Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap individu sejak lahir.
Tanpa HAM, kehidupan akan dipenuhi dengan ketidakadilan, penindasan, dan kekacauan.
Hak-hak mendasar, seperti kebebasan berbicara, hak atas pendidikan, dan hak untuk hidup dengan aman tidak akan terlindungi.
Oleh karena itu, perlindungan terhadap HAM menjadi hal yang sangat penting agar kesejahteraan setiap individu di Indonesia dapat terjamin.
Negara memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap warga negara dapat menikmati HAM.
Tanpa perlindungan yang kuat, pemerintah atau kelompok tertentu bisa memiliki kuasa absolut tanpa batasan, yang berpotensi menimbulkan penyalahgunaan wewenang.
HAM juga menjadi prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu dan lembaga, bukan hanya sebagai hak yang melekat sejak lahir, tetapi juga sebagai tanggung jawab bersama untuk memastikan setiap orang diperlakukan dengan adil dan manusiawi.
Baca Juga:Â Hukuman Mati dan Hak Asasi Manusia
Dalam penerapannya, kebebasan individu harus tetap seimbang dengan hak orang lain.
Kesadaran dan edukasi menjadi kunci dalam membangun lingkungan yang menghormati HAM, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di berbagai aspek lain, seperti dunia kerja, pendidikan, dan ruang digital yang semakin berkembang.
HAM tidak hanya soal perlindungan dari diskriminasi atau kekerasan, tetapi juga mencakup akses yang setara terhadap peluang dan kebebasan berekspresi.
Sebagai bagian dari generasi digital, kita memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menjaga ruang ini tetap aman dan inklusif bagi semua.
Lebih dari sekadar memahami hak sendiri, kita juga perlu memperjuangkan hak orang lain, terutama mereka yang kurang mendapatkan perlakuan adil.
Menegakkan HAM bukan hanya soal hukum, tetapi juga bagaimana kita memperlakukan sesama dengan rasa hormat dan empati.
Baca Juga:Â Pelecehan Verbal atau Catcalling sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia: Tanggung Jawab Kolektif yang Tak Bisa Ditawar
Hak asasi manusia (HAM) adalah fondasi utama yang menjamin martabat dan kebebasan setiap individu.
Namun, realitas menunjukkan bahwa pelanggaran HAM masih menjadi persoalan serius di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Ironisnya, pelanggaran ini sering kali terjadi di bawah pengawasan institusi yang seharusnya menjadi pelindung HAM itu sendiri.
Hal ini menegaskan bahwa perlindungan HAM bukan hanya soal peraturan hukum, tetapi juga soal komitmen moral dan politik dari semua pihak.
Tanpa kesadaran kolektif, HAM akan terus menjadi slogan kosong yang kehilangan maknanya.
Penting untuk disadari bahwa perlindungan HAM tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah atau lembaga internasional semata.
Baca Juga:Â Gender Bukan Batasan: Mewujudkan Hak Setara untuk Semua
Masyarakat, terutama generasi muda, harus mengambil peran aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Pendidikan tentang HAM harus dijadikan prioritas agar setiap individu memahami bahwa hak mereka tidak hanya sebatas kebebasan pribadi, tetapi juga tanggung jawab untuk menghormati hak orang lain.
Dengan pemahaman ini, masyarakat dapat menjadi benteng utama dalam mencegah pelanggaran HAM, baik yang dilakukan oleh individu maupun institusi.
Lebih jauh lagi, perlindungan HAM membutuhkan aksi nyata yang melampaui sekadar wacana.
Negara harus berani mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran HAM tanpa memandang status sosial atau politik pelaku.
Sementara itu, masyarakat sipil harus terus mengawal dan menekan pemerintah agar tidak abai terhadap isu ini.
Baca Juga:Â Pelanggaran HAM: Penembakan Siswa SMK Negeri 4 oleh Oknum Polisi
Kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, media, hingga komunitas internasional—adalah kunci untuk menciptakan sistem perlindungan HAM yang kuat.
Jika semua pihak bersatu dalam upaya ini, maka kita tidak hanya menjaga hak individu, tetapi juga membangun dunia yang lebih adil dan bermartabat bagi semua manusia.
Dalam menghadapi tantangan perlindungan Hak Asasi Manusia, diperlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak.
Kesadaran akan pentingnya HAM harus terus ditanamkan dalam setiap aspek kehidupan, baik melalui pendidikan, kebijakan, maupun tindakan nyata di masyarakat.
Setiap individu memiliki peran dalam memastikan bahwa hak-hak dasar manusia dihormati dan dilindungi, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi sesama.
Dengan menjadikan HAM sebagai prinsip utama dalam kehidupan bermasyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil, inklusif, dan bermartabat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Penulis: Efishery 1
1. Jacky Lian (2431033)
2. Shelly (2441084)
3. Patrick Valencio (2441088)
4. Angelica Br Tarigan (2446020)
5. Diah Andhika Siringo Ringo (2451127)
6. Lyra Syafira (2441091)
7. Hendra (2441111)
8. David Tan (2411013)
9. Fillia Renatha (2442051)
10. Wilson (2441325)
11. Margareth Thatcher Tan (2442094)
12. George Brilliant Yau Putra (2431096)
13. Stephen Leonardo Davinchi Zebua (2442096)
14. Jovan Valentino (2441178)
15. Damai Alyndina (2431142)
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News