswa lebih mudah memahami dan mempraktikkan ilmu tajwid.

 

Reels Instagram sebagai Wadah Komunitas

Di luar kemudahan dalam menyampaikan materi, Reels juga bisa jadi tempat terbentuknya komunitas belajar tajwid secara online. Dengan adanya fitur interaktif, pengguna bisa saling berdiskusi, bertanya, atau memberi masukan tentang materi yang dipelajari. Pengajar juga bisa langsung merespons pertanyaan atau memberikan penjelasan tambahan lewat kolom komentar.

Interaksi seperti ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih hidup dan mendukung, sehingga anak muda nggak merasa belajar sendiri. Mereka bisa lihat bahwa banyak orang lain yang juga belajar tajwid, yang bikin mereka jadi lebih termotivasi untuk terus belajar.

 

Meningkatkan Minat Belajar PAI Secara Umum

Kesuksesan Reels Instagram dalam menyajikan tajwid secara menarik dan interaktif bisa jadi jalan untuk membuka minat anak muda pada PAI secara keseluruhan.

Ketika mereka merasa belajar tajwid itu nggak sesusah yang dibayangkan, mereka mungkin akan lebih tertarik untuk mendalami aspek lain dari PAI, seperti tafsir Al-Quran, hadis, atau fiqh. Dengan begitu, Reels nggak cuma jadi media untuk belajar tajwid, tapi juga bisa memicu rasa ingin tahu anak muda tentang agama secara umum.

Baca juga: Pengaruh Pembelajaran Digital terhadap Minat Belajar Siswa

 

Tantangan dan Keterbatasan

Meski Reels Instagram punya banyak kelebihan, tetap ada batasannya. Durasi video yang singkat kadang tidak cukup untuk membahas materi secara mendalam. Jadi, Reels lebih cocok sebagai perkenalan atau gambaran dasar tentang tajwid, sementara untuk belajar lebih dalam tetap butuh waktu dan metode lain yang lebih intensif.

Selain itu, nggak semua pengajar agama punya kemampuan teknis untuk bikin konten yang menarik di Instagram. Diperlukan pelatihan buat para pengajar agar mereka bisa memanfaatkan platform ini dengan maksimal.

 

Kesimpulan

Belajar tajwid lewat Reels Instagram adalah contoh bagus bagaimana teknologi dan media sosial bisa digunakan secara kreatif untuk meningkatkan minat anak muda terhadap PAI.

Dengan memanfaatkan visual dan audio yang singkat tapi menarik, Reels bisa mengubah cara belajar tajwid jadi lebih menyenangkan. Namun, metode ini perlu didukung dengan pembelajaran yang lebih mendalam dan berkelanjutan agar anak muda tidak hanya tertarik, tapi juga benar-benar menguasai tajwid dengan baik.

 

Penulis:

  1. Achmad Ghiyats Setiawan
  2. Saepul Anwar

Mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, Universitas Pendidikan Indonesia

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses