Peran Mahasiswa di Era Globalisasi dalam Memanfaatkan AI untuk Melestarikan Budaya Lokal

AI untuk Melestarikan Budaya Lokal

Mahasiswa adalah individu yang mempelajari berbagai disiplin ilmu dan keterampilan untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja serta menjadi anggota masyarakat yang berpengetahuan luas dan terampil.

Dalam masyarakat, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan, pemimpin masa depan, dan pembawa kemajuan di berbagai bidang. Tanggung jawab mereka meliputi pembelajaran, pengembangan diri, partisipasi dalam kegiatan sosial, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Di era globalisasi, mahasiswa memiliki tanggung jawab penting dalam melestarikan budaya lokal. Globalisasi, yang melibatkan integrasi global dan saling ketergantungan antarnegara, membawa tantangan bagi kelestarian nilai dan tradisi lokal.

Namun, teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), memberikan peluang untuk mendokumentasikan, mempromosikan, dan mengembangkan budaya lokal agar tetap hidup dan relevan di tengah modernisasi.

Bacaan Lainnya

Sebagai generasi yang melek teknologi, mahasiswa dapat memanfaatkan AI untuk mendigitalisasi berbagai aspek budaya lokal, seperti seni, musik, tarian, dan bahasa, dalam bentuk arsip digital yang dapat diakses oleh generasi mendatang.

Baca Juga: Peran Mahasiswa secara Kreatif dalam Melestarikan Budaya Lokal di Era Globalisasi

Mahasiswa sebagai Agen Pelestarian Budaya di Era Globalisasi dengan AI

Mahasiswa, sebagai agen perubahan dan pembawa kemajuan, memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal di tengah era globalisasi. Tantangan utama adalah menjaga keunikan budaya bangsa dari ancaman homogenisasi budaya global.

Mahasiswa dapat melakukan pengarahan bagi anak usia dini atau kelas lanjut untuk melestarikan budaya lokal dengan memanfaatkan AI sebagai alat pelestarian budaya sekaligus penghubung antara tradisi lokal dan dinamika global. Dengan inovasi teknologi, mereka dapat merekonstruksi elemen budaya yang hilang, menciptakan aplikasi edukasi, dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan budaya lokal.

Tujuan Utama Mahasiswa dalam Memanfaatkan AI untuk Melestarikan Budaya Lokal

Mencegah Kepunahan Budaya

AI dapat membantu dalam mendokumentasikan, mempromosikan, dan meningkatkan akses terhadap warisan budaya lokal, sehingga dapat dijaga kelestariannya.

Meningkatkan Apresiasi terhadap Budaya Lokal

AI dapat digunakan untuk menciptakan konten kreatif dan menarik yang mengedukasi masyarakat tentang budaya lokal, sehingga meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadapnya.

Memperkuat Identitas Budaya

AI dapat membantu dalam menjaga dan memperkuat identitas budaya lokal, sehingga generasi muda dapat tetap terhubung dengan akar budayanya.

Membangun Jembatan Antara Budaya Lokal dan Global

AI dapat membantu dalam menerjemahkan bahasa lokal dan mempromosikan budaya lokal ke tingkat global, sehingga dapat membangun jembatan antara budaya lokal dan global.

 Baca Juga: Menjembatani Masa Lalu dan Masa Depan dengan Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

Manfaat AI di Era Globalisasi

  1.     Mempermudah dokumentasi dan pelestarian budaya.
  2.     Meningkatkan aksesibilitas dan penyebaran budaya lokal.
  3.     Memberikan pengalaman interaktif dan edukatif.
  4.     Memperkuat identitas bangsa dan kontribusi global.

AI untuk Melestarikan Budaya LokalAI untuk Melestarikan Budaya Lokal

Permasalahan yang Dihadapi

Meskipun memiliki potensi besar, pemanfaatan AI dalam pelestarian budaya lokal juga dihadapkan pada beberapa permasalahan:

  1.     Kesenjangan digital
  2.     Kurangnya sumber daya
  3.     Etika penggunaan AI
  4.     Kurangnya pemahaman tentang AI
  5.     Perubahan budaya yang cepat

Solusi dan Upaya yang Dapat Dilakukan

Kecerdasan buatan (AI) memberikan peluang besar untuk mengatasi tantangan ini dengan cara yang inovatif.  Mahasiswa dapat memanfaatkan AI untuk:

Dokumentasi Digital

Membuat arsip digital yang berisi seni, musik, tarian, bahasa, dan tradisi daerah.

Rekonstruksi Budaya

Menerjemahkan naskah kuno, merekonstruksi seni tradisional, dan menghidupkan kembali cerita rakyat dalam bentuk modern (animasi, buku interaktif).

Pembelajaran Bahasa

Membuat aplikasi pembelajaran bahasa daerah untuk membantu melestarikan bahasa yang hampir punah.

Promosi Budaya Global

Menggunakan AI untuk memahami tren global dan mempromosikan budaya lokal dalam format yang lebih relevan (video pendek, AR, VR).

Baca Juga: Kebudayaan Lokal dalam Era Globalisasi

Kelebihan dan Kekurangan AI dalam Melestarikan Budaya Lokal di Era Globalisasi

Kelebihan AI dalam Melestarikan Budaya Lokal

Aksesibilitas dan Penyebaran Luas

AI memungkinkan penyebaran informasi budaya lokal secara lebih luas dan mudah diakses. Platform daring yang memanfaatkan AI dapat menerjemahkan lagu-lagu daerah, menampilkan seni tradisional dalam format digital yang interaktif, dan mempromosikan produk-produk budaya lokal ke pasar global

Dokumentasi dan Pelestarian yang Lebih Efisien

AI dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan melestarikan budaya lokal dengan lebih efisien misalnya mampu mengenali dan mengklasifikasikan ragam motif batik tradisional, menyimpan cerita dan filosofi di balik setiap coraknya, dan bahkan menciptakan model 3D dari artefak budaya.

Kreativitas dan Inovasi

AI dapat membantu menciptakan konten edukatif yang menarik dan inovatif untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda dan  membantu dalam mengembangkan produk-produk kreatif yang bernilai ekonomi, seperti desain-desain tradisional yang dipadukan dengan teknologi modern.

Kekurangan AI dalam Melestarikan Budaya Lokal

Kemungkinan Hilangnya Sentuhan Manusia

Penggunaan AI yang berlebihan dalam pelestarian budaya dapat mengurangi peran manusia dalam proses kreatif dan interpretasi. AI mungkin tidak mampu menangkap nuansa dan makna budaya yang halus, yang hanya dapat dipahami melalui interaksi manusia dengan budaya tersebut.

Risiko Komersialisasi Berlebihan

AI dapat digunakan untuk mengkomersilkan budaya lokal secara berlebihan, yang dapat mengurangi nilai intrinsik dan makna budaya tersebut. Penggunaan AI dalam memproduksi produk-produk budaya harus dilakukan dengan bijak agar tidak terjebak dalam eksploitasi budaya.

Ketergantungan pada Teknologi

Ketergantungan yang berlebihan pada AI dalam pelestarian budaya dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan dan keterampilan tradisional. Generasi muda mungkin kehilangan kesempatan untuk belajar dan mewarisi budaya secara langsung dari generasi sebelumnya.

 Baca Juga: Peran Mahasiswa di Lingkungan Masyarakat dalam Melestarikan Budaya pada Anak

Kesimpulan

Mahasiswa memegang peranan penting dalam pelestarian budaya lokal di tengah era globalisasi yang penuh tantangan.  Mereka adalah agen perubahan yang dapat memanfaatkan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya. 

Mahasiswa dapat menggunakan AI untuk mendokumentasikan, mempromosikan, dan menciptakan konten budaya yang menarik.  Dengan menjadi inovator teknologi, agen perubahan budaya, advokat etika AI, dan penyebar pengetahuan, mereka dapat memastikan bahwa budaya lokal tetap hidup dan relevan, baik di tingkat nasional maupun global. 

AI dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperkuat identitas bangsa dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada dunia.

 

Penulis:

  1. Maya A. Janett Manullang
  2. Elsi Hebrina Ginting
  3. Ramantha
  4. Rosa Mungkur
  5. Agnes Hasugian

Mahasiswa Jurusan PGSD , Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Dosen Pengampu: Polintan Rehulina Sembiring, S.Pd., M.Pd.

Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses