Pengaruh Lingkungan dalam Perkembangan Anak

Pengaruh Lingkungan
Dokumentasi Pengaruh Lingkungan dalam Perkembangan Anak (Sumber: Dokumentasi dari Penulis)

Apa yang ada dibenak Anda ketika mendengar kata ‘lingkungan’?. Mungkin saja ada yang menjawab bahwa lingkungan adalah tempat kita tinggal, daerah, area, kawasan dan sebagainya yang ada di dalamnya. Keluarga adalah lingkungan pertama dan terdekat dalam kehidupan manusia.

Kehidupan kita sebagai mahluk pribadi dan mahluk sosial tidak terlepas dari keadaan atau kondisi dimana kita tinggal. Artinya, lingkungan yang ditinggali berpengaruh besar dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang.

Bagi anak, keluarga adalah lingkungan pertama kali mereka mendapatkan pengetahuan. Bahkan, dari situlah anak belajar untuk bisa berbicara, bersosialisasi dan berinteraksi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Urie Bronfenbrenner, seorang ahli psikologi dari Amerika, mempunyai teori ekologi dimana seorang anak dan lingkungan tempatnya berinteraksi dapat mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang anak.

Seorang anak biasanya akan berada pada suatu ekosistem yang berbeda secara bersamaan dan simultan, mulai dari lingkungan di rumah menuju ke lingkungan sekolah sampai pada akhirnya menuju ke lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat.

Bronfenbrenner membantu kita memahami mengapa kita dapat berperilaku berbeda di lingkungan yang berbeda pula.

Ternyata, cara seseorang dalam lingkungan tersebut berinteraksi maupun bersosialisasi dengan anak akan mempengaruhi bagaimana anak tersebut bertumbuh.

Sebagai contoh, jika anak dibesarkan dalam lingkungan yang baik, santun dan taat beragama maka anak pun menjadi anak dengan kepribadian yang baik, pun sebaliknya.

Jika anak berada di lingkungan yang penuh dengan kekerasan, perkelahian dan lain sebagainya maka anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak baik dan memberontak.

 Pengaruh mikrosistem, dalam salah satu aspek teori ekologi Urie Bronfenbrenner, dapat dilihat dari contoh pola pengasuhan yang sering diterapkan oleh orangtua diantaranya:

Pola Otoriter

Pola otoriter yaitu orangtua menerapkan aturan atau batasan pada anak yang mutlak dan harus dituruti sehingga anak tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat.

Pola Demokratis atau Otoritatif

Pola demokratis atau otoritatif yaitu pola asuh yang menanamkan disiplin pada anak dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orangtua.

Pola Permisif

Pola permisif yaitu membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan, tidak ada aturan yang ketat, bahkan tidak ada pembimbingan sehingga tidak ada pengontrolan dan tuntutan atas anak.

Dengan melihat kondisi perkembangan jaman sekarang ini, maka kita dituntut untuk lebih bersikap peka dan peduli terhadap sekitar untuk menciptakan lingkungan baik dan ramah untuk anak.

Penulis: Sus Priatiningrum
Mahasiswi FKIP PG-PAUD, Universitas Kristen Satya Wacana

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI