Peran Mahasiswa dalam Melestarikan Bahasa Daerah di Era Globalisasi

Melestarikan Bahasa Daerah
Peran Mahasiswa dalam Melestarikan Bahasa Daerah di Era Globalisasi.

Pernahkah kamu menyadari bahwa semakin hari, semakin sedikit anak muda yang bisa berbicara dalam bahasa daerah mereka sendiri? Di warung kopi, kampus, atau bahkan rumah, bahasa ibu sering kali tergeser oleh bahasa Indonesia formal, bahkan bahasa asing seperti Inggris.

Fenomena ini tak sepenuhnya salah, globalisasi menuntut kita untuk adaptif. Tapi, di balik itu, ada sesuatu yang perlahan hilang: Identitas.

Indonesia adalah negeri dengan kekayaan bahasa yang luar biasa, lebih dari 700 bahasa daerah hidup berdampingan dari Sabang hingga Merauke. Tapi kekayaan ini tidak akan bertahan lama tanpa penjaga. Dan di sinilah peran mahasiswa menjadi krusial.

Mahasiswa bukan sekadar pelajar, mereka adalah penggerak perubahan. Jika mereka diam, maka tak ada yang bisa menjamin bahwa bahasa daerah tidak akan hilang satu per satu.

Bacaan Lainnya

Sebagai mahasiswa, langkah awal bisa dimulai dari menghidupkan kembali bahasa daerah di ruang ruang kecil. Bukan untuk formalitas, tapi sebagai bentuk kebanggaan.

Ketika berbincang dengan teman, menulis caption media sosial, atau mengisi diskusi kelas, bahasa daerah bisa diselipkan sebagai bagian dari ekspresi diri. Bahasa tidak harus kaku, justru bisa hidup karena digunakan.

Lebih dari itu, mahasiswa punya akses ke platform digital yang sangat berpengaruh dengan kreasi-kreasi unik dan ide-ide mahasiswa. Mereka bisa menciptakan konten kreatif yang mengenalkan kembali bahasa lokal bisa dalam bentuk video pendek, puisi, cerita rakyat, bahkan meme untuk menarik minat anak-anak.

Media sosial bukan musuh bahasa daerah bisa jadi alat yang kuat untuk menjangkau generasi muda yang mulai lupa pada akarnya.

Dan yang paling penting: mahasiswa harus menjadi contoh. Jika mereka berani menunjukkan bahwa berbahasa daerah bukanlah hal yang kuno atau malu-maluin, maka persepsi publik perlahan bisa berubah.

Penulis: Steven Sanjaya
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pamulang

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses