Pemberdayaan dan Peran Karang Taruna dalam Kegiatan 17 Agustus di Kecamatan Tulangan

Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) di desa/ kelurahan setempat.

Program pemberdayaan Karang bertujuan sebagai wadah pengembangan generasi muda. Karang Taruna merupakan tempat diselenggarakannya berbagai upaya atau kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya para generasi muda dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Karang Taruna ini tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaraan terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggungjawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggungjawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya karang taruna.

Baca Juga: Kegiatan Karang Taruna pada HUT Kemerdekaan

Bacaan Lainnya

Karenanya setiap desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat haruslah dapat menumbuhkan dan mengembangkan Karang Taruna itu sendiri. Karang Taruna sebagai organisasi yang sangat penting di masyarakat bukan hanya sebagai organisasi yang dipandang sebelah mata.

Pada zaman sekarang kebanyakaan orang-orang menginterpretasikan sebagai organisasi yang tidak dapat berkembang, tidak mempunyai kegiatan, dan tidak mempunyai peran, pemuda desa mempunyai potensi untuk dapat mensejahterakan desa dan warganya.

Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan Karang Taruna yaitu kegiatan lomba 17 Agustus dan tasyakuran. Awal berdirinya Karang Taruna di Kecamatan Tulangan ini pada tahun 2016 setelah RT. 56 vakum dari kegiatan internal maupun eksternal.

Lalu salah seorang RT dan wakil RT ini mengadakan kegiatan acara lomba 17 Agustus yang pertama kalinya setelah vakum dari acara tersebut, dan pada saat itu Karang Taruna masih beranggotakan 7 orang saja yang selalu mendukung kegiatan tersebut.

Hingga saat ini Karang Taruna masih berdiri kurang lebih 7 tahun masih dengan bimbingan RT dan dukungan dari warga sekitarnya. Untuk kegiatan dari Karang Taruna tersebut yaitu dengan menyiapkan agenda lomba 17 Agustus. Dari roundown lomba sampai roundown acara tasyakuran.

Baca Juga: Pencegahan Pernikahan Dini di Era Pandemi oleh Mahasiswa UMM bersama Pemuda Karang Taruna

Dalam Karang Taruna ini ada beberapa faktor internal dan eksternal yang menyebabkannya berdiri sampai saat ini yaitu:

  1. Internal: ketua RT yang sangat mendorong dan mendukung setiap kegiatan yang diadakan oleh Karang Taruna, dan beliau selalu mengundang dalam setiap rapat desa, dan juga selalu memberi nasehat untuk karang taruna. Serta adanya kesadaran dari para anak muda (Karang Taruna) terhadap lingkungan itu sendiri.
  2. Eksternal: menjadi contoh dan pedoman dari RT lain karena kepengurusan anggotanya yang kompak dan solid dalam segala kegiatan, maka dari itu Karang Taruna ini dapat bertahan selama itu.

Dalam keanggotaan dan kepengurusan, Karang Taruna ini terdiri dari anggota aktif dan anggota pasif (keanggotaan otomatis). Serta dalam kepengurusan, Karang Taruna ini fungsinya sebagai “pelaksana organisasi” di dalam wilayahnya dan memiliki beberapa struktur kepengurusannya.

Maka dari itu mengenai Pemberdayaan Karang Taruna ini maka diajukan beberapa saran yang diharapkan agar dapat membangun eksistensi Karang Taruna yaitu:

  1. Bagi Karang Taruna sebaiknya lebih meningkatkan program kerja yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat agar hasil yang diharapkan dapat dioptimalkan;
  2. Bagi Karang Taruna diharapkan untuk lebih mempererat kerjasama dengan angotanya agar dapat bekerjasama dengan baik;
  3. Bagi anggota Karang Taruna diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan secara rutin melalui program kerja yang inovatif dan kreatif untuk menarik perhatian pemuda;
  4. Bagi anggota sebaiknya rutin menjalankan proses regenerasi kepengurusan untuk terus menjaga roda organisasi dan eksistensi Karang Taruna.

Penulis: Fuadah Muthmainnah (212020100017)
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Editor: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses