Peran Apoteker di Apotek

Apotek
Sumber: istockphoto

Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang berperan di bidang kefarmasian. Lingkup kerja apoteker sangatlah luas, salah satunya yang paling umum, yakni di apotek. Seperti yang kita tahu bahwa apotek merupakan tempat yang menjual segala macam obat-obatan. Tentunya di apotek, apoteker memiliki peran yang sangat krusial.

Mau tahu lebih lanjut? Simak bacaan di bawah ini!

Secara umum, peran apoteker di sebuah apotek adalah memberikan pelayanan secara langsung kepada pasien tentang obat-obatan. Contohnya, apabila pasien mengeluhkan penyakitnya maka apoteker akan memberikan obat yang sesuai dengan keluhan.

Namun, memberikan obat kepada pasien juga tidak semudah itu, ada hal-hal yang perlu dilakukan agar pelayanan dapat berjalan dengan lancar. Apa aja tuh? Nih aku kasih tahu!

Bacaan Lainnya

Metode pelayanan di apoteker pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan dengan pasien swamedikasi dan pelayanan dengan pasien yang menggunakan resep dokter.

Menurut World Health Organization (WHO) pada 2020, swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat modern, herbal, dan tradisional secara mandiri yang dilakukan oleh pasien dengan penyakit ringan.

Artinya, pasien swamedikasi merupakan pasien yang datang ke apotek secara mandiri memberi tahu keluhannya dan mendapatkan obat yang sesuai dengan kondisi pasien.

Baca Juga: Cara Mengatasi Ketergantungan Obat dengan Bantuan Apoteker

Pasien yang datang dengan resep dokter akan menerima pelayanan yang berbeda. Biasanya apoteker akan menerima resep dokter dari pasien. Kemudian resep tersebut di-screening dengan memperhatikan tiga aspek utama, yaitu administratif, farmasi klinis, dan farmakologis.

Setelah apoteker melakukan screening, apoteker akan memberikan obat yang sudah sesuai serta memberi tahu harga obatnya. Terakhir, pasien bisa mengambil obat setelah melakukan pembayaran.

Dalam praktiknya, apoteker tentu saja tidak bekerja sendiri. Pada umumnya, setiap apotek memiliki TTK atau tenaga teknis kefarmasian. Apoteker berkolaborasi dengan TTK dalam menjalankan sebuah apotek.

Baca Juga: Cara Mencegah Overdosis Obat Menurut Apoteker

Bahkan, tenaga non TTK juga bisa bekerja sama dengan apoteker tetapi tugas non TTK seringnya tidak berhubungan dengan kefarmasian sesuai dengan namanya.

Nah, tanggung jawab yang dimiliki keduanya tentu berbeda. Apoteker akan berfokus pada pelayanan kepada pasien, sedangkan TTK dan non TTK akan menangani hal-hal yang bersifat administratif.

Penulis: Nabila Syifa Asshidqi
Mahasiswa S-1 Farmasi Universitas Airlangga

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Referensi:

https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/2560/BAB II.pdf?sequence=3#:~:text=Menurut World Health Organization (WHO,sendiri (WHO, 2020).

Susianti, L., Megawati, F., & Adrianta, K. A. (2024). Pengetahuan dan Sikap Pasien terhadap Swamedikasi Pemilihan Obat Tradisional dan Konvensional di Apotek Dharma Medika Badung. Jurnal Integrasi Obat Tradisional, 14-20.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses